Komunitas Pikap Demo
BREAKING NEWS: Komunitas Pikap Demo di Kantor Gubernur NTT
Koordinator Lapangan, Melianus Alopada dalam orasinya menekankan agar aturan yang dibuat pemerintah jangan menghalangi aktivitas masyarakat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komunitas Pikap Kupang melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur NTT, Kamis (5/6/2025).
Aksi yang dilakukan para sopir pikap dan pengguna jasa pikap tersebut tidak sendirian. Mereka turut menggandeng organisasi Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF).
Massa yang datang menyampaikan persoalan yang selama ini dihadapi para sopir mobil pikap pengangkut penumpang.
Keresahan para sopir akibat operasi penilangan yang dilakukan pihak Dinas Perhubungan Kota Kupang dan Polantas Kupang Kota, yang dinilai membuat bingung para sopir pikap, karena menurunkan penumpang yang dimuat di mobil pikap.
Koordinator Lapangan, Melianus Alopada dalam orasinya menekankan agar aturan yang dibuat pemerintah jangan menghalangi aktivitas masyarakat.
Baca juga: Wakil Ketua Komsi II DPRD Malaka Sediakan Mobil Pikap Gratis Untuk Warga di Malaka
"Kami tahu aturan-atutan itu sudah betul, tetapi tidak kontekstual dengan kondisi di NTT. Dimana, mobil pikap itu digunakan sebagai angkutan untuk penumpang," kata Melianus.
Lebih lanjut Melianus menegaskan, kedatangan mereka di latar belakangi adanya keringat, air mata, dan darah yang ingin diperjuangkan.
"Bila semua dibiarkan tidak boleh beroperasi, apa yang mau diharapkan para sopir? darimana mereka mendapatkan uang untuk sepiring nasi mereka?, " ujarnya, dengan nanda tanya yang tegas.
Asten Bait, salah satu massa aksi secara lantang mengatakan Gubernur NTT tidak memperhatikan nasib rakyat.
"Kami sudah bersurat dari jauh hari. Mengapa Gubernur hari ini tidak mau bertemu kami. Kami rakyat kecil datang ingin menyampaikan masalah kami," kata Asten.
Dirinya gamblang mempertanyakan terkait operasional pikap yang tidak masuk akal.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Tikungan Tajam Sumba Barat Daya, Bak Mobil Pikap dan Kaca Depan Terlepas
"Saat kampanye muat massa pakai pikap. Sekarang kok ada penilangan bagi pikap yang muat penumpang. Ada apa ini? apakah kepentingan elite lebih utama dari pada kepentingan rakyat kecik?," tegasnya.
Massa aksi datang membawa empat poin tuntutan.
Pertama, hentikan tindakan intimidasi aparat satlantas Polresta Kupang Kota dan Dinas Perhubungan terhadap sopir dan pengguna jasa pikap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.