Opini

Opini: Saya Tak Bisa Mengubah Asal-Usulku

Dari lingkungan asal-usul sosialnya orang bisa mengenal bagaimana orang berkomunikasi dan mengenal jenis makanan yang dikonsumsi. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Gabriel Adur 

Mereka harus meninggalkan segala harta kekayaannya karena perang. Mereka mengungsi ke Heidelberg, Jerman

Kisah hidup keluarga migran yang bekerja secara ilegal dengan keterbatasan kemampuan bahasa orang tuanya.

Menjawabi pertanyaan tentang stigmatisasi sosial dalam masyarakat yang memandang kaum migran sebagai sebuah persoalan sosial- negara Stanisik menjawabnya dengan kata "Tidak".

Menurutnya: asal-usul seseorang bukanlah sebuah persoalan. Menjadi persoalan sosial, ekonomi dan politik sebuah masyarakat atau negara ketika asal-asal sosial seseorang dijadikan kambing hitam untuk menentukan sukses tidaknya seseorang dalam masyarakat.

Sistem yang menjadikan asal-usul seseorang sebagai tameng untuk diterima di sekolah, perguruan tinggi dan di tempat kerja atau tidak itu yang bermasalah. Sistem seperti ini akan menyuburkan rasisme dalam kehidupan sosial.

Klasisme Sosial: Akar Dari Rasismus

Ketika asal-usul seseorang dijadikan faktor dalam menentukan seseorang bisa sekolah, bisa hidup sehat, bisa keluar dari kemiskinan dan juga diterima dalam lingkungan kerja baik di instansi-instansi pemerintahan atau di perusahaan-perusahaan akan ada pemisahan sosial.

Anak-anak dari keluarga miskin tidak bisa mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi elit. 

Bukan karena mereka bodoh tapi karena mereka tidak bisa membiayai pendidikan mahal.

Jurusan-jurusan seperti Arsitektur, Kedokteran dan Tehnik di berbagai universitas sepertinya sudah terkonstruksi sedemikian rupa dengan biaya perkuliahan yang tak terjangkau oleh orang-orang miskin menjadikan jurusan seperti ini didominasi oleh anak-anak dari orang kaya. 

Secara intelektual bukan karena mereka pintar tapi karena mereka dipermudah secara finansial apalagi dengan sistem universitas yang korup.

Sistem perekrutan tenaga-tenaga kerja dengan melibatkan unsur SARA ( seperti yang lazim terjadi di Indonesia ) bisa saja menutup kemungkinan bagi orang-orang tak seagama, bukan dari keluarga dan ras yang sama untuk mendapatkan pekerjaan yang sama. 

Bukan karena mereka tak memiliki kualifikasi dan skill sebagai persyaratan penerimaan kerja, tapi mereka didiskualifikasi secara sosial.

Diskriminasi karena asal-usul sosial seseorang bagi Matthew Desmond merupakan sebuah sistem yang menimbulkan ketidakadilan tanpa menciptakan ruang-ruang sosial yang memberikan peluang kepada setiap warga masyarakat untuk mendapat kesempatan yang sama untuk sebuah kebaikan bersama atau bonum commune (Evicted: Poverty and Profit in the American, City 2016).

Dalam bukunya Desmond memaparkan situasi orang-orang miskin di Milwaukee-Wisconsin.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved