NTT Terkini

Kunker Gubernur NTT di Timor, Akademisi Sebut Momentum Potret Persoalan 

Sekaligus mengatasi kemungkinan bertransaksi lintas perbatasan untuk mencukupi kebutuhan pangan. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
POTRET PERSOALAN - Akademisi Unwira Akademisi Unika Kupang, Dr Urbanus Ola Hurek menyebut kunker oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena di Pulau Timor adalah untuk memotret persoalan lebih dekat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT Melki Laka Lena sejak pekan lalu melakukan berbagai kegiatan kunjungan kerja atau kunker ke sejumlah Kabupaten di Pulau Timor. 

Menurut akademisi Fisip Unika Kupang, Dr Urbanus Ola Hurek, kunker oleh Melki Laka Lena itu adalah bagian dari upaya memotret persoalan lebih dekat. 

Terlebih, kunker di daerah perbatasan merupakan sesuatu yang istimewa. Sebab,sebelumnya Melki telah bertemu dengan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih. 

Dia mengatakan, daerah perbatasan di Pulau Timor cukup menjanjikan. Gagasan untuk pembangunan lumbung pangan maupun pembangunan rumah sakit internasional menjadi bukti perhatian serius pemerintah. 

"Menurut saya kunjungan kerja ini patut dilakukan agar dapat memotret persoalan konkrit yang dihadapi setiap daerah secara langsung," kata Urbanus Ola, Selasa (1/4/2025). 

Baca juga: Gubernur NTT Melki Laka Lena Sebut Ramadhan Momentum Transformasi Diri


Tentang pengembangan kawasan perbatasan menjadi lumbung pangan, kata dia, adalah sebagai program strategis untuk memandirikan masyarakat di perbatasan mandiri pangan.

Sekaligus mengatasi kemungkinan bertransaksi lintas perbatasan untuk mencukupi kebutuhan pangan. 

Namun jauh lebih strategis adalah mengidentifikasi dan mengembangkan diversifikasi pangan sesuai  potensial daerah di NTT agar tidak bergantung pada beras dan disuplai dari daerah lain. 

"Lumbung pangan yang diprogramkan tidak identik dengan lumbung pangan beras yang mustahil dikembangkan di NTT," katanya. 

Dengan demikian  program lumbung pangan bukan terbatas di kawasan perbatasan tetapi di setiap daerah yang memiliki potensi pangan lokal, seperti jagung, kacang-kacangan, ubi, dan sebagainya.

Urbanus Ola menanggapi ihwal rencana pembangunan RS Internasional di kawasan perbatasan. Dia berkata infrastruktur semacam itu memang diperlukan. 

Namun jika dibangun oleh daerah tanpa sokongan pemerintah pusat, agak sulit mengingat kemampuan keuangan daerah NTT saat ini yang masih terbatas. 

"Saya menduga pembangunan RS Internasional di perbatasan ini sebagai unjuk bukti Pemda NTT di bawah kepemimpinan paket Melki-Jhoni bahwa akan mudah menjalin  kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan di NTT," ujarnya.

Dia menyebut pembangunan RS Internasional sebagai salah satu indikasi awal bahwa masyarakat NTT melalui Pemda NTT saat ini akan mendapat perhatian dari pemerintah pusat, seperti membangun RS bertaraf International di kawasan perbatasan. (fan) 

 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved