Ngada Terkini

Longsor di Ruas Jalan Menuju Wisata Religi Ngada Butuh Penanganan Darurat Pemerintah

Akses menuju Wisata Taman Doa Bunda Maria Ratu Semesta Alam, Wolo Ata Ga’e, Paroki Santo Longginus Wolowio, Bajawa, mengalami kerusakan parah

POS KUPANG/CHARLES ABAR
JAWAMEZE – Ruas jalan di jalur Jawameze-Beiwali, Kabupaten Ngada,  mengalami rusak parah akibat longsor. Gambar diambil Selasa (3/6). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Akses menuju Wisata Taman Doa Bunda Maria Ratu Semesta Alam, Wolo Ata Ga’e, Paroki Santo Longginus Wolowio, Bajawa, mengalami kerusakan parah akibat longsor sejak bulan Februari 2025.

Akibat kerusakan ini, akses menuju tempat wisata religi yang selama ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara itu, mengalami hambatan.

Titik longsor tepat sebelum perbatasan Jawameze -Desa Beiwali. Sebagian badan jalan putus menyebabkan juram berbahaya sangat dalam dan sangat membahayakan pengguna jalan.

Baca juga: Longsor Kembali Terjang Trans Flores Transportasi Ende-Maumere Lumpuh

Kondisi badan jalan diperparah intensitas hujan yang tinggi, Minggu Kemarin, yang menyebabkan saluran drainase dipenuhi tumpukan material tanah dan batu.

Warga yang melintasi di ruas Jalan itu, Beni mengatakan, kerusakan ruas jalan ini sudah terjadi sejak Februari 2025.

Namun hingga bulan Juni 2025, belum ada upaya darurat dari Pemerintah sehingga cukup rawan saat dilalui kendaraan.

JAWAMEZE – Ruas jalan di jalur Jawameze-Beiwali, Kabupaten Ngada,  mengalami rusak parah akibat longsor. Gambar diambil Selasa (3/6).
JAWAMEZE – Ruas jalan di jalur Jawameze-Beiwali, Kabupaten Ngada,  mengalami rusak parah akibat longsor. Gambar diambil Selasa (3/6). (POS KUPANG/CHARLES ABAR)

Jalur ini, kata Beni, merupakan akses strategis menuju tempat Wisata Religi Taman Doa Bunda Maria Ratu Semesta Alam Wolowio.

 “Semoga cepat diperhatikan, karena jalur ini banyak dilalui wisatawan, banyak bule -bule luar lewat sini,” kata Beni, saat temu di Lokasi, Selasa (3/6).

Beni juga mengharapkan pemerintah segera melakukan upaya darurat dengan membersihkan material yang menutupi drainase di tempat itu.  

“Kalau belum ada anggaran, mungkin sebaiknya turunkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi drainase,” katanya

Baca juga: Warga Pemilik Lima Unit Rumah Waspada Pasca Tanah Longsor di Lerang Golo Loni

Sebelumnya, pada Selasa (25/2) lalu, Anggota DPRD Komisi II Kabupaten Ngada, Wempi Bate, melakukan peninjauan di titik longsor itu.

Wempi Bate meminta Pemerintah melakukan penanganan darurat. Namun hingga kini, titik longsor belum ada penanganan bahkan kerusakan semakin parah. (cha)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved