Liputan Khusus
LIPSUS: Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mewakili Indonesia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mewakili Indonesia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia, pada 26 April 2025.
Menteri Sekretaris Negara sekaligus juru bicara Presiden Prabowo Subianto, Prasetyo Hadi, mengatakan, Pemerintah Indonesia sekali lagi menyampaikan dukacita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.
Pemerintah juga telah mendapatkan informasi bahwa Paus Fransiskus akan dimakamkan di Roma pada Sabtu (26/4). Namun, Presiden berhalangan untuk menghadiri pemakaman tersebut.
”Atas nama Pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan mengutus beberapa tokoh untuk menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/4).

"Di antara tokoh-tokoh yang diutus oleh Bapak Presiden Prabowo mewakili bangsa dan negara Indonesia adalah yang pertama Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo," kata Prasetyo.
Selain itu, juga ada sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang bakal ikut serta. Prabowo juga mengutus Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, dan eks Ketua Panitia Kedatangan Paus ke Indonesia, Ignasius Jonan.
Utusan yang dikirim Prabowo ke Roma itu diharapkan dapat mewakili bangsa dan negara Indonesia memberikan penghormatan terakhir pada pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia tersebut.
Selain itu, juga mewakili Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa atas wafatnya Kepala Negara Vatikan tersebut.
Prasetyo menyampaikan pemerintah kini tengah mengatur waktu keberangkatan utusan RI tersebut.
Ia menyebut mereka kemungkinan bertolak ke Vatikan pada Kamis (24/4) atau selambat-lambatnya Jumat (25/4).
Baca juga: Umat Paroki Lurasik Nyalakan Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Mendiang Paus Fransiskus
"Untuk keberangkatan sedang diatur, mungkin bisa jadi akan berangkat besok hari Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat," ujar dia.
Paus Fransiskus meninggal dunia di Vatikan, Roma, Senin (21/4) dalam usia 88 tahun. Berita duka tersebut disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada Senin pekan ini, pukul 09.45. Vatikan mengumumkan bahwa Paus meninggal karena serangan stroke dan gagal jantung.
Beberapa jam sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat tampil di hadapan publik pada Minggu Paskah untuk memberikan berkat. Ini pun menjadi sebuah momen yang mengejutkan sekaligus menguatkan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
Menurut jadwal, pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu pukul 10.00 waktu setempat. Dia akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, sesuai dengan permintaannya.
Baca juga: Ormas Garuda Kupang NTT Mengutuk Keras Oknum yang Fitnah Wafatnya Paus Fransiskus di Media Sosial
Hal ini menjadikannya sebagai Paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar wilayah Vatikan.
Saat ini jasad Paus disemayamkan di Basilika Santo Petrus, setelah dipindahkan dari kapel Santa Marta. Pemindahan jenazah Paus Fransiskus ke Basilika Santo Petrus dilakukan dalam sebuah upacara.
Sejumlah pemimpin dunia telah menyatakan akan hadir dalam acara pemakaman Paus Fransiskus, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, serta pemimpin Jerman, Ukraina, Argentina, dan Brasil.
Gelar Aksi 1000 Lilin
Ratusan Umat Katolik Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar aksi 1000 lilin dan doa Novena bersama mengenang wafatnya Paus Fransiskus.
Kegiatan ini berlangsung di Halaman Gereja Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu Selasa (22/4) sekira pukul 19.00 Wita.
Aksi 1000 lilin dan doa Novena ini digagas OMK Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu sebagai wujud dukacita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus yang terkenal sangat sederhana dan sosok yang gencar menyerukan perdamaian dunia itu.
Baca juga: LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi Ibu dan Anak Meninggal di IGD Tc Hilers Maumere
Ratusan umat Katolik yang didominasi Orang Muda Katolik (OMK) ini membakar lilin di hadapan foto mendiang Paus Fransiskus yang disusun berbentuk gambar Salib dan nama Fransiskus. Usai aksi bakar lilin, pastor pendamping OMK kemudian menggelar doa Novena di dalam gereja tersebut.
Ketua Bidang Kepemudaan Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu, Handrianus Tanesib mengatakan, aksi 1000 lilin ini digagas OMK paroki sebagai representasi dari rasa duka mendalam terhadap berpulangnya sosok pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia ini.
"Kami sangat berdukacita atas berpulangnya Yang Mulia Bapak Paus Fransiskus kiranya dengan doa-doa kami boleh mengantar Bapak Paus Fransiskus dan mendapatkan tempat di surga," ujarnya.
Ia mengakui, kegiatan doa Novena tersebut akan berlangsung selama 9 hari yang dimulai sejak 22 April hingga 30 April 2025. Puncak doa Novena akan digelar di Gua Maria Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu.
Semua umat Katolik di paroki diharapkan hadir untuk ambil bagian dalam doa Novena ini.

Maria Tefa, seorang umat Katolik Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu mengaku sangat berdukacita atas kepergian Paus Fransiskus. Menurutnya, sosok Paus Fransiskus sangat sederhana dan bersahaja.
Sebagai sosok yang terkenal dengan sikapnya dalam mendukung perdamaian dunia, toleransi dan terkenal dekat dengan umatnya.
Ia menegaskan, Paus Fransiskus tidak hanya sebagai Pemimpin Gereja Katolik dunia tetapi juga sosok yang sangat dekat dengan semua umat manusia tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, wafatnya sangat pantas dikenang, didoakan oleh seluruh umat manusia tanpa terkecuali.
Baca juga: LIPSUS: Gubernur Melki Menangis, Ribuan Umat Hadiri Pemakaman Uskup Petrus Turang
Seruan Paus Fransiskus, melalui Ensiklik Laudato Si' akan menjadi salah satu pesan yang akan selalu dilaksanakan umat Katolik sebagai kenangan akan sosok yang terkenal cinta akan keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di dunia tanpa terkecuali.
"Kami sangat berdukacita atas berpulangnya Paus Fransiskus," pungkasnya.
Doa Rosario juga dilakukan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus. Doa bersama ini dilaksanakan di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui.

Puluhan orang muda hingga orang dewasa hadir di gereja untuk melakukan doa rosario lima peristiwa diiringi lagu-lagu yang biasa dinyanyikan saat misa requiem/arwah.
Sebelum doa rosario dimulai, petugas pemegang lilin membantu para umat yang membawa lilin untuk dinyalakan. Doa rosario bersama ini berlangsung secara hikmat dan sembari menyala lilin yang dibawakan masing-masing peserta memegang rosario.
Di depan altar gereja sendiri, terdapat foto Paus Fransiskus berjubah putih yang dihiasi kain berwarna kuning putih dan diapit dua lilin yang bernyala.
Selain mendoakan Paus Fransiskus, pemimpin doa juga mendaraskan doa bagi para uskup dan para kardinal. Selepas doa rosario bersama, para OMK akan menonton film tentang Bapa Paus Fransiskus.
Keuskupan Agung Kupang (KAK) akan menggelar perayaan ekaristi requiem untuk mendoakan keselamatan jiwa Bapa Suci Paus Fransiskus pada Kamis (24/4) hari ini pukul 18.00 Wita di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta, Kota Kupang. Perayaan ini akan dipimpin Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni.
Baca juga: Mgr. Hironimus Pakaenoni Sebut Semasa Hidup Mrg. Petrus Turang Telah Menunjukkan Iman yang Kokoh
Sekretaris KAK, RD. Erick Fkun kepada Pos Kupang, Rabu (23/4) mengatakan, Keuskupan Agung Kupang telah menyebarluaskan surat informasi resmi kepada seluruh imam, kaum hidup bakti, dan umat beriman di wilayah keuskupan untuk hadir dan berpartisipasi dalam misa requiem tersebut.
"Uskup juga mengajak para imam, kaum hidup bakti, dan seluruh umat beriman untuk meletakkan foto Bapa Suci Paus Fransiskus di depan altar gereja. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan ajakan untuk mendoakan beliau dalam setiap Perayaan Ekaristi harian serta dalam doa-doa pribadi, kelompok kategorial, maupun komunitas," tambah Romo Erick. (ria/bbr/(tribun network/fik/dod)
Perpisahan Emosional dengan Perawatnya
Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) akibat stroke dan gagal jantung.
Menurut informasi yang dirilis Vatikan pada Selasa (22/4), sebelum menghembuskan napas terakhir, Paus menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada Massimiliano Strappetti, asisten perawatan kesehatan pribadinya,.
Dalam momen emosional tersebut, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada Strappetti yang telah mendorongnya untuk melakukan perjalanan terakhir dengan mobil paus pada hari Paskah, sehari sebelum wafatnya.
"Menurutmu, apakah saya bisa melakukannya?" tanya Paus yang sedang sakit kepada Strappetti setelah keluar dari Rumah Sakit Gemelli di Roma.
Paus berkeinginan untuk mengejutkan lebih dari 50.000 umat beriman yang berkumpul untuk pemberkatan "Urbi et Orbi" pada hari Minggu Paskah, yang disampaikannya dari balkon Basilika Santo Petrus.

Ia khawatir kondisi kesehatannya yang menurun tidak akan memungkinkannya untuk melakukannya.
Ajudannya, Strappetti, tampaknya berhasil mendorong Paus untuk ikut serta dalam perjalanan ke Lapangan Santo Petrus, di mana ia merasakan sambutan hangat dari kerumunan besar.
Setelah acara tersebut, Fransiskus mengungkapkan rasa syukurnya kepada Strappetti, "Terima kasih telah membawaku kembali ke Lapangan".
Itulah saat terakhir para umatnya melihat Paus Fransiskus masih hidup.
Baca juga: LIPSUS: Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang Mengabdi untuk Rakyat Kecil
Setelah makan malam dengan tenang pada Minggu sore, Paus Fransiskus jatuh sakit dengan cepat ketika ia terbangun sekitar pukul 05.30 waktu Vatikan pada Senin (21/4).
Tim medisnya segera merespons situasi tersebut. Sekitar satu jam kemudian, Paus jatuh koma setelah memberikan "isyarat perpisahan" terakhir dengan tangannya kepada Strappetti.
Vatikan melaporkan bahwa Paus meninggal segera setelah itu dan tidak menderita lagi. (kompas.com)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
LIPSUS: Sepeda Bambu Ikut Tour de EnTeTe, Pembalap dari 14 Negara Sudah Daftar |
![]() |
---|
LIPSUS: Obat AIDS Sering Kosong di NTT, Ridho Herewila Layani ODHIV dengan Kasih |
![]() |
---|
LIPSUS: Jean Kana Enggan Santap MBG, Penentuan Vendor Asal-asalan |
![]() |
---|
LIPSUS: Lima Juru Masak Layani 3.442 Penerima, Masak 4 Jam, Aktivitas SPPG Maulafa 3 |
![]() |
---|
LIPSUS: 200 Siswa Keracunan MBG di SMPN 8 Kota Kupang, Dirawat di 3 RSU di Kota Kupang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.