Opini

Opini: Arti Penting Ekonomi Hijau, Biru dan Sirkular untuk Kemandirian dan Kesejahteraan

Bentuk pembangunan berkelanjutan dapat dilihat pada beberapa konsep penting, di antaranya Ekonomi Hijau, Elonomi Biru, dan Ekonomi Sirkular. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOK POS-KUPANG.COM
ILUSTRASI - Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan potensi lautnya sebesar 75 persen dari total luas wilayah, perlu dioptimalkan. 

Disamping bermanfaat bagi lingkungan, saat ini pasar karbon (carbon trade) dapat menjadi sumber pendapatan bagi negara.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga memiliki hasil bumi berupa produksi garam, rumput laut, mutiara, dan lain-lain. Pantai dan laut memiliki peranan penting dalam hal kesejahteraan masyarakat.

Ekonomi Sirkular

Perilaku Ekonomi sirkular harus dibangun di masyarakat, yaitu  menggunakan produk selama mungkin melalui prinsip reuse, reduce, recycle secukupnya.

Masih ada beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memberlakukan cara Open Dumping  - tanpa pengolahan sampah - menjadikan negara inii memiliki masalah dengan sampah yang belum diolah. 

Ini mengganggu kesehatan, keindahan, dan juga ketertiban. Alih-alih menggangu kesehatan, jika diolah dengan baik, sampah dapat menjadi produk ekonomis, disamping menekan volume sampah yang berlebihan. 

Sampah organik yang diolah akan dapat bermanfaat menjadi pupuk organik untuk kesuburan tanaman, makanan bagi hewan,  untuk itu dibutuhkan kreativitas dan jiwa ekonomis.

Pembuatan sofa dari botol plastik kemasan, produk kerajinan tangan dari ban bekas, pakaian bekas, patik kemasan bekas, pembutan pakaian, adalah juga perilaku ramah lingkungan, yang memperpanjang usia produk. 

Tidak semua harus diawali dengan produk baru. Pemanfaatan barang bekas yang masih dapat diperbaiki, motor bekas, mobil bekas, rumah bekas, adalah contoh.

Perilaku menghemat dan hanya membeli yang diperlukan saja, adalah penting,  Perilaku konsumerisme harus dikurangi. 

Literasi keuangan, yaitu pengetahuan akan manfaat uang, tata cara pengelolaannya, sudah bisa mulai diberikan sejak dari kecil, agar pada saat dewasa, dapat menjadikan pedoman dalam membelanjakan barang. 

Disamping itu penguatan kualitas SDM adalah penting. Negara Singapura adalah contoh baik, bagaimana negara ini bisa unggul melalui kekuatan kualitas sumber daya manusia, meskipun potensi sumber saya alamnya sangat kecil.

Ada beberapa cara lain untuk meningkatkan kemandirian bangsa, di antaranya:

1. Kecintaan akan produk dalam negeri

Ini menjadi tantangan bagi pengusaha lokal, untuk menghasilkan produk yang bermutu dengan harga murah. 

Jika terdapat produk lokal memilki kualitas dan harga yang kurang lebih sama dengan produk asing, maka pembelian produk lokal akan mempercepat perputaran uang bagi pengusaha lokal, dan juga berarti mengurangi pembelian mata uang asing, sehingga mata uang Rupiah tetap terjaga.

Prinsip rumahku istanaku -untuk membangun kecintaan akan produk dalam negeri - perlu ditingkatkan

2. Peningkatan ekspor

Peningkatan ekspor disamping meningkatkan pendapatan, juga daoat menjaga kekuatan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing, dan ini baik untuk kestabilan keuangan negara,

3. Melakukan tamasya  ke obyek wisata lokal

Wisatawan lokal agar bertamasya ke lokasi obyek wisata lokal, yang tidak kalah menariknya dengan obyek wisata internasional.  

Ini agar mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal sekitar lokasi tamasya, dan mengurangi pembelian mata uang asing.

Dengan menerapkan prinsip Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, dan Eonomi Sirkular, dan kecintaan akan produk dalam negeri, maka akan menjadikan kemandirian bangsa semakin kuat, sehingga akan semakin kuat menghadapi dinamika global yang mungkin terjadi di masa mendatang. 

Menjadikan prinsip ini sebagai bagian dari kebijakan jangka panjang, adalah penting untuk pembangunan berkelanjutan. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved