Guru Matematika Lecehkan Siswi

Guru Honor Matematika di Sumtim Lakukan Pelecehan terhadap Siswi Kelas 1 dengan Modus Baru

Ast, seorang Guru Matematika di salah satu SMA di Kabupaten Sumba Timur  diduga telah memperkosa DK, siswi sekolah itu sejak bulan Januari 2025.

|
POS-KUPANG.COM/HO RAMBU DAI MAMI
RAMBU - Direktris Sabana Sumba, Rambu Dai Mami, bersama korban DK, usai diperiksa di Polres Sumtim, Kamis (8/5/2025). 

“Tanggal 11 april hari itu juga, kaka Hili dan DK langsung melapor DK ke  Polsek lewa, sampai disana dibuatkan laporan dan dibawa untuk visum. Yang jadi pertanyaan kami, sudah mau satu bulan, belum ada saksi yang diperiksa, tersangka juga masih ada dan belum ditahan,” kritik Rambu.

Korban DK mengatakan, pada tanggal 15 April ada seorang polisi, AJ datang ke rumahnya bersama Kepala Desa, UN.

Mereka bersama disana sekitar 5 menit. Saat itu, korban DK sendirian karena orang tua dan keluarga lain tidak ada di tempat. 

Baca juga: AR Oknum Pegawai Bank di Flotim Ajukan Cuti Keluarga Pasca Diduga Lecehkan Delapan Anak

“Polisi datang dengan kepala desa. Polisi rekam, ambil foto kamar dan foto saya. Polisi hanya Tanya nama, kelas dan umur. Kepala desa yang Tanya banyak. Dia (kepala desa) bilang permisi p*nis langsung masuk di v*gina,langsung keluar darah ka,” kata korban DK mengulang salah satu pertanyaan kepala desa.

Korban DK mengaku saat itu dia merasa sangat tidak nyaman dan malu dengan kepala desa dan malu saat menjawab pertanyaan itu.

Tapi korban DK terpaksa menjawab pertanyaan itu karena dia takut dan saat itu dia sendirian di rumah. 

“Saya malu ditanya begitu, tidak nyaman,” kata korban DK.

Lalu, sore harinya, Polisi AJ datang lagi dan saat itu orangtua dan keluarga korban DK ada di rumah.

“Polisi minta bapa mama naik dirumah (naik ke panggung rumah) dengan keluarga. Jadi saya sendirian dengan polisi. Tidak nyaman. Malu takut. Tanya secara umum selama sekitar 15 menit,” katanya.

*Pelaku dan Keluarga Minta Maaf

Korban DK menambahkan, besok pagi kemudian, keluarga pelaku bersama pelaku datang ketemu orangtua dan kakaknya untuk minta maaf.

Setelah mereka pulang, ibu korban DK memberitahukan kepada korban DK bahwa mereka datang minta maaf. 

“Mama bilang mereka minta maaf. Tapi kami tidak mau damai. Saya tidak akan kasih maaf kepada dia (pelaku). Apa yang dibuat ke saya itu tidak pantas sama sekali. Saya ikut maunya dia, karena saya takut, dia itu guru di sekolah,” kata korban DK.

Rambu menambahkan, keluarga pelaku sudah mendatangi keluarga korban DK untuk minta maaf. 

“Mereka datang untuk minta maaf. Mereka bilang, kalau mau kasih masuk penjara juga terserah. Tapi mereka minta maaf. Mereka janji mau membawa satu ekor babi dan satu ekor sapi untuk permohonan maaf. Namun orang tua DK mau kasus ini tetap diproses hukum,” kata Rambu Dai Mami.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved