Ende Terkini

Enam Siswa Ujian ANBK di Sekolah Tetangga, Tower BTS Tidak Berfungsi Maksimal

Keterbatasan akses internet masih menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di wilayah Ende

POS-KUPANG.COM/HO
Sebanyak 17 siswa Kelas V (lima) SDN Waidahi, Desa Wogalirik, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT menempuh perjalanan kurang lebih 40 Kilometer ke Kota Maumere demi mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Rabu 30 Oktober 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE -  Keterbatasan akses internet masih menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sejumlah wilayah pelosok Kabupaten Ende. 

Contohnya yang terjadi di SDN Molekelisamba, Desa Mole, Kecamatan Ndori. Enam siswa kelas V terpaksa menumpang ujian di sekolah tetangga karena jaringan internet di sekolah mereka sangat lemah.

Padahal sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari sekolah mereka. 

Pelaksanaan ANBK untuk keenam siswa tersebut dilakukan di SDI Iliwedo 1, Desa Serandori, Kecamatan Ndori, yang berjarak sekitar empat kilometer dari SDN Molekelisamba

Ujian berlangsung selama dua hari, pada 22 hingga 23 September 2025, dengan materi literasi pada hari pertama dan numerasi pada hari kedua.

 “Dari sekolah kami seperti tahun kemarin. Pelaksanaan ANBK mandiri tetap pinjam ruangan kelas SDI Iliwedo 1. Masalahnya, di sekolah kami jaringan untuk akses internet masih lemah. Walau ada tower, namun tidak menjamin akses internet untuk kebutuhan besar. Paling hanya jaringan biasa, kadang lemot, kadang hilang total,” ungkap Kepala SDN Molekelisamba, Gena, saat dikonfirmasi  Pos Kupang, Kamis (25/9/2025).

IKUT ANBK - Siswa SDK Riangbaring sedang mengikuti ANBK di rumah gurunya di Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (23/09/25).
IKUT ANBK - Siswa SDK Riangbaring sedang mengikuti ANBK di rumah gurunya di Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (23/09/25). (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

Selama dua hari pelaksanaan ANBK, pihak sekolah harus menyewa mobil untuk mengangkut enam siswa 

beserta guru pendamping dari SDN Molekelisamba ke SDI Iliwedo 1. Semua biaya transportasi diambil dari Dana Bantuan Operasional Sekolah Kinerja (BOSP).

Sejak program ANBK digulirkan pemerintah empat tahun lalu, sekolahnya selalu harus mencari tempat lain untuk bisa melaksanakan ANBK karena belum tersedianya jaringan internet yang memadai di lingkungan sekolah.

“Saya sudah berupaya selama ini. Kami minta agar ada perhatian, karena di sekolah kami ada tower tapi belum bisa digunakan untuk akses internet. Kami juga sudah ajukan ke dinas yang menangani jaringan internet, tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Tahun ini kami kembali ANBK mandiri, pinjam ruangan sekolah tetangga,” jelasnya.

Melihat kendala yang terus berulang setiap tahun, Gena menyampaikan tiga harapan utama kepada pemerintah yaitu pemerintah diharapkan meningkatkan akses dan kualitas jaringan internet di sekolah, terutama di daerah terpencil atau yang belum terjangkau layanan.

Baca juga: Tower BTS Tak Berfungsi, Siswa SDN Mole Ende Numpang Ujian ANBK di Sekolah Tetangga

Kedua dukungan financial untuk meningkatkan fasilitas teknologi dan internet di sekolah. Ketiga pemerintah diharapkan menyediakan pelatihan bagi guru dan teknisi sekolah dalam mengelola serta mengatasi kendala teknis saat pelaksanaan ANBK.

“Saya berharap, ke depan anak-anak kami bisa ikut ANBK di sekolah sendiri tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah. Ini penting agar mereka bisa belajar dan berkompetisi secara setara dengan sekolah-sekolah lain,” tutupnya. 

Ketua Komite SDN Molekelisamba, Ustad Hasan, menuturkan, kondisi ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Ia menyayangkan keberadaan tower BTS yang seolah tak memberi dampak apa-apa.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved