Manggarai Timur Terkini
Warga Pemilik Lima Unit Rumah Waspada Pasca Tanah Longsor di Lerang Golo Loni
Kepala Desa Golo Loni, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur mengimbau kepada warga pemilik rumah di bagian lereng Golo Loni
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Kepala Desa Golo Loni, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur mengimbau kepada warga pemilik rumah di bagian lereng Golo Loni, yang berdekatan dengan tebing jalan, agar selalu waspada.
"Saya selaku Kepala Desa juga sudah menghimbau warga yang punya rumah di lereng bagian atas dari tebing jalan agar selalu waspada. Jika melihat cuaca berupa hujan secara terus menerus agar segera mengevakuasi ke rumah tetangga atau keluarga yang lebih aman," kata Kepala Desa Golo Loni, Yohanes B Okalung.
Yohanes B Okalung menjelaskan, ada lima unit rumah warga yang menjadi perhatian. Sebab rumah itu berada di lereng bagian atas dari tebing di ruas jalan Lintas Flores Borong-Ruteng di Lerang, atau yang dekat area tanah longsor itu.

Selain itu, Yohanes B Okalung juga mengimbau kepada seluruh warga Desa Golo Loni yang memiliki rumah di area lereng dan dekat tebing atau jurang agar selalu waspada dengan kondisi cuaca ekstrem saat ini.
Hujan terjadi terus menerus dan hal ini berpotensi longsor.
Intensitas curah hujan secara terus menerus di wilayah Kecamatan Ranamese dan sekitarnya, di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), mengakibatkan terjadi bencana alam tanah longsor di tebing jalan negara Lintas Flores Borong-Ruteng.
Baca juga: Kisah Antonia Berdayakan Pengungsi Tanah Longsor di Desa Kuatae
Longsor itu terjadi di gerbang masuk obyek wisata Golo Depet, Kampung Lerang, Desa Golo Loni, Sabtu (31/5) pagi.
Kepala Desa Golo Loni, Yohanes B Okalung, menerangkan, tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wita pagi tadi.
“Longsor terjadi di tebing jalan tepatnya di gerbang masuk spot foto Golo Depet dengan ketinggian longsor mencapai 15 meter dan lebar sekitar 10 meter,” kata Yohanes B Okalung.
Baca juga: Stok Bahan Makanan di Posko Bencana Tanah Longsor Kuatae Menipis
Yohanes B Okalung menjelaskan, dampak longsor mengakibatkan jalan tangga menuju Spot Foto Golo Depet, putus total.
Selain itu, lalu lintas (Lalin) kendaraan yang melintas di ruas jalan negara itu juga terganggu. Karena, sebagian besar material longsor seperti tanah berlumpur, bebatuan dan pohon-pohon, menimbun sebagian besar badan jalan.
Pasca peristiwa tanah longsor itu, kata Yohanes, pihaknya bersama petugas dari BKSDA Ranamese serta masyarakat, bergotong-royong secara manual mengevakuasi sebagian kecil material yang menghalangi badan jalan itu.

Kini arus lalu lintas di jalan itu sudah bisa melintas, namun belum normal karena sebagian besar material longsor masih menumpuk di sebagian besar badan jalan.
Material longsor itu sangat banyak dan menumpuk sehingga sulit dievakuasi secara manual, harus menggunakan alat berat seperti buldozer atau excavator.
"Tapi untuk sementara kendaraan sudah bisa melintas. Sedangkan jalan naik ke Spot Foto Golo Depet putus total, namun masih ada alternatif jalan lain menuju ke spot foto ini," ujar Yohanes B Okalung. (rob)
Unit Buser Polres Manggarai Timur Tangkap Tentara Gadungan di Waerana |
![]() |
---|
Enam dari Sembilan Sampel Otak Anjing di Matim yang Diperiksa di Denpasar Positif Rabies |
![]() |
---|
6 Warga Manggarai Timur Meninggal Dunia Akibat Rabies, Dokter Tintin: Tidak Vaksin dan Anggap Biasa |
![]() |
---|
Viral Warga Satar Pundan Gotong Jenazah, Jalan Kaki 6 Km ke kampungnya Karena Jalan rusak |
![]() |
---|
Kondisi Perbatasan Manggarai Timur dan Ngada Pasca Kondusif Pasca Bentrok Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.