Liputan Khusus
LIPSUS: Irjen Rudi Darmoko Santer Disebut Jadi Calon Kapolri, Gantikan Kapolda NTT
Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko santer disebut sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko santer disebut sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Wah, kata siapa itu, saya enggak tahu tuh. Saya enggak tahu tuh. Saya hanya melaksanakan perintah pimpinan. Itu urusan pimpinan," ujarnya kepada wartawan usai upacara Farewall and Welcome Parade Kapolda NTT dari Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S. H., M. A kepada Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S. I. K., M. Si di Markas Polda NTT, Selasa (3/6) pagi.
Jika dipilih sebagai Kapolri, Irjen Pol Rudi Darmoko siap melaksanakan tugas. Walau demikian, saat ini dirinya fokus menjalankan tugas sebagai Kapolda NTT. "Sebagai Kapolda NTT, tugas saya adalah melaksanakan tugas sebaik-baiknya," ujarnya.
Irjen Pol Rudi Darmoko resmi menjabat sebagai Kapolda NTT, menggantikan Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga.
Daniel dimutasi menempati jabatan baru sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan (Kasespim) Lemdiklat Polri. Sementara sebelumnya, Irjen Rudi Darmoko menjabat sebagai Kasespim Lemdiklat Polri.

Pada saat acara farewall and welcome parade tersebut, Kapolda Rudi menegaskan, dirinya tetap melanjutkan kebijakan yang ditinggalkan Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S. H.,M. A
"Saya sampaikan bahwa seluruh kebijakan dan perintah-perintah yang sudah ada selama kepemimpinan beliau, tetap kita lanjutkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Irjen Rudi menuturkan, kebijakan berupa inovasi yang sudah dilakukan mantan Kapolda NTT selama menjabat terus dilanjutkan.
Pertama, memberikan bantuan air bersih dengan pengadaan dua unit sumur bor untuk masyarakat di Pulau Semau, Kabupaten Kupang. Kedua, pembangunan dan perbaikan rumah lebih representatif dan layak huni bagi PHL Polda NTT.
Ketiga, penambahan saran dan prasarana pada Gereja Oikumene Polda NTT. Keempat, menggelar festival budaya dalam rangka hari Bhayangkara 1 Juli 2024 dengan menampilkan ragam budaya di Provinsi NTT.
Kapolda Rudi menambahkan, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S. H., M. A telah membawa Polda NTT ke arah yang lebih maju. Keberadaan Polda NTT sudah bisa disejajarkan dengan Polda-Polda besar lainnya.
Dirinya mengaku amanat tugas dari Kapolri sebagai Kapolda NTT merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan.
"Bahwasannya pimpinan Polri telah memberikan kepercayaan kepada saya, untuk memimpin Polda Nusa Tenggara Timur, guna mendinamisasikan gerak laju Polda NTT," katanya.
Baca juga: Guru Honor Matematika di Sumtim Lakukan Pelecehan terhadap Siswi Kelas 1 dengan Modus Baru
Dinamisasi yang dimaksud yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Irjen Rudi berharap kehadirannya di Polda NTT mampu memberikan manfaat kepada semua pihak.
"Saya berharap kehadiran saya bermanfaat bagi personil Polda NTT pada khusunya dan masyarakat NTT pada umumnya. Untuk itu saya mohon bantuan dan dukungan dan kerjasamanya dari semua pihak, agar saya dapat melaksanakan tugas dengan baik" pungkas Rudi.
Orang yang Tepat
Mantan Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S. H., M. A mengatakan Kapolri menunjuk Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S. I. K.,M.Si sebagai orang yang tepat untuk menjadi Kapolda NTT.
"Saya kira Kapolri telah menentukan orang yang terbaik," tegas Daniel.
Irjen Daniel mengaku, telah mengenal Irjen Pol Rudi Darmoko sebagai orang yang terbaik di Adhi Makayasa angkatan 1993. "Saya percaya kebijakan yang terbaik akan muncul dari seorang yang terbaik, untuk orang-orang yang baik," katanya.

Lebih Lanjut Irjen Daniel menyampaikan pengalaman bersama Kapolda NTT yang baru tersebut di berbagai kesempatan bersama. "Saya kenal beliau ini semenjak taruna, sampai kami menjadi pengasuh taruna bersama-sama. Sampai kami menjadi dosen di Sespim bersama-sama," ujarnya.
Dikatakan, dengan kemampuan dan pengalaman dari Irjen Rudi Darmoko mampu mengatasi masalah di wilayah NTT yang belum dapat diselesaikan mantan Kapolda NTT selama masa jabatannya.
Baca juga: Oknum Pegawai Bank di Larantuka Pencabul Remaja Sesama Jenis Belum Jadi Tersangka
"Terima kasih kepada Gubernur NTT, Wakil Gubernur NTT, senior yang luar biasa. Pak Danrem, sahabat yang luar biasa. Ada Pak Danlanud, ini juga teman yang luar biasa. Kepada Ketua DPRD dan anggota DPRD bersama seluruh pimpinan instansi yang luar biasa," ujar Kasespim Lemdiklat Polri tersebut.
Disaksikan Pos Kupang, upacara farewall dan welcome parade tersebut ditandai dengan serah terima Pataka Catya Turangga Wira Sakti Polda NTT.
Bawa Energi Positif
Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko diyakini memiliki energy positif yang akan membawa Polda NTT ke arah yang lebih baik, dan bisa mengembalikan citra positif Kepolisian di masyarakat NTT.
Hal ini disampaikan sejumlah aktivis perempuan di NTT yakni, Direktris LBH APIK NTT, Ansi Rihi Dara, SH dan Direktris PIAR NTT, Ir. Sarah Lerry Mboeik, Selasa (3/6).
“Saya yakin, Kapolda NTT yang baru membawa energy positif bagi Polda NTT, khususnya dalam penanganan kasus perempuan dan anak. Evaluasi kinerja kepemimpinan yang lama, dan progresif melakukan perubahan kebijakan dan langkah yang sistematik untuk meningkatkan kualitas layanan Polda NTT kepada masyarakat terutama di unit PPA dan TPPO,” jelas Ansi.

Ansi berharap, Kapolda Irjen Rudi bisa transparan dalam penanganan kasus agar bisa memperbaiki citra lembaga kepolisian yang sudah tercoreng akibat beberapa kasus.
“Saya mendorong Polda NTT di bawah kepemimpinan Kapolda NTT yang baru, juga bisa membuka diskusi dengan para pihak stakeholder untuk sama-sama berkolaborasi, bekerja dalam meningkatan kapasitas juga layanan penanganan kasus yang terjadi di tengah masyarakat,” kata Ansi.
Kembalikan kepercayaan masyarakat NTT bahwa polisi adalah garda terdepan dalam penanganan kasus dan Polisi tidak bisa berkerja sendiri, Polisi butuh kolaborasi karena itu jangan menutup diri, tapi buka ruang diskusi bersama stakeholder.
Selain itu, Polda juga dinilai belum maksimal dalam konteks monitoring dan evaluasi kerja sehingga monev harus ditingkatkan. Mekanisme penyelesaian kasus tertentu juga tidak bisa hanya dibatasi dengan mekanisme internal tapi harus berlanjut ke penyelesaian pidana.
“Kadang ada proses di mana diberhentikan hingga sampai sidang etik. Hal ini jelas tidak memberi rasa keadilan pada korban, apalagi kasus kekerasan seksual,” sebut Ansi.
Direktris PIAR NTT, Sarah Lery Mboeik, memberi kritik tajam bagi Kapolda NTT yang lama. Walau demikian, Sarah masih memiliki harapan kepada institusi kepolisian dengan Kapolda NTT yang baru, Rudi Darmoko.

“Banyak catatan kritis yang akan kami hadiahkan bagi Kapolda baru sebagai isntitusi perlindungan HAM dan penegakkan hukum. Kami akan bawa itu sebagai hadiah ke depan untuk menjadi agenda kerja Kapolda NTT yang baru. Karena Kapolda lama tidak menyelesiakan dengan baik,” tegas Sarah.
Sarah juga berharap agar Kapolda Rudi bisa membuka ruang diskusi untuk masyarakat sipil dan masyarakat lain. Sarah juga berharap agar Kapolda Rudi bisa menjadi Polisi Rakyat, bukan polisi politisi.
“Kalau polisi politisi, biasanya bekerja hanya untuk tajam ke bawah, tapi kalau polisi rakyat, seperti Hoegeng, maka saya yakin, banyak kasus yang akan terungkap,” yakin Sarah. (vel/moa)
Lima Catatan untuk Kapolda NTT
Akademisi Fakultas Hukum Undana Kupang, Dr. Deddy Manafe, SH, memberi lima catatan kritis untuk Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, MA, dan untuk Kapolda NTT yang baru, Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, SIK, M.Si.
Deddy menilai Kapolda NTT yang lama, Irjen Daniel Silitonga, berhasil menjaga ketentraman dan ketertiban.
“Balap liar dan aksi premanisme, yang mengganggu ketertiban masyarakat, bisa diminimalisir sehingga pada umumnya, masyarakat di Kota Kupang ini 24 jam masih jalan dan dalam keadaan aman. Ini prestasi luar biasa Kapolda NTT yang lama,” kata Deddy, Selasa (3/6).
Namun ada lima catatan kritis yang terjadi pada masa kepemimpinan Irjen Daniel Silitonga dan yang harus dibenahi oleh Kapolda NTT baru, Irjen Rudi Darmoko.

Kelima catatan itu yakni penanganan kasus pembunuhan, kasus korupsi, kasus TPPO, kasus kekerasan seksual, dan kasus yang melibatkan oknum polisi.
Deddy menilai, banyak sekali kasus yang berulang tahun, berulang bulan seperti, kasus penghilangan nyawa atau pembunuhan.
“Untuk Polda NTT banyak PR yang tidak terungkap. Semoga Kapolda yang baru ada atensi lebih terhadap kasus yang belum terpecahkan. Karena sebenarnya tidak ada kejahatan yang sempuran. Artinya setiap kejahatan itu pasti ada jejaknya. Persoalannya ada di tingkat penyidikan,” kata Deddy.
Dijelaskan Deddy, sebenarnya untuk menemukan ada tindak pidana itu dari jejak yang ditinggalkan pelaku, ternyata penyelidikan tidak menemukam jejak sehingga kasus itu tidak berjalan karena tidak menemukan tersangka.
“Apakah sebegitu rendahnya SDM penyidik di Polda NTT. Apa sebegini minimnya fasilitas dan penyidik Polda NTT sehingga Polda tidak mampu menguungkap kasus-kasus pembunuhan tersebut,” kritik Deddy.
Padahal, demikian Deddy, sudah 30 tahun lebih para aktivis HAM menyuarakan bahwa hak paling dasar adalah hak hidup. Karena itu, saat ada hak hidup orang yang dicabut maka Kepolisian sebagai wakil Negara harus hadir untuk melindungi masyarakat, mengungkap siapa pelakunya, namun banyak kasus pembunuhan yang tak terungkap.
Baca juga: Polisi Tidak Masukkan Pasal Penggunaan Narkoba untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Lukman
“Misalnya korban yang ditemukan dalam keadaan terbakar. Masa korban yang membakar dirinya atau korban yang ditemukan di tubuh ada bekas senjata tajam. Mestinya itu sudah menjadi jejak pelaku. Tapi persoalannya, jejak pelakunya tidak ditemukan,” kata Deddy.
Kedua, penanganan kasus korupsi. Provinsi NTT masuk rangking bawah soal kesejahteraan, tapi masuk rangking atas soal potensi korupsi, karena proses pengungkapkan koruspinya kurang.
“Kenapa selama ini sepertinya jaksa lebih agresif mengungkap kasus korupsi. Padahal, jaksa dari segi jumlah SDM lebih sedikit. Jaksa berhenti pada level kabupaten kota. Sementara kepolisian, sampai ke level desa, dari Polsek, Pospol hingga Bhabinkamtibmas,” ujarnya. Artinya tambah Dedi, dari segi jaringan, kepolisian jauh lebih lengkap, mendetail sampai kepelosok desa.

Ketiga, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Deddy mengatakan, hal ini berkaitan dengan struktur, konstruksi hukum yang dibangun penyidik dan penuntut. “Sesungguhnya, NTT darurat TPPO tetapi seringkali penyidik keliru dalam mengkonstruksikan hukum. Sehingga pelaku bebas. Masa sih penegak hukum tidak paham. Ini jadi catatan yang mesti dibenahi,” kata Deddy.
Keempat, penanganan kasus kekerasan baik kekerasan seksual (KS), kekerasan fisik, maupun kekerasan psikis, terhadap perempuan dan anak. Penyidik di beberapa wilayah juga belum maksimal menangani kasus kekerasan seksual. Mesti diperhatikan keberadaan polwan yang ada di bagian PPA.
Baca juga: Briptu MR, Oknum Satlantas Polresta Kupang Kota Minta Korban PS Peluk, Cium Hingga OS
“Mesti diregenerasi. Mestinya mereka dipromosikan, masukkan yang baru dengan idialisme baru. Yang lama jenuh sehingga menjadi kontraproduksi dalam bekerja puluhan tahun di bidang itu terus,” kata Deddy.
Catatan kelima, penanganan kasus yang melibatkan oknum polisi. “Hal ini mesti menjadi perhatian bagi Kapolda NTT yang baru. Ada banyak kasus yang melibatkan oknum polisi yang tidak ditangani dengan baik.
“Penelantaran istri selama 17 tahun keluar SP2HP, dinilai sudah daluwarsa, padahal perbuatan penelantaran itu belum selesai karena masih berlangsung hingga saat ini. Kemudian kasus tilang cabul oknum Polantas, hingga kasus eks Kapolres Ngada yang menjadi isu nasional,” kata Deddy. (vel)
==SIDE BAR 2
Kuatkan Keamanan di NTT
Anggota DPR RI Ahmad Yohan berharap kehadiran Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko semakin menguatkan keamanan di NTT.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini menyebut, keberadaan Kapolda NTT baru ini paling tidak keamanan dan kenyamanan masyarakat di Provinsi NTT semakin terasa lebih baik. "Semoga semakin aman, semakin nyaman, merasa nyaman hidup di NTT," kata Ahmad Yohan, Selasa (3/6).

Sementara Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyampaikan harapan besar kepada Irjen Rudi Darmoko dalam memperkuat sinergi antara Kepolisian dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan serta stabilitas sosial di NTT.
Baca juga: Berkas Eks Kapolres Ngada Bolak-balik Polisi - Jaksa, APPA NTT Lapor Komisi III dan XIII DPR RI
"Kami menyambut baik kehadiran Kapolda baru dan percaya kepemimpinan beliau akan membawa energi segar serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kamtibmas dan mendukung pembangunan daerah," ujar Johni.
Irjen Rudi Darmoko sendiri merupakan perwira tinggi Polri yang memiliki rekam jejak mumpuni di berbagai bidang strategis, baik di bidang operasional, pendidikan, maupun manajemen kepolisian.
“Kehadirannya di NTT diharapkan membawa kesinambungan dan peningkatan kualitas pelayanan kepolisian kepada masyarakat,” katanya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
LIPSUS: 1.000 Lilin Perjuangan untuk Prada Lucky Aksi Damai Warga di Nagekeo |
![]() |
---|
LIPSUS: Lagu Tabole Bale Bikin Prabowo Bergoyang , Siswa SMK Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
LIPSUS: TTS Kekurangan Alat Diagnosa TBC, Lonjakan Kasus Semakin Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Namo, Saya Hanya Ingin Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.