Liputan Khusus
LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi Ibu dan Anak Meninggal di IGD Tc Hilers Maumere
Maria Yunita (36) ibu hamil asal Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, meninggal dunia di IGD Tc Hilers Maumere, Rabu (9/4)
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Maria Yunita (36) ibu hamil asal Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, meninggal dunia di IGD Tc Hilers Maumere, Rabu (9/4) sekitar pukul 23: 00 Wita.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Kamis (10/4) dari keluarga korban menyebutkan, Maria Yunita dirujuk dari Puskesmas Beru pada Rabu sekitar pukul 15:00 Wita untuk persiapan melahirkan anak pertamanya.
Saat tiba di IGD Tc Hilers Maumere, pasien dan keluarga mendapat informasi dari rumah sakit bahwa di RSUD Tc Hilers Maumere tidak ada dokter Anastesi.
Pihak RSUD Tc Hilers Maumere kemudian melakukan komunikasi dengan beberapa rumah sakit di luar Kabupaten Sikka agar pasien bisa dirujuk.
Baca juga: Ibu dan Anak di Sikka Meninggal Dunia, Ombudsman NTT Soroti Ketiadaan Dokter Anestesi
Namun karena tarik ulur waktu dan akhirnya ibu hamil ini meninggal dunia di IGD Tc Hilers Maumere. Dia meninggal bersama anak pertama yang masih berada di dalam kandungannya karena belum sempat dioperasi.
Menurut keluarga, pihak RSUD Tc Hilers Maumere sempat menawarkan beberapa rumah sakit rujukan akan tetapi pasien menghembuskan nafas terakhirnya sebelum dirujuk.
"Penanganan sudah sesuai protap, dokter anastesi tidak ada karena ibu ini melahirkan harus dioperasi. Kami hanya menunggu kepastian tujuan rumah sakit yang akan dirujuk akan tetapi pasien meninggal dunia sebelum dirujuk," kata salah satu keluarga korban.

Yanto Gonde, keluarga almarhum menuturkan, Maria Yunita dirujuk dari Puskesmas Beru ke RSUD Tc Hilers Maumere untuk persiapan melahirkan.
"Rujuk dari Puskesmas Beru jam tiga sore ke IGD Tc Hillers Maumere. Mau siap melahirkan, operasi. Sudah masa menunggu persalinan tapi tidak ada dokter anastesi, akhirnya pasien meninggal dunia," ujarnya.
Menurut Yanto, saat tiba di IGD Tc Hilers Maumere, Maria Yunita disarankan untuk puasa agar bisa dioperasi karena memang pasien sudah dalam masa menunggu persalinan. Namun, tidak ada tindakan lain setelah pasien puasa.
Baca juga: DPRD NTT Kutuk Dua Dokter Mogok di Sikka Berujung Pasien Meninggal Dunia
"Saa tiba di IGD, pasien disuruh untuk puasa. Akan tetapi ternyata dokter anastesi tidak ada," jelasnya.
Yanto berharap, Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur NTT, Melki Laka Lena untuk mendatangkan doker anastesi di RSUD Tc Hilers Maumere agar tidak ada korban jiwa lainnya.
"Kami hanya berharap kepada Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Gubernur NTT, Tolong cari kami dokter anestesi agar tidak ada korban lainnya," ujarnya.
Dikatakannya, kejadian naas tersebut sudah harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk segera merespon dan mendatangkan dokter anastesi di RSUD Tc Hilers Maumere.
Pasca meninggalnya ibu dan anak di IGD Tc Hilers Maumere, DPRD Sikka kemudian menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Sekertaris Daerah(Sekda) Sikka, Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Tc Hilers Maumere, Kamis Siang.
Saat ini, Jenazah ibu dan anak ini disemayamkan di rumah duka di RT 003/ RW 005 Jalan Teka Iku Gang 3 Kelurahan Nangameting Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka. Rencananya, Jenazah ibu dan anak akan dimakamkan Jumat (11/4) hari ini.
Dapat Dua Dokter
Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan untuk mengisi kekosongan dokter anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere.
"Tadi pagi saya sudah komunikasi langsung ke Dirjen dan sudah direspon. Kami segera tindaklanjuti sekarang. Beliau panggil sekarang," ujar Juventus, Kamis (10/4).
Kata dia, hasil komunikasi dengan pihak Kementerian Kesehatan, Pemkab Sikka akan mendapatkan dua dokter anastesi dari program Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Ibu Hamil yang Meninggal di IGD TC Hillers Maumere Dimakamkan, Keluarga Menangis Histeris
Sementara itu, untuk langkah cepat mendatangkan dokter Anastesi, Bupati Sikka akan berkoordinasi dengan Rumah Sakit Kewapante agar dokter anastesi di rumah sakit Kewapante bisa membantu di RSUD Tc Hilers Maumere.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus membenarkan bahwa hingga saat ini, belum ada dokter anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere. Padahal masih ada 62 ibu hamil berisiko tinggi menjelang persalinan di Kabupaten Sikka.
Menurut Petrus, kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten Sikka masih berupaya untuk mencari dokter untuk mengisi kekosongan dokter anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere.
"Ada 62 ibu ini risiko tinggi, tapi mereka ini tidak mesti disesar. Tapi golongan risiko tinggi potensinya arah sana. Tidak mesti 62 harus disesar, kita sedang berupaya adakan dokter," ujarnya.
Baca juga: Belum Ada Dokter Anestesi di RSUD TC Hillers Maumere Jadi Tantangan Besar Pelayanan Kesehatan
Ia menyebutkan, pada tahun 2025 ini terdapat 5 orang warga Sikka meninggal dunia akibat ketiadaan dokter anestesi. Sementara itu, sejumlah pasien yang hendak operasi pun dirujuk ke sejumlah rumah sakit di pulau Flores yang mempunyai dokter Anestesi.
Petrus mengaku, masih berupaya berkoodinasi dengan pihak rumah sakit Kewapante agar dokter Anestesi bisa membantu di RSUD Tc Hilers Maumere.
"Sore jam 5 ini (kemarin, Red) saya akan ketemu pihak Rumah Sakit Kewapante. Mudah-mudahan dokter anestesi di sana bisa saya keluarkan Surat Izin Praktik (SIP) untuk bisa ke RSUD Tc Hillers Maumere," ujarnya. (awk)
Ombudsman NTT Prihatin
Kepala Perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton prihatin dengan jatuhnya korban meninggal akibat tidak jadi dioperasi karena dokter spesialis anastesi tidak ada di RSUD Tc Hillers Maumere.
Mendapat informasi tersebut, Darius merespon cepat dengan mengirim pesan melalui WhatsApp (WA) kepada manajemen RSUD Maumere, Kamis (10/4) pagi.

Darius dalam pesannya meminta informasi dan penjelasan tentang upaya Pemda Sikka untuk mendatangkan dokter anestesi guna bertugas di RSUD Maumere.
Pasalnya, menurut Darius, RS kelas C sesuai peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang jumlah dan kualifikasi tentang Kesehatan harusnya ada dokter anestesi.
Sementara Ketua DPRD Sikka Stef Sumandi mendesak Bupati Sikka Juventus Prima Yoris untuk segera mendatangkan dokter anestesi untuk mengisi kekosongan di RSUD Tc Hilers Maumere.
Desakan Stef yang merupakan kader PDI-Perjuangan Sikka ini menyusul kematian seorang ibu hamil dan anak yang masih dalam kandungannya di IGD RSUD Tc Hillers pada Rabu (9/4) malam.
Stef mengatakan, tanpa dokter anestesi, pelayanan di RSUD Tc Hillers Maumere untuk tindakan operasi terhadap pasien akan menjadi sangat sulit dan banyak korban akan berjatuhan.

"Kami mendesak segera, jangan lama untuk mendapatkan dokter anestesi ini," ujarnya.
Kata dia, apabila dibiarkan maka kondisi ketiadaan dokter anestesi ini merupakan kelalaian Pemerintah Kabupaten Sikka untuk mencari solusi alternatif. (awk)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
LIPSUS: 200 Siswa Keracunan MBG di SMPN 8 Kota Kupang, Dirawat di 3 RSU di Kota Kupang |
![]() |
---|
LIPSUS: Prabowo Lounching KPM, 278 Koperasi Merah Putih di Ende Belum Punya Modal |
![]() |
---|
LIPSUS: 145.268 Anak NTT Tidak Sekolah, Cita-cita Api Ingin Jadi Polisi Pupus di Pasar |
![]() |
---|
LIPSUS: Nepotisme Warnai Seleksi PPPK di TTU Pejabat Beri Rekomendasi untuk Keluarga |
![]() |
---|
LIPSUS: 10 Rumah Sakit di NTT Turun Kelas Tidak Penuhi Standar Pelayanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.