Opini

Opini: Orang Miskin Tidak Boleh Sakit

Kemiksinan adalah ketidakberimbangan antara pendapatan dan mahalnya kebutuhan hidup. Pendapatan kecil tetapi kebutuhan hidup besar. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-sankt-kastulus.de
Gabriel Adur 

Minimnya kesempatan yang sama bagi orang miskin dalam kehidupan sosial kemayarakataan, kehilangan hak-hak asasi dan kurangnya akses untuk hidup makmur membuat masyarakat teralineasi satu dari yang lain.

Klasisme dan Stigma Sosial

Belum cukup sampai pada persoalan sistem yang timpang bahkan( dalam arti tertentu: sistem yang tidak berpihak pada mereka) dalam kehidupan sosial pun orang-orang miskin dicap sebagai orang malas berusaha untuk maju.

Mereka dicap tidak bisa mampu memanfaat kesempatan-kesempatan yang ada untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Bahkan ada yang memberi stigma  bahwa orang-orang miskin bukan saja malas tapi juga tidak punya mental baik untuk mengubah nasib.

Ada beberapa unggahan dalam sosmed di Indonesia yang menganggap bahwa berkomunikasi sosial dengan orang-orang miskin tidak memberikan keuntungan yang positif: mereka kurang cerdas dan gampang emosian.

Klasisme dan stigma miring seperti ini akan membatasi ruang psikologis mereka untuk mengambil bagian secara positif dalam kehidupan bermayarakat. 

Namun, kita perlu mengingat diri sendiri dan bertanya, apakah stigmatisasi bisa membantu mereka? 

Ataukah kita mengambil peranan yang kurang etis membuat mereka terpuruk dalam kemiskinan?

Klasisme dan stigma miring ini tidaklah etis. Mengapa? Ini tidak pernah membantu mereka keluar dari situasinya. 

Sebaliknya menambah berat beban dan stres psikologis yang memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan.

Sehat itu mahal bagi orang miskin

Kemiskinan berdampak pada buruknya kesehatan masyarakat. Kurangnya makanan sehat dan bergizi membuat mereka mudah terkena penyakit. 

Kualitas kesehatan yang baik dari orang-orang kaya memberi mereka peluang untuk umur yang panjang jika dibandingkan dengan orang miskin yang sakit-sakitan.

Dalam kondisi seperti ini mereka didiskrimanasikan secara sistematis pula. Mereka tidak memiliki akses untuk memperoleh kesehatan. Apalagi harga obat-obatan dan penangan medis yang semakin mahal.

Sudah miskin banyak penyakit dan membuat mereka tidak mampu bekerja. Artinya kalau mereka tidak lagi mampu bekerja maka mereka tidak memiliki pendapatan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved