Ijazah Jokowi

Pratikno Soal Ijazah Jokowi: Percayai Institusi yang Menerbitkannya

Menko PMK Pratikno berbicara mengenai ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). 

Editor: Alfons Nedabang
HUMAS BNPB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memberikan arahan dan pemaparan pada rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Provinsi Sulawesi Selatan, di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Kamis (2/1/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK ) Pratikno berbicara mengenai ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). 

Menurut Pratikno, publik seharusnya mempercayakan sepenuhnya hal tersebut kepada institusi pendidikan tinggi yang mengeluarkan ijazah tersebut. 

“Ijazah Pak Joko ini yang dipermasalahkan? Oh itu biar institusi pendidikan tinggi yang menerbitkan. Kita percaya penuh,” ujar Pratikno di kantornya, Senin (19/5/2025).

Pratikno menegaskan, perguruan tinggi merupakan institusi kredibel yang menyimpan dokumen lengkap dan dapat mempertanggungjawabkan keabsahan ijazah yang diterbitkan.

“Kita percaya penuh bahwa pendidikan tinggi adalah institusi yang kredibel dan punya dokumen yang lengkap,” jelas dia.

“Kita tanya saja pada institusi yang menerbitkan ijazah itu, kita lihat jawabannya seperti apa,” tambahnya.

Tudingan mengenai ijazah palsu Jokowi, belakangan ini semakin masif dihembuskan oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, serta beberapa pihak lainnya. 

Baca juga: Pengacara dan Adik Ipar Bawa Ijazah Asli Jokowi ke Bareskrim Polri

Merasa dirugikan, Jokowi melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya pada 30 Maret 2025, termasuk Roy Suryo, dan menyerahkan sejumlah barang bukti sebagai bagian dari laporan tersebut.

Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, menegaskan bahwa lembaganya tidak akan terlibat dalam polemik mengenai ijazah Jokowi, terutama yang berkembang di media sosial. 

"Kita tidak akan masuk ke dalam polemik, terutama polemik di sosial media. Dasar kami bukan interpretasi pada apa yang disampaikan orang satu ke orang lain, tapi dasar kami adalah data yang kami punya," ungkapnya saat konferensi pers pada Selasa (15/04/2025). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved