NTT Terkini
Setuju Aturan Baru Distribusi Pupuk, Distan NTT Sebut Aturan Lebih Sederhana
Kita masih menunggu Perpres. Tapi di beberapa tempat, dari distributor sudah bisa langsung ke petani,
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT setuju dengan langkah pemerintah memangkas alur distribusi pupuk ke petani. Kini aturan lebih sederhana dalam suplai pupuk.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Joaz B Oemboe mengatakan, pupuk sangat penting mendukung pengolahan tanaman. Hal itu untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
"Kita berterima kasih ke Pak Presiden dan Pak Menteri yang membuat suatu terobosan memotong regulasi. Selama ini sekian banyak kementerian/lembaga terkait. Sekitar 144 regulasi yang dipotong, sehingga lebih efisien," ujar dia, Rabu (15/1/2025).
Joaz mengatakan, regulasi ini baru ini belum diterapkan di Provinsi NTT. Pihaknya masih merujuk ke Permentan 1 tahun 2024. Menurut dia sedang dilakukan perubahan mengenai tata kelola pupuk subsidi.
Baca juga: Ibu Kandung Tebas Anak, Begini Penyebab Utama Balita Tewas di Desa Soba Amarasi Kupang NTT
Dia bilang, NTT melakukan distribusi sesuai dengan Permentan 1 tahun 2024 dan Permendag 4 tahun 2023. Rencananya pada bulan Juni 2025, baru dimulai penyaluran dari distributor ke petani.
"Kita masih menunggu Perpres. Tapi di beberapa tempat, dari distributor sudah bisa langsung ke petani," kata dia.
Dia mengatakan, sedang ada upaya bersama Distributor pupuk bisa melakukan penyaluran dengan baik dan tetap guna ke petani. Joaz memastikan stok pupuk di NTT masih terbilang aman. Dia belum mengetahui total pasti stok pupuk karena harus berkoordinasi dengan penyalur dari Pupuk Indonesia.
"Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mempunyai tugas melakukan perencanaan kebutuhan pupuk dan pengawasan dalam wadah Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3)," ujarnya.
Menurut dia, usulan kebutuhan pupuk petani direncanakan pada tahun 2025, telah diusulkan pada tahun 2024. Awalnya dinas melakukan pendataan kebutuhan pupuk. Selanjutnya diinput ke aplikasi eRDKK (elektronik Rencana Kebutuhan Pupuk Bersubsidi).
Untuk mendapat pupuk bersubsidi, petani harus petani harus tergabung dalam sebuah kelompok tani dengan kuota pupuk bersubsidi sath musim tanam yakni seluas dua hektar.
Pemerintah memberikan pupuk jenis urea, NPK dan NPK formula khusus yang dikhususkan untuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, kakao, kopi dan teh. Pemberian berdasarkan dosis yang ditentukan Litbang Kementan.
"Untuk kebutuhan pupuk subsidi NTT tahun 2025 sebanyak 756.428 ton dengan 315.125 NIK (penerima) dan rencana tanam 398.441 hektar," kata dia.
Joaz merinci alokasi pupuk subsidi tahun 2025 untuk provinsi NTT yang diberikan Kementerian Pertanian adalah 156.532 ton. Rinciannya, urea 71.466 ton, NPK 84.734 ton dan NPK khusus 332 ton.
Pada November 2024, realisasi tebus pupuk bersubsidi urea sebanyak 52,24 persen atau 19.448,59 ton, NPK 45,93 persen atau 23.075,76 ton dan NPK khusus 0 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.