Opini
Opini: Benarkah Artificial Intelligence Merevitalisasi Ratio?
Secara umum, pendekatan terhadap penelitian AI, dikategorikan menjadi Mhacine Learning dan Deep Learning.
Keakuratan Deep Learning ini juga sudah beredar dan tersebar serta sudah digunakan begitu banyak orang.
Misalnya, mobil otomatis, Chatbots, asisten virtual dan masih banyak lagi. Mhacine Learning dan Deep Learning juga menjadi komposisi urgen dalam konstruksi robot.
Spesifikasi dari cara kerja kedua hal tersebut akan memungkin robot bertindak, berpikir rasional, serta bisa menganalisis sama seperti manusia.
Lebih jauh lagi, ML dan DL menjadikan robot untuk dapat mengenal dan menganalisis dengan baik terhadap pola lingkungan serta objek-objek yang ada disekitarnya.
Bahkan DL secara signifikan akan membantu robot untuk dapat berinteraksi sangat intensif dengan manusia.
Jadi, AI dengan kedua komposisinya yakni ML dan DL, merupakan suatu konstruksi dan inovasi terhadap cara kerja komputer untuk sedapat mungkin mengantisipasi cara kerja manusia ke dalam komputer.
Kerja-kerja yang membutuhkan kecerdasan natural manusia, secara nyata saat ini sudah bisa dilakukan oleh AI.
AI akan sangat intensif juga efektif dalam melakukan kerja-kerja yang membutuhkan tindakan manusia. Contoh konkretnya, E- Tilang yang sudah digunakan di Indonesia.
Secara jelas, tugas Polisi Lalu Lintas bisa diantisipasi atau digantikan dengan cara kerja AI.
Dengan fakta perkembangan AI dalam adanya Deep Learning yang menggunakan neural netwroks, jelas memposisikan manusia dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Mengapa demikian?
Sebab terdapat entitas lain yang sudah bisa berpikir dan bertindak mirip seperti manusia. Kondisi demikian, sudah merebak ke semua aspek kehidupan manusia.
Sekarang manusia masih mendominasi entitas yang lain. Namun, dalam beberapa tahun lagi, AI akan mendominasi manusia dalam ilmu pengetahuan.
Ratio direvitalisasi AI?
Dalam ulasan ini saya akan menggunakan prinsip empirisme dari Jhon Locke tentang tabula rasa,untuk menjelaskan tentang ratio dalam hubungannya dengan AI.
Locke dalam konsepnya tentang tabula rasa, menjelaskan bahwa sejak awal manusia tidak memiliki idea innate (kritiknya terhadap Desacertes).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.