Sikka Terkini
Vinsensia Guru Honorer Bergaji Rp 300.000 Beri Pesan Khusus Bagi Pemerintah Daerah Sikka
Para guru honorer di Kabupaten Sikka meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer yang mengabdi di wilayah Kabupaten Sikka.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE – Para guru honorer di Kabupaten Sikka meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer yang mengabdi di wilayah Kabupaten Sikka.
Pemintaan ini disampaikan Vinsensia Ervina Talluma, salah seorang guru Honorer di SDK 064 Watubala, pada momen Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.
"Di hari pendidikan ini, harapan saya itu, untuk semua guru honorer di sekolah swasta bisa diperhatikan," ujarnya.
Vinsensia Ervina Talluma telah mengabadi di sekolah jarak jauh Kampung Wairbukang, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka sejak tahun 2024 lalu. Vinsensia digaji Rp 300 ribu perbulan.
Gaji Vinsensia Ervina Talluma sebesar Rp 300.000 setiap bulan itu berasal dari komite sebesar Ro 150.000 dan dari dan bantuan operasional sekolah sebesar Rp 150.000.
Baca juga: LIPSUS: Anggaran Rp 30 M, Renovasi Sekolah Amburadul Temuan Tim Bengkel APPeK NTT
Kondisi gaji Rp 300.000 perbulan tidak cukupi untuk membiaya hidup Vinsensia Ervina Talluma sehari-hari, apalagi Vinsensia Ervina Talluma sudah berkeluarga.
Namun dengan kondisi gaji demikian itu, Vinsensia Ervina Talluma mencari alternatif pendapatan lain seperti berjualan sembako di rumah. Hal ini dilakukan setelah dia pulang dari sekolah.
Untuk sampai ke sekolahnya, Vinsensia Ervina Talluma harus menempuh jarak sejauh enam kilometer.
Vinsensia Ervina Talluma harus berjalan kaki sejuah 6 kilometer untuk bisa menemui anak-anak yang bersekolah di dusun terpencil itu.

Setiap pagi, Vinsensia Ervina Talluma berangkat ke sekolah pada pukul 06: 30 WITA agar bisa sampai ke sekolah itu tepat waktu.
Perjalanan panjang dari rumah ke sekolah atau dari sekolah ke rumah itu, dia harus melewati hutan, melewati bebatuan dan kadang harus menyebrang sungai jika terjadi banjir.
Karena itu, setiap saat musim hujan, anak-anak lebih banyak diberi tugas dan belajar di rumah. Sebab, akses ke sekolah tidak bisa dilalui akibat banjir di sungai yang mesti dilalui anak sekolah itu.
Baca juga: LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi Ibu dan Anak Meninggal di IGD Tc Hilers Maumere
Di sekolah jarak jauh Wairbukang dari SDK 064 Watubala ini terdapat delapan siswa kelas satu yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dibawah pondok bekas bangunan mahasiswa kulia kerja nyata (KKN). Sebelumnya tempat ini digunakan sebagai taman baca.
Sementara itu, untuk kelas 2 hingga 6, harus menempuh perjalanan sejauh enam kilometer ke sekolah induk di SDK 064 Watubala.
Melchias Mekeng Sosialisasi Empat Pilar, Wakil Rakyat Harus Perhatikan Dunia Pendidikan |
![]() |
---|
PDI Perjuangan Sikka Usulkan Alex Longginus Calon Ketua DPD |
![]() |
---|
Seorang Perempuan Muda di Magepanda Kabupaten Sikka Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat Melanda Rumah Warga di Kota Maumere |
![]() |
---|
20 Kader Posyandu di Riit Sikka Terima Sertifikat Usai Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.