Breaking News

Liputan Khusus

LIPSUS:Universitas Terbuka Kupang Buka Akses ke Timor Leste , 502 Orang Mahasiswa Diwisuda

Universitas Terbuka Kupang akan memberikan akses bagi masyarakat Timor Leste agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 

|
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI 
WISUDAWAN - Sejumlah wisudawan Universitas Terbuka Kupang berjalan usai memberi penghormatan kepada Rektor, Direktur Universitas Terbuka dalam prosesi wisuda UT Kupang. Senin, (28/4/2025), di Hotel Harper Kupang.    

Kerja sama kedua antara Pemerintah Kabupaten Kupang dan Universitas Terbuka diwakili Wakil Bupati Kupang Aurum Titu Eki.

Fokus utama dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat Kabupaten Kupang. 

Penandatanganan MoU dan PKS  Universitas Terbuka bersama beberapa mitra
Penandatanganan MoU dan PKS Universitas Terbuka bersama beberapa mitra (POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL)

Melalui program pendidikan di tingkat Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana, UT memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah.

Universitas Terbuka juga menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi NTT yang dihadiri Direktur Eksekutif Kadin NTT Mercy Siubelan. 

Nota Kesepahaman yang ditandatangani bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan daya saing dan pemberdayaan ekonomi lokal. 

Kadin NTT dan UT sepakat untuk bersama-sama mengembangkan potensi sumber daya manusia yang mendukung kemajuan industri dan perekonomian daerah.

Kerja sama terakhir yang diumumkan adalah antara Universitas Terbuka dan SMK Negeri 3 Kupang dihadiri Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kupang Yesaya Banunaek. Kerja sama ini mencakup program praktik kerja lapangan, magang guru, dan kegiatan promosi serta sosialisasi UT di tingkat pendidikan menengah. 

Selain itu, UT juga menyediakan fasilitas ujian berbasis komputer untuk mendukung pelaksanaan ujian semester yang lebih efisien. Hal ini memberi kesempatan kepada para siswa dan guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam dunia pendidikan. (fan/iar)

Pendidikan Kunci Utama Bangun Daerah 

Staf Ahli Perekonomian dan Pembangunan Setda NTT, Linus Lus menyampaikan selamat untuk para wisudawan yang dikukuhkan pada agenda wisuda Universitas Terbuka (UT) Kupang periode I, Senin (28/4). 

Linus Lusi mengatakan, Pemprov NTT menyebut pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun daerah Dedikasi perlu diterapkan semua lulusan UT Kupang melalui semangat dan karakter militansi. Namum hal itu perlu dilandasi dengan iman.

UT Kupang, kata Linus Lusi, terus menghadirkan dan membuka akses pendidikan tinggi yang berkualitas hingga wilayah paling kecil, khususnya di NTT. 

Linus Lusi
Linus Lusi (net)

Kehadiran UT dengan akreditasi A adalah bukti, perguruan tinggi ini mampu menembus ruang dan waktu. Itu sejalan dengan visi NTT yang sehat, maju, cerdas, sejahtera dan berkelanjutan. 

"Kita menyadari pendidikan adalah kunci utama membangun daerah kita ini. Kita harus yakin, berbagai tantangan dapat dihadapi jauh lebih baik. Kami berharap wisudawan tidak hanya berkompeten tapi juga memiliki leadership, kolaborasi," ujar Linus Lusi. 

Baca juga: LIPSUS: Ombudsman NTT Temukan Pungli  Pengiriman Sapi dari Kupang, TTS, dan TTU

Pemprov NTT berharap, wisudawan dari UT untuk membantu pemerintah membangun NTT. Lulusan bisa membantu pemerintah menekan kemiskinan hingga masalah kesehatan yang ada di NTT. 

Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT itu menyebut, ilmu yang sudah didapat agar perlu diwartakan dan diberdayakan hingga ke berbagai pelosok.

Pemerintah  provinsi terus berkomitmen mendukung pendidikan sebagai akses pembangunan berkelanjutan. Meski begitu, meminta dukungan dan kerja sama dari para lulusan, termasuk dari UT Kupang untuk membantu pemerintah. (fan) 

Alumni UT Harus Berperan Aktif

Dosen FKIP Universitas Terbuka (UT) Drs Yos Sudarso, M. Pd membawakan materi berjudul “Peran Alumni UT dalam Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang Inklusif dan Unggul"  dalam seminar Akademik Universitas Terbuka Kupang, Minggu (27/4) di Hotel Harper Kupang.

Yos mengatakan, tema ini sebagai garda terdepan yang memiliki peran krusial mencetak generasi emas Indonesia. Alumni UT memiliki jaringan dan pengalaman yang tentu menjadi aset bangsa dalam berkontribusi.

"Kehadiran UT ikut mencerdaskan masyarakat NTT secara keseluruhan dan visi misi NTT seperti yang disampaikan Pak Gubernur," kata Yos Sudarso

Pilar utama generasi emas Indonesia adalah pendidikan berkualitas. Alumni UT telah berperan aktif dalam berbagai bagian pendidikan.  

UNIVERSITAS TERBUKA - Yos Sudarso saat dijemput Direktur Universitas Terbuka Kupang Ajat Sudrajat di Bandara El Tari, Sabtu (26/4/2025).
UNIVERSITAS TERBUKA - Yos Sudarso saat dijemput Direktur Universitas Terbuka Kupang Ajat Sudrajat di Bandara El Tari, Sabtu (26/4/2025). (POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN)

Semangat UT bisa melakukan berbagai aktivitas kewirausahaan, maupun menciptakan lapangan kerja dan menjadi motor penggerak ekonomi.

Selain tugas lain seperti menjadi pengajar dan lainnya di bidang pendidikan. 

Yos Sudarso mengatakan, alumni UT juga menjadi agen perubahan. Berbagai perjuangan dari mahasiswa UT bisa menjadi inspirasi untuk orang lain. Alumni UT juga perlu bersikap kerja sama dengan berbagai pihak. 

"Alumni itu menyuarakan aspirasi masyarakat, alumni UT menjadi garda terdepan menjaga nilai kebangsaan. Tentu banyak alumni UT yang sudah melakukan ini dengan berbagai kegiatan," ujar Yos Sudarso

Yos Sudarso menyebut beberapa strategi dalam peningkatan peran alumni UT. Alumni UT sudah lebih dari 2 juta orang.

Itu menjadi potensi yang bisa memperkuat dan membangun kolaborasi ragam hal. Peningkatan kapasitas, kata dia, bisa terus dilakukan bersama para alumni lainnya. Disamping adanya sarana untuk memfasilitasi kontribusi alumni UT. 

Yos Sudarso mengklaim, berbagai alumni UT datang dari berbagai latar belakang. Semuanya memiliki sumbangsih masing-masing untuk daerah, khususnya di NTT. "Salah satu keunggulan alumni UT adalah tidak gaptek.

Sudah dibekali berbagai teknologi, misalnya mengikuti tutor, kuliah online," kata Yos Sudarso. 

Universitas Terbuka (UT) Kupang melaksanakan program Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Program Diploma & Sarjana Jarak Jauh (LPKBJJ) bagi mahasiswa baru di Kabupaten Belu dan Malaka. Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Timor Atambua, Kabupaten Belu, pada Sabtu (22/3/2025).
Universitas Terbuka (UT) Kupang melaksanakan program Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Program Diploma & Sarjana Jarak Jauh (LPKBJJ) bagi mahasiswa baru di Kabupaten Belu dan Malaka. Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Timor Atambua, Kabupaten Belu, pada Sabtu (22/3/2025). (POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR)

Saat menyampaikan materi, Yos Sudarso meminta para alumni UT Kupang untuk mengisi respon mereka saat kuliah di UT. Berbagai perasaan diungkapkan dari tiap alumni.

Ada yang menyebut kuliah di UT adalah sesuatu yang luar biasa, santai hingga bisa lebih mandiri. Dalam kuesioner yang ada juga, alumni UT mengaku kampus itu menjadi penerang.

Apalagi, mahasiswa bisa bekerja sambil berkuliah.

Jawaban lainnya adalah UT merupakan perguruan tinggi yang memberi ruang lebih luas untuk mahasiswa.

"Jadi kuliah di UT bukan karena kasihan. Tapi hasil kerja sendiri. Jadi para mahasiswa merasakan, selama kuliah itu apa sih, membanggakan," kata Yos Sudarso

Menurut Yos Sudarso, kuliah di UT memiliki tantangan. Salah satunya adalah mengerjakan praktikum. Biasanya pembimbingan tentu terganggu, sebab, prosesnya dilakukan secara online.

Tapi, semua itu bisa diurai dengan komunikasi ke tutor ataupun dosen lewat layanan yang sudah disiapkan.

Sementara itu dari respon alumni untuk peran mereka ke depannya, rata-rata menginginkan kampus ini lebih maju dan alumni bisa membantu memperkenalkan UT ke publik.

Baca juga: LIPSUS: Dokter Anastesi Mengaku Bingung Dikaitkkan dengan Kematian Ibu dan Anak di Sikka

Disamping ada jawaban lain seperti menjadi mentor, dosen hingga motivator. 

Yos Sudarso mengatakan, UT menjadi jembatan menuju generasi emas. Kuliah di UT, sekalipun berada di pelosok, mahasiswa bisa melewatinya. Meski gampang berkuliah di UT,  semua tetap fokus pada tiap tahapan yang ada. Alumni harus membagikan ilmu kepada orang lain, selain penguatan jejaring bersama. (fan) 

NEWS ANALYSIS
Pengamat Pendidikan, Dr. Marsel Robot : Standar UT Bagus  

Universitas Terbuka (UT) telah menjadi salah satu pilar penting dalam dunia pendidikan tinggi di NTT. Namun, di balik kontribusinya, UT juga masih menghadapi tantangan berupa stigma negatif hingga persoalan infrastruktur digital yang belum memadai. 

Kehadiran UT membawa pengaruh yang signifikan terhadap kemajuan pendidikan di NTT, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

UT memberikan kemudahan dalam proses perkuliahan kepada masyarakat NTT yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil.

Dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang fleksibel, UT mampu menjangkau berbagai kalangan, termasuk mereka yang telah bekerja ataupun memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan konvensional.

Dr. Marsel Robot, M.Si  pengamat pendidikan dari Universitas Nusa Cendana (Undana). 
Dr. Marsel Robot, M.Si  pengamat pendidikan dari Universitas Nusa Cendana (Undana).  (POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Banyak masyarakat di pelosok yang akhirnya bisa mengenyam pendidikan tinggi berkat UT. Ini sebuah kontribusi besar bagi pemerataan pendidikan di NTT.

Meski demikian, UT masih kerap dipandang sebagai "universitas kelas dua" dibandingkan perguruan tinggi negeri dan swasta konvensional.

Satu-satunya cara untuk melawannya adalah melalui bukti di lapangan. Stigma itu hanya bisa dijawab dengan bukti nyata alumni di lapangan.

Apapun stigmanya, kualitas di lapanganlah yang akan menjadi pembuktian akhir. Banyak alumni UT yang terbukti sukses di dunia kerja, bahkan ada yang mencapai gelar profesor.

UT memiliki mekanisme perkuliahan yang terukur dengan modul-modul akademik yang disusun secara ketat dan profesional. Standar akademik di UT itu sangat bagus. Jadi sebaiknya biarkan saja kualitas nyata para alumninya yang membuktikan, bukan stigma yang bicara.

Mengenai keberadaan UT dalam era digital saat ini, ada tantangan besar yang harus dihadapi.

Eksistensi UT dalam era digital ini sedikit problematik, terutama karena mahasiswa yang diterima memiliki kemampuan penguasaan IT yang sangat Variatif.

Baca juga: FEATURE: Mama Olla Warga NTT Kembangkan Pasaran Warisan Tenun NTT di Nunukan Barat 

Tak hanya itu, infrastruktur teknologi informasi di NTT belum memadai. Di beberapa daerah, akses internet masih sangat terbatas. Selain itu, pelatihan penggunaan komputer atau program komputerisasi bagi mahasiswa UT belum dilakukan secara intensif.

Kondisi ini membuat sebagian mahasiswa kesulitan beradaptasi dengan model pembelajaran online yang diandalkan UT. Meskipun di sisi lain UT sebenarnya sudah menerapkan berbagai inovasi berbasis teknologi untuk mendukung proses belajar-mengajar.

Terkait kualitas lulusan, lulusan UT tidak kalah bersaing dibandingkan lulusan perguruan tinggi lainnya. Namun, saya mencatat ada sedikit persoalan dalam aspek pembentukan kompetensi. 

Secara umum, kualitas lulusan UT setara dengan universitas lain. Hanya saja, karena jumlah tatap muka yang terbatas, pembentukan kompetensi praktis sedikit terhambat.

Ke depan UT bisa memperbanyak kegiatan praktikum atau pembelajaran berbasis proyek untuk memperkuat kompetensi lulusannya.

SUASANA SEMINAR - Suasana seminar akademik yang digelar Universitas Terbuka (UT) Kupang di hotel Harper, Kota Kupang, Minggu (27/4/225).
 
 
SUASANA SEMINAR - Suasana seminar akademik yang digelar Universitas Terbuka (UT) Kupang di hotel Harper, Kota Kupang, Minggu (27/4/225).     (POS-KUPANG.COM/RAY REBON)

Pesan penting kepada dosen dan pegawai UT agar pelayanan prima kepada mahasiswa. Banyak kesan yang saya terima bahwa urusan administrasi di UT terlalu berbelit-belit. Urusan nilai seringkali rumit, bahkan kadang terlambat, yang akhirnya menyebabkan mahasiswa drop out.

Pegawai UT harus profesional, ramah, dan berorientasi pada pelayanan mahasiswa.

Kalau pelayanan administrasi tetap rumit dan tidak profesional, maka mahasiswa bisa saja meninggalkan UT dan mencari alternatif lain. 

Baca juga: FEATURE: Warga Berekreasi Memanfaatkan Luapan Air Sumur di Oepura Kota Kupang

Ke depan UT terus memperbaiki diri, bukan hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam layanan administrasi.

Agar misi besarnya untuk menghadirkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti NTT, benar-benar bisa terwujud. (uge)

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved