Amunisi Meledak di Garut

Anggota DPR Amelia Anggraini Minta Warga Jangan Ambil Sisa Ledakan Amunisi 

Anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem, Amelia Anggraini mendesak Kemenhan dan TNI untuk tidak membiarkan warga mendekat ke lokasi ledakan

|
POS-KUPANG.COM/Dokumentasi Humas DPR RI
AMELIA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem, Amelia Anggraini, saat rapat kerja bersama mitra kerja Komisi I DPR RI. 

Kristomei Sianturi menekankan kegiatan masyarakat tersebut memang biasa mereka lakukan setiap ada kegiatan pemusnahan amunisi expired.

"Memang biasanya apabila selesai peledakan, masyarakat datang untuk ambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, kemudian tembaga, atau besi, yang memang bekas dari granat, mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil logam tersebut," ujar Kristomei Sianturi, dalam live Kompas TV, Senin (12/5/2025).

"Nanti kita dalami lagi kenapa itu bisa terjadi. Sehingga mungkin ada ledakan kedua atau detonator yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat ke sana terjadi ledakan susulan," sambung Kristomei Sianturi.

Kronologis 13 orang Tews akibat ledakan Amunisi di Garut 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjadi di salah satu lubang amunisi afkir atau tidak layak pakai.

Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologinya dari awal, bahwa jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat telah melakukan pengecekan prosedur dan lokasi pada Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu Yudhayana, dalam konferensi persnya, Senin (12/5/2025).

Selanjutnya, tim penyusun amunisi dari TNI Angkatan Darat (AD) melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan sebelumnya.

WAHYU - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana ditemui di Mabes Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).
WAHYU - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana ditemui di Mabes Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Setelah itu, tim penyusun amunisi ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan. Peledakan amunisi afkir di dua lubang sumur tersebut pun berhasil dilakukan.

"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ujar Wahyu Yudhayana. 

Kemudian, terdapat satu lubang sumur lain yang peruntukannya untuk menghancurkan detonator. Termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi tidak layak pakai tersebut.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," ujar Wahyu Yudhayana.

Akibat kejadian tersebut 13 orang meninggal dunia dalam kejadian ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat.

Salah satu korban meninggal dunia adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan. 

"Data yang meninggal adalah empat orang dari anggota TNI Angkatan Darat, yaitu Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda," ujar Wahyu Yudhayana.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved