NTT Terkini

DPRD NTT Buka Suara Soal Ketiadaan Dokter Anestesi di Sikka hingga Pasien Meninggal

Dia menegaskan Komisi V DPRD NTT mengutuk keras tindakan ini. Tidak boleh, kata dia, ada lagi kejadian seperti ini. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Anggota Komisi V DPRD NTT Muhamad Ansor (baju putih) menyoroti persoalan dua dokter di Kabupaten Sikka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPRD NTT dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT bersama para perhimpunan Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan. Jumat (11/4/2025) di Ruang Komisi V DPRD NTT. 

"Menjadi seorang dokter itu tidak sekedar mengejar materi seperti ini tapi mesti lihat bawa daerah penuh kesulitan, dan ingat ada sumpah sebagai dokter, melayani masyarakat ketika membutuhkan," katanya. 

Ia meminta pemahaman bersama dari para dokter dengan memperhatikan situasi di tiap daerah. Sehingga tidak melakukan permintaan berlebihan.  

"Dua dokter ini, atau semacam ini akan kami cabut SIP nya. Yang bersangkutan suruh berdiam di rumah dulu," katanya. 

Selain itu, Melki menyampaikan hasil koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, akan ada dua dokter anastesi yang bertugas di Sikka. Saat ini proses sedang berlangsung. 

"Saya belum tahu kapan tapi Dirjen Nakes sudah saya telepon kemarin dalam waktu dekat akan ada dua dokter anastesi yang menggantikan dua dokter yang mogok kerja di Sikka ini," katanya. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved