Sikka Terkini

Vinsensia Guru Honorer Bergaji Rp 300.000 Beri Pesan Khusus Bagi Pemerintah Daerah Sikka

Para guru honorer di Kabupaten Sikka meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer yang mengabdi di wilayah Kabupaten Sikka. 

POS KUPANG/ARNOLD WELIANTO 
VINSENSIA - Vinsensia Ervina Talluma (32), seorang guru honorer di SDK 064 Watubala Sikka NTT, berjalan kaki sejauh 3 km untuk bisa sampai ke sekolah. Gambar diambil, Rabu (26/2/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE – Para guru honorer di Kabupaten Sikka meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer yang mengabdi di wilayah Kabupaten Sikka. 

Pemintaan ini disampaikan Vinsensia Ervina Talluma, salah seorang guru Honorer di SDK 064 Watubala, pada momen Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.

 "Di hari pendidikan ini, harapan saya itu, untuk semua guru honorer di sekolah swasta bisa diperhatikan," ujarnya.

Vinsensia Ervina Talluma  telah mengabadi di sekolah jarak jauh Kampung Wairbukang, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka sejak tahun 2024 lalu. Vinsensia digaji Rp 300 ribu perbulan. 

Gaji Vinsensia Ervina Talluma  sebesar Rp 300.000 setiap bulan itu berasal dari komite sebesar Ro 150.000 dan dari dan bantuan operasional sekolah sebesar Rp 150.000. 

Baca juga: LIPSUS: Anggaran Rp 30 M, Renovasi Sekolah Amburadul  Temuan Tim Bengkel APPeK NTT

Kondisi gaji Rp 300.000 perbulan tidak cukupi untuk membiaya hidup Vinsensia Ervina Talluma  sehari-hari, apalagi Vinsensia Ervina Talluma  sudah berkeluarga.

Namun dengan kondisi gaji demikian itu, Vinsensia Ervina Talluma  mencari alternatif pendapatan lain seperti berjualan sembako di rumah. Hal ini dilakukan setelah dia pulang dari sekolah. 

Untuk sampai ke sekolahnya, Vinsensia Ervina Talluma  harus menempuh jarak sejauh enam kilometer.

Vinsensia Ervina Talluma  harus berjalan kaki sejuah 6 kilometer untuk bisa menemui anak-anak yang bersekolah di dusun terpencil itu. 

VINSENSIA - Vinsensia Ervina Talluma (32), seorang guru honorer di SDK 064 Watubala Sikka NTT, berjalan kaki sejauh 3 km untuk bisa sampai ke sekolah. Gambar diambil, Rabu (26/2/2025).
VINSENSIA - Vinsensia Ervina Talluma (32), seorang guru honorer di SDK 064 Watubala Sikka NTT, berjalan kaki sejauh 3 km untuk bisa sampai ke sekolah. Gambar diambil, Rabu (26/2/2025). (POS KUPANG/ARNOLD WELIANTO )

Setiap pagi, Vinsensia Ervina Talluma  berangkat ke sekolah pada pukul 06: 30 WITA agar bisa sampai ke sekolah itu tepat waktu.

Perjalanan panjang dari rumah ke sekolah atau dari sekolah ke rumah itu, dia harus melewati hutan, melewati bebatuan dan kadang harus menyebrang sungai jika terjadi banjir. 

Karena itu, setiap saat musim hujan, anak-anak lebih banyak diberi tugas dan belajar di rumah. Sebab, akses ke sekolah tidak bisa dilalui akibat banjir di sungai yang mesti dilalui anak sekolah itu. 

Baca juga: LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi  Ibu dan Anak Meninggal  di IGD Tc Hilers Maumere 

Di sekolah jarak jauh Wairbukang dari SDK 064 Watubala ini terdapat delapan siswa kelas satu yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dibawah pondok bekas bangunan mahasiswa kulia kerja nyata (KKN). Sebelumnya tempat ini digunakan sebagai taman baca. 

Sementara itu, untuk kelas 2 hingga 6, harus menempuh perjalanan sejauh enam kilometer ke sekolah induk di SDK 064 Watubala

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved