Belu Terkini

Upaya Cegah Stunting, Babinsa Umaklaran Latih Warga Bikin Tempe

Dengan bahan baku yang mudah diperoleh seperti kedelai, ragi tempe dan plastik es, warga bisa memproduksi tempe secara mandiri.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PELATIHAN - Babinsa Umaklaran, Serda Hironimus Kono, yang memberikan pelatihan pembuatan tempe kepada warga Dusun Leolaran, RT/RW 15/08, Desa Umaklaran, Senin (9/6/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Upaya menekan angka stunting di wilayah perbatasan terus digalakkan melalui berbagai inovasi berbasis kearifan lokal.

Salah satunya dilakukan oleh Babinsa Umaklaran, Serda Hironimus Kono, yang memberikan pelatihan pembuatan tempe kepada warga Dusun Leolaran, RT/RW 15/08, Desa Umaklaran

Menurut, Serda Kono, pelatihan ini menjadi bagian dari gerakan nyata TNI di lini terdepan desa untuk mendorong perubahan pola konsumsi keluarga serta meningkatkan asupan gizi anak-anak.

“Tempe memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan anak-anak,” jelas Serda Hironimus Kono, kepada Pos Kupang, Selasa (10/6/2025). 

Tak hanya memberikan pelatihan tempe, Babinsa yang dikenal aktif di masyarakat ini juga rutin melakukan pendampingan dalam pengolahan lahan pertanian hortikultura. 

Baca juga: Kejari Belu Komitmen Kawal Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

Tujuannya, agar warga mampu menghasilkan sayuran dan bahan pangan bergizi tinggi dari kebun sendiri.

“Tempe ini bisa jadi sumber gizi yang murah meriah, tetapi tetap harus diimbangi dengan konsumsi sayur dan pola makan sehat lainnya,” tambahnya.

Serda Hironimus mengungkapkan, pengetahuannya soal pembuatan tempe ia pelajari sejak masih bertugas di Batalyon.

Kala itu, jarak antara pos penjagaan dan pasar sangat jauh, sehingga ia dan rekan-rekannya berinisiatif memproduksi tempe sendiri untuk konsumsi.

Kini, ilmu tersebut ia bagikan kepada ibu-ibu rumah tangga agar dapat mengisi waktu luang secara produktif, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan keluarga. 

Dengan bahan baku yang mudah diperoleh seperti kedelai, ragi tempe dan plastik es, warga bisa memproduksi tempe secara mandiri.

Baca juga: Pemkab Belu dan Kejari Teken MoU Bidang Datun

“Saya harap ke depan ibu-ibu bisa membuat tempe sendiri, bahkan menanam kedelainya di lahan sekitar rumah agar tak perlu beli lagi di pasar,” harapnya.

Serda Hironimus juga menjelaskan proses pembuatan tempe yang cukup sederhana yakni kedelai direndam selama satu hari, kemudian dimasak selama 20 menit, didinginkan, lalu dicampur ragi. 

Setelah itu, kacang kedelai dibungkus dalam plastik es dan disimpan di tempat kering selama dua hari hingga siap dikonsumsi.

Menurutnya, tempe buatan sendiri tidak hanya lebih hemat, tetapi juga lebih higienis dan memiliki rasa yang lebih nikmat.

“Saya selalu siap mendampingi warga, termasuk membagikan ilmu seperti ini, agar dari dapur dan kebun kita bisa bersama-sama mencegah stunting,” pungkasnya. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved