NTT Terkini 

Begini Respons Pengamat Tentang Kunker Gubernur NTT Melki Laka Lena di Timor

Misalnya saja, kata dia, rencana pembangunan lumbung pangan di kawasan perbatasan seperti Kabupaten Belu. Ia menyebut, program itu bukan baru. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
KUNJUNGAN KERJA - Pengamat Yohanes Jimmy Nami merespons berbagai agenda kunjungan kerja Gubernur NTT Melki Laka Lena di Pulau Timor, baru-baru ini. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Yohanes Jimmy Nami merespons rangkaian kunjungan kerja (Kunker) Gubernur NTT Melki Laka Lena di Pulau Timor baru-baru ini. 

Pengajar Fisip Undana itu berkata, kunker Melki Laka Lena itu adalah bentuk tanggung jawab Pemerintah Provinsi dalam upaya pembangunan. 

"Kunker yang dilakukan Gubernur Melki menurut saya memang bagian dari tanggungjawab Pemprov dalam mendorong percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Provinsi NTT," kata Jimmy Nami, Selasa (1/4/2025). 

Dia mengatakan, kunker yang digelar Melki Laka Lena di Pulau Timor merupakan langkah awal dari menyerap masalah nyata agar selanjutnya diramu dalam kebijakan yang lebih kongkrit. 

"Tour Timor yang dilakukan Gubernur Melki sayaa pikir merupakan fase awal dari belanja masalah yang nyata untuk kemudian rumuskan kebijakan yang tepat," katanya. 

Baca juga: Kunker Gubernur NTT di Timor, Akademisi Sebut Momentum Potret Persoalan 

Misalnya saja, kata dia, rencana pembangunan lumbung pangan di kawasan perbatasan seperti Kabupaten Belu. Ia menyebut, program itu bukan baru. 

Gubernur NTT, bisa melanjutkan program food estate yang sebelumnya sudah diluncurkan Pemerintah semasa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan memanfaatkan bendungan Rotiklot. 

"Itu merupakan program lama, tinggal saja follow up program food estate yang sudah dicanangkan masa Jokowi. Dengan memanfaatkan secara maksimal bendungan Rotiklot yang sempat mandeg keberlanjutan. Manfaatnya bagi lahan yang ada di kabupaten belum dan sekitarnya," ujarnya. 

Jimmy Nami mengatakan, dengan segala kesiapan seperti lahan yang sudah ada, pemerintah lebih serius untuk menjalankan dan melihat Komodo yang cocok untuk daerah tersebut. 

"Sehingga perbatasan bukan hanya jadi lumbung pangan daerah tapi jika sukses dan surplus bisa untuk membangun kerjasama dengn Timor Leste," kata dia. 

Sama halnya juga rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional. Jimmy Nami menduga, rencana itu untuk kerja sama dengan negara Timor Leste. 

Baca juga: Kunker di Malaka, Gubernur NTT Tinjau Bendungan Benenain

Menurut dia, itu adalah branding untuk masyarakat perbatasan. Baginya pembangunan di kawasan itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan indeks kesehatan naas yang perbatasan. 

"Ini penting selain meningkatkan kesejahteraan dan indeks kesehatan masyarakat daerah batas juga menempatkan wilayah batas sebagai beranda terdepan yang bisa jadi etalase bagi pertumbuhan ekonomi," ujarnya. 

Dia berharap, Pemerintah Daerah di kawasan perbatasan harus melihat peluang agar program ini bisa dijalankan. Sebab, program ini bisa memberi dampak ke berbagai sektor. 

"Dengan adanya program-program ini akan juga menjadi spot perekonomian baru di daerah batas, akan punya multiplayer effect," kata Jimmy Nami. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved