Malaka Terkini

Dukung Program Cek Kesehatan Gratis, Dinkes Malaka Usulkan Alat dan Bahan ke Kemenkes

Program CKG merupakan program yang digagas Presiden Prabowo. Target pelaksanaan program CKG akan dilaksanakan pada Juni mendatang.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-NOFRY LAKA
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, dr. Sri Charo Ulina di ruang kerjanya. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

POS-KUPANG.COM, MALAKA - Dinas Kesehatan Malaka mengusulkan alat dan bahan penunjang program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ke Kementerian Kesehatan.

Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, dr. Sri Charo Ulina. 

"Kalau untuk alat-alat yang disiapkan itu, kami sudah punya alat hematologi dan alat cek darah lengkap. Tapi untuk alat EKG (electro kario grafi) untuk pemeriksaan rekam jantung itu memang belum ada. Jadi kemarin kami lakukan pengusulan. Dalam proses pengusulan itu ada alat, bahan dan lain-lain yang belum ada. Tapi yang tersedia untuk penyakit tidak menular yang bagian darah itu lengkap di semua puskesmas," terang dr. Sri, Jumat (15/3/2025).

Program CKG merupakan program yang digagas Presiden Prabowo. Target pelaksanaan program CKG akan dilaksanakan pada Juni mendatang.

Sementara,, simulasi program tersebut untuk penyakit tidak menular di Kabupaten Malaka baru digelar di Puskesmas Betun.

"Kami kemarin baru melakukan simulasi di Puskesmas Betun. Targetnya waktu itu kita akan mulai di bulan juni," ujar dr. Sri.

dr. Sri juga menuturkan program CKG itu bisa digabungkan dengan program yang biasa dilakukan terkait pemeriksaan.

"Tapi karena kegiatannya tentang pemeriksaan itu bisa kami gabungkan. Jadi kami diskusikan dengan teman-teman, kalau untuk klaster yang produktif atau lansia itu tetap kita bisa lakukan pemeriksaan gratisnya, kami memang punya programnya. Kemudian untuk anak sekolah pun kita juga ada program pemeriksaannya. Untuk itu tetap berjalan di tiap puskesmas. Tapi yang rutin untuk pelaksanaan beberapa kelompok usia, kami sudah melakukan. Programnya sih sangat bagus karena memang itu yang dilakukan di program ini," tutur dr. Sri. 

dr. Sri juga mengapresiasi program CKG. Namun pihaknya perlu melakukan beberapa persiapan. 

"Saya senang dengan adanya program ini, cuma kita butuh persiapan. Mulai dari data sasaran, kemudian persiapan saran dan pra sarana karena itu tentunya harus ada fasilitas, misalnya bahan habis pakai, ATK dan lain-lain," ujarnya.

Baca juga: DPRD Malaka Desak Polisi Ungkap Kasus Dugaan Penyelundupan BBM ke Timor Leste

Pemilihan Puskesmas Betun sebagai tempat simulasi pelaksanaan program CKG ini dikarenakan pasien di puskesmas tersebut lebih banyak dari puskesmas lain di Kabupaten Malaka

"Jadi untuk kabupaten malaka, karena kusus puskesmas betun pasiennya paling banyak, sehingga kami rencana launchingnya nanti setelah pengusulan barang habis pakai tiba. Tetapi untuk program ini secara keseluruhan kami tetap lakukan, mengikuti kegiatan rutin kami yang ada. Karena itukan nanti untuk semua kelompok usia," lanjut dr. Sri.

Tahapan sosialisasi program CKG baru dilakukan di internal khususnya para tenaga kesehatan di puskesmas dan lintas sektor.

"Sementara kami baru sosialisasikan di puskesmas, hanya pada tingkat tenaga kesehatan dengan lintas sektor terkait saja. Tapi untuk masyarakat luas belum. Karena saya prinsipnya kalau sudah edarkan ke masyarakat luas berarti kami persiapannya harus ada dulu. Kalau tidak nanti semua sudah semangat misalnya, kami yang belum siap, itu juga bomerang untuk kami. Jadi untuk tenaga kesehatan yang kami utamakan dengan lintas sektor terkait, seperti pihak sekolah, pihak kader di desa bahwa nanti akan ada (program CKG). Tapi yang sementara berjalan seperti posyandu, lansia, skrining tanda-tanda mogok (TTM) tetap kami lakukan. Hanya informasinya masih sebatas itu, tetapi sosialisasi besar belum," tutup dr. Sri. (ito)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved