Ende Terkini

Dinas Pertanian Ende Dorong Swasembada Pangan Melalui Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Wewaria 

 Dinas Pertanian Kabupaten Ende terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan sektor pertanian demi tercapainya swasembada pangan. 

POS KUPANG/HO.DISTAN ENDE
KADIS PERTANIAN - Plt. Kepala Dinas Pertanian Ende, Gadir Ibrahim Dean, bersama sejumlah pejabat fungsional, melakukan pemantauan langsung terhadap pertanaman padi dan cabai keriting di Desa Maurenda dan Desa Ratewati di Kecamatan Wewaria. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo 

POS-KUPANG.COM, ENDE -  Dinas Pertanian Kabupaten Ende terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan sektor pertanian demi tercapainya swasembada pangan. 

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Gadir Ibrahim Dean, bersama sejumlah pejabat fungsional, melakukan pemantauan langsung terhadap pertanaman padi dan cabai keriting di Kecamatan Wewaria, tepatnya di Desa Mautenda dan Desa Ratewati, beberapa waktu lalu.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Penyuluh Pertanian Vinsensius Arman, Fungsional APHP Yohanes Vinsensius Piu, Perencana Djony Mogilaa, Koordinator BPP Welamosa Felix Meko, serta Pengawas Benih Tanaman (Analis) Fransiskus K. Seni.

Kunjungan pertama dilakukan di lokasi Demonstrasi Area hamparan Rate Bene, Desa Mautenda, dengan luas lahan lima hektar yang ditanami varietas padi unggul Inpari Nutri Zinc.

Tanaman diperkirakan akan mulai panen pada minggu kedua bulan Mei.

Baca juga: Nama Bupati Herybertus Catut Modus Penipuan Berkendok Pembangun Rumah Ibadah

Desa Mautenda memiliki luas lahan sawah mencapai 433 hektar, menjadikannya sebagai hamparan padi terluas di Kabupaten Ende.

Menurut data teknis, puncak panen akan terjadi pada awal hingga pertengahan Mei.

Di sela-sela pemantauan, rombongan bertemu dengan petani setempat, Nikolaus Nawa, dari Kelompok Tani Ae Waru Jaya. Mereka menyampaikan apresiasi atas bantuan benih unggul berlabel biru dari pemerintah. 

Menurut Nikolaus Nawa, kualitas tanaman yang dihasilkan sangat baik, dengan estimasi panen mencapai enam hingga tujuh ton per hektar. Namun, ia juga menyoroti tantangan infrastruktur irigasi di wilayah tersebut. 

"Kalau irigasinya sudah bagus, kami bisa tanam tiga kali setahun. Sekarang hanya dua kali, dan itu pun hanya di lahan yang cukup air," ungkap Nikolaus Nawa.

Baca juga: Terungkap Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi  di SPBUN Labuan Bajo

Menanggapi hal tersebut, Plt. Kadistan, Gadir Ibrahim Dean menyampaikan pada tahun ini, melalui dana APBN (Tugas Pembantuan) Tahun 2025, akan dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dalam rangka kegiatan Optimasi Lahan Non Rawa. 

Harapan Gadir Ibrahim Dean, hal ini bisa mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 200 menjadi IP 300, yang berarti petani dapat menanam hingga tiga kali dalam setahun.

Di lokasi berbeda, tim bertemu Kanisius Satu Seko, Ketua Kelompok Tani Wua Mesu 1 sekaligus seorang mosalaki (tokoh adat), yang tengah mengoperasikan combine harvester miliknya untuk memanen padi. 

Kehadiran alat panen modern ini sangat membantu mempercepat proses panen dan mengurangi kehilangan hasil.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved