Opini

Opini: Para Kardinal dan Keputusan Mengejutkan tentang Paus Leo XIV

Pengaruhnya bila perlu dapat menggetarkan kebijakan pemimpin negara lain, dan yang mampu melewati batas negara lain, tanpa merasa terinvasi.

Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR YT CNBCTV18
DOA RATU SURGA - Paus Leo XIV saat memimpin Doa Regina Caeli atau Ratu Surga pada pukul 12.00 waktu Vatikan, Minggu 11 Mei 2025. 

Jadi, apakah dengan menempatkan seorang AS, serta merta Paus Leo XIV siap membangun moderasi global yang lebih kuat, daripada bersaing dan berseberangan dengan pemimpin dunia lainnya?

Amerika Latin Kedua

Beralih dari profil AS-nya, Paus Leo XIV pada akhirnya disebut sebagai seorang Amerika Latin kedua setelah Paus Fransiskus. 

Seorang AS yang tidak benar-benar AS, karena dalam darahnya mengalir gen imigran, berasal dari orang tua keturunan Spanyol, Prancis, dan Italia. Dia sendiri sah berkewarganegaraan Peru, Amerika Latin pada tahun 2015.

Dengan berbagai latar belakang itu, Paus Leo XIV adalah seorang polyglot. Fasih berbahasa Italia, Spanyol, Prancis, Portugis, Inggris, dan mampu memahami bahasa Latin dan Jerman.

Kemampuan polyglot ini yang menjadi gambaran kuat dari profil dirinya, yang mampu menyelam ke banyak latar belakang.

Kini, dalam beberapa penampilan pertamanya ke publik, Paus Leo XIV menggunakan Bahasa Inggris sebelum Italia. 

Dia menjadi mudah dipahami oleh seluruh dunia oleh perkataannya yang sangat natural dan dekat dengan realitas.

Latar belakang ini menjadi lebih masuk akal sebagai penerus dari warisan yang sudah ditinggalkan Paus Fransiskus. Karena Paus Leo XIV setidaknya memiliki akar, karakter, dan kepedulian yang sama.

“Di tanah kami, dia menabur harapan, berjalan bersama mereka yang paling membutuhkan, dan berbagi kegembiraan dengan rakyat kami. Pilihannya untuk Peru tidak hanya formal, tetapi juga sangat spiritual dan manusiawi,” kata Presiden Peru, Dina Boluarte.

“Semoga dia membangun kekuatan besar kemanusiaan yang membela kehidupan dan mengalahkan keserakahan yang telah menyebabkan krisis iklim dan kepunahan semua makhluk hidup,” tegas Presiden Kolombia, Gustavo Petro.

Menjadi semakin kuat karena dia sendiri memilih Leo XIV. Banyak yang menghubungkan dengan Paus Leo XIII, peletak dasar ajaran sosial gereja melalui ensiklik Rerum Novarum.

Ensiklik tersebut memberikan perhatian khas Gereja Katolik terhadap kepentingan kelas pekerja, kaum buruh, kaum marginal. 

Ini menjadi angin segar untuk kaum progresif dan para pendukung utama Paus Fransiskus.

Jangan lupa bahwa dia juga sudah sering bersentuhan dengan sayap kiri teologi pembebasan dan kaum konservatif di Amerika Latin. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved