SMAK Suria Atambua Gelar Workshop Kurikulum Deep Learning

POS-KUPANG.COM - SMAK Suria Atambua menggelar Workshop Kurikulum Deep Learning, sebuah perjalanan intelektual dan spiritual yang mengajak para guru menembus batas-batas pembelajaran biasa menuju kedalaman makna dan nilai.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., di aula Dinas Sosial Provinsi NTT.

Ambrosius Kodo dalam sambutannya berharap pendidikan bermutu akan lahir dari proses yang menyentuh hati dan menggugah pikiran.

“Deep learning bukan hanya soal metode, tetapi tentang roh pembelajaran itu sendiri. Kita ingin guru-guru kita menjadi pelita yang mampu menyalakan api berpikir dalam diri peserta didik,” ujarnya dikutip dari rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Sabtu (31/5/2025).

Yandri Snae, S.Pt., dari Widyaiswara BPMP Provinsi NTT hadir sebagai narasumber utama. Dengan kepiawaiannya, ia membimbing para pendidik untuk memahami konsep dan praktik Kurikulum Deep Learning, pembelajaran yang tidak berhenti di permukaan, tetapi menyelam hingga ke dasar pemahaman, hingga peserta didik mampu mengaitkan ilmu dengan realitas hidup mereka.

Kepala Sekolah SMAK Suria Atambua, Romo Benyamin Seran, Pr.,M.A., di sela-sela kegiatan mengatakan, workshop tersebut bukan sekedar pelatihan tapi ruang bertumbuh bagi para guru.

"Workshop ini bukan sekadar pelatihan, tetapi ruang bertumbuh bagi para guru. Di dalamnya, ada diskusi, tanya-jawab, praktik, dan refleksi bersama tentang bagaimana menciptakan kelas yang bukan hanya mengajar, tetapi menginspirasi; bukan hanya menyampaikan materi, tetapi membentuk karakter yang unggul," ujarnya.

Baca juga: SMAK Suria Atambua Terima Penghargaan Indonesian School Excellent Award 2023

Ketua YayasanAs'tanara Keuskupan Atambua, Vinsen Loe mengatakan, kegiatan ini menjadi titik temu antara titik temu antara semangat perubahan dan komitmen akan masa depan.

"Di sinilah para guru dari SMAK Suria Atambua  menempa diri dengan harapan, bahwa ketika mereka kembali ke ruang kelas, mereka membawa lebih dari sekadar pengetahuan. Mereka membawa harapan baru, cara pandang baru, dan cara mengajar yang menyentuh lebih dalam," pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS