Undana
Tim Pengabdian Undana Terapkan Model SMP di SDN Oiklani TTS
Kebun ini ditanami aneka sayuran seperti bayam, kangkung dan sawi, serta didukung oleh kolam ikan lele sebagai sumber protein ekonomi.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim Pengabdian Universitas Nusa Cendana (Undana) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa membawa harapan sekaligus memberikan edukasi menanggulangi darurat stunting dan kemiskinan ektream yang melanda Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Tim tersebut dipimpin oleh DR.Mariana Dina Lerik,S.PSi.,M.Si. Selain Ketua Tim, turut hadir mendampingi beberapa rekan dosen seperti dari Fakultas Pertanian (Faperta), Prof.DR.Ir.D.Roy Nendissa,MP.,CRA, Prof.DR.Ince Picauly, M.Si, Shanty Chandra,SP.,M.Si.,CRP, Yakobus Seubelan,SP,.M.Si, Siska Elvani,SP.,MP serta sejumlah mahasiswa FKM dan mahasiswa Prodi Agribisnis Faperta Undana.
"Jadi hal yang menarik adalah kehadiran tim tersebut selain membawa harapan baru, tim ini juga menerapkan model inovatif sekolah mandiri pangan (SMP) dalam program KKN Tematik selama dua bulan penuh di SDN Oiklani. Selain itu kami juga melihat stunting bukan sekedar masalah gizi, tapi juga keterbatasan edukasi dan ekonomi. Maka intervensinya pun harus menyentuh semua sisi. Program ini berhasil menyasar langsung persoalan gizi dan penguatan ekonomi rumah tangga," jelas dosen senior FKM Undana, DR.Mariana Dinah Ch.Lerik yang juga merupakan dosen Psikologi Kesehatan FKM Undana.
Ia menambahkan program bertajuk "Dari Pekarangan ke Piring" ini mengusung konsep integratif yang menjadikan sekolah sebagai pusat edukasi pangan lokal, dan sekaligus tempat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Model SMP mencakup tiga pilar utama yakni edukasi gizi berbasis sekolah dan keluarga, pengembangan kebun, gizi di pekarangan sekolah dan rumah warga serta pelatihan wirausaha mikro berbasis pangan lokal.
Baca juga: Kian Nyata Pemerataan Pendidikan, SMA Garuda di TTS Mulai Diperkenalkan
Dikatakannya, data menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Desa Oinlasi terus meningkat hingga tahun 2025, bahkan jauh melampaui rata-rata Provinsi maupun nasional.
Kondisi ini diperburuk oleh rendahnya literasi gizi, akses sanitasi yang masih terbatas serta kurangnya pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan alternatif.
Menjawab tantangan tersebut, katanya, tim Pengabdian bersama mahasiswa KKN Tematik Undana berhasil menghadirkan solusi nyata. Dalam waktu singkat, sebuah kebun gizi berhasil dibangun di pekarangan SDN Oiklani, Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan.
Kebun ini ditanami aneka sayuran seperti bayam, kangkung dan sawi, serta didukung oleh kolam ikan lele sebagai sumber protein ekonomi.
Ia menambahkan, program ini berhasil menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan baru tentang pentingnya konsumsi sayur dan ikan lele hasil kebun sekolah oleh para siswa.
Profesor D. Roy Nendissa pada kesempatan itu mengatakan, program ini berjalan berkat kolaborasi erat antara Undana, Pemerintah Desa Oinlasi, SDN Oiklani, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan TTS, bahkan Rektor Undana, Prof.Maxs Sanam dan Lembaga Pengabdian (LP2M) turun langsung memantau kemajuan kegiatan dilokasi.
"Ini bukan sekedar KKN biasa, tapi kami ingin mahasiswa belajar langsung dari realitas sosial, sekaligus membawa perubahan nyata di masyarakat," kata Guru Besar Faperta Undana ini.
Prof.DR.Ince Picauly,M.Siz Guru Besar gizi pada FKM Undana mengatakan, yang menarik adalah model Sekolah Mandiri Pangan saat ini sedang dalam proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan akan diusulkan sebagai model replikasi nasional untuk daerah 3T. Menariknya, konsep ini merupakan hasil rancang bangun dari dirinya sendiri. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.