Flores Timur Terkini

Virus ASF Intai Flores Timur, Warga Diminta Berhenti Potong Babi, Warung Jangan Terima Daging

Dia menyebut selama ini pemeriksaan ternak terus berjalan, namun beberapa diantaranya kecolongan. Warga tahu dan mau memotong hewan tanpa pemeriksaan.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Lapak tempat menjual daging babi di Larantuka, Flores Timur, NTT. Dinas Perkebunan dan Peternakan mengimbau para warga jangan sepihak memotong babi selama dua pekan ke depan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Virus ASF atau demam babi Afrika kembali terdeteksi di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Satu dari dua sampel darah babi dinyatakan positif ASF setelah diuji di Laboratorium Veteriner di Kabupaten Sikka.

Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunter) Flores Timur, mewanti-wanti warga agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Warga peternak diminta pengertian untuk tidak menyembelih babi selama dua minggu ke depan, berlaku hari ini, Kamis, 6 Maret 2025.

"Kemarin kami sudah ketemu para penjajal seluruh Kota Larantuka, dan sudah disepakati untuk tidak ada pemotongan atau penjualan daging babi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) pada Disbunter Flores Timur, Vian Kiti Tokan.

Selain itu, ujar Vian, pihaknya juga bertemu para pemilik warung dan meminta mereka agar jangan menerima daging babi. Pemilik warung akan diundang lagi untuk hadir dalam diskusi yang digelar beberapa hari ke depan.

"Ada warung-warung yang kami sudah datangi, sementara ini jangan jual menu daging babi dulu. Satu dua hari kita undang mereka," ujar Vian.

Setelah dua minggu, pemeriksaan terhadap babi diperketat. Petugas akan memeriksa babi sebelum dan sesudah disembelih.

Dia menyebut selama ini pemeriksaan ternak terus berjalan, namun beberapa diantaranya kecolongan. Warga tahu dan mau memotong hewan tanpa pemeriksaan.

"Nanti diperiksa, sebelum potong maupun setelah potong. Kalau dinyatakan aman dan layak, baru bisa diedarkan," ucapnya.

Vian melaporkan sebanyak 46 ekor ternak babi yang mati selama Februari hingga Maret 2025. Kematian terbanyak berasal dari Kelurahan Sarotari dan Puken Tobi Wangibao, Kecamatan Larantuka.

"Ada 46 ekor. Sudah ada satu sampel yang dinyatakan positif virus ASF," ungkapnya.

Baca juga: 46 Babi di Flores Timur Dilaporkan Mati, Satu Sampel Darah Positif Virus ASF

Satu dari dua sampel darah yang positif virus ASF berasal dari Kelurahan Sarotari. Para peternak diharapkan mengingatkan kewaspadaan.

Pihaknya terus mengedukasi masyarakat peternak demi meningkatkan kesadaran dalam menangani virus ASF.

"Penyebaran (semakin) cepat kalau babi sakit dipotong utuk dikonsumsi. Virus ASF ini sulit diatasi karena belum ada obat dan vaksin," katanya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved