Liputan Khusus

Lipsus - Perayaan Natal di NTT Aman, Pdt Samuel Minta Umat Tidak Serakah

Saat ini dunia sedang tidak baik saja, ekonomi terasa lambat, perang masih terjadi, ancaman perubahan iklim serta berbagai tantangan baru.

Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/AGUS TANGGUR
Dalam semangat menjaga dan merawat toleransi antarumat beragama di wilayah perbatasan Indonesia Timor Leste, umat Muslim di Kabupaten Belu, kembali menunjukkan solidaritas dengan membantu menjaga keamanan dan mengatur lalu lintas selama Perayaan Misa Malam Natal, Selasa (24/12). 

Sementara Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr yang memimpin perayaan Ekaristi Malam Natal 2024 di Gereja Katedral Atambua, Selasa (24/12) menyampaikan makna kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat yang telah dijanjikan selama berabad-abad.

"Dia (Yesus) yang telah lama dinantikan, kini hadir di tengah-tengah kita sebagai bentuk kasih Allah kepada umat manusia. Kita patut bersyukur atas keajaiban Tuhan yang luar biasa ini," ujar Uskup.

Uskup Dominikus menjelaskan peristiwa Natal tidak hanya tentang merayakan kelahiran, tetapi juga tentang perubahan mendalam dalam kehidupan umat manusia.

"Natal membangunkan suasana baru yang kudus dan penuh keajaiban. Allah memberikan hadiah terbaik kepada kita, yaitu Putra-Nya. Hadiah ini harus kita jaga dengan iman dan cinta, karena Dia datang untuk mengubah tatanan kehidupan manusia," lanjutnya.

Ia menegaskan, meskipun umat sering menghadapi kesulitan dan tantangan, kasih Tuhan melalui kelahiran Yesus adalah sumber kekuatan yang tidak pernah hilang.

"Jangan pernah lepaskan Dia dari hidupmu, sebab melalui-Nya kita dapat menemukan makna hidup sejati," pesan Uskup Dominikus
Lebih lanjut, Uskup Dominikus merujuk pada surat gembala Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) "Mari Pergi atau Kembali ke Betlehem. Di mana tema ini mengajak umat untuk merenungkan makna penjelmaan Allah.

"Allah hadir dalam kesederhanaan, menjelma sebagai manusia untuk mencari umat-Nya, bahkan di tengah dosa dan kerapuhan manusia," ujar Uskup.

Selain itu juga menghayati nilai-nilai kesederhanaan dan pengorbanan. "Tuhan datang untuk melaksanakan kehendak-Nya dengan memberikan diri-Nya sepenuhnya. Kita dipanggil untuk meneladani-Nya dalam kerendahan hati dan pengorbanan," tambah Uskup.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni juga mengajak umat merefleksikan tema Natal tahun 2024 “Marilah Kita ke Betlehem”. Pada misa perayaan natal Rabu (25/12), Pastor Paroki Gereja Santa Maria Assumpta Kupang, Rm. Rudi Tjung Lake membacakan isi surat gembala Uskup Agung Kupang.

“Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita” (Luk 2:15). Begitulah yang dikatakan para gembala satu sama lain setelah mendengar warta malaikat. Sebuah pelajaran indah muncul dari kata-kata sederhana ini,” ujar Uskup Hironimus.

Dikatakan, gembala adalah orang-orang pertama yang melihat hal paling penting dari semuanya, yakni anugerah keselamatan. Mereka yang rendah hati dan miskinlah yang menyambut peristiwa inkarnasi.

“Para gembala merespons Tuhan yang datang menemui kita dalam Bayi Yesus dengan pergi menemui-Nya dengan kasih, syukur, dan kagum. Berkat Yesus, pertemuan antara Tuhan dan anak-anak-Nya ini melahirkan agama kita dan menjelaskan keindahannya yang unik, yang sangat terlihat dalam adegan kelahiran Yesus,” ujar Mgr Hironimus.

Dikatakan, ketika datang ke dunia, Putra Allah dibaringkan di palungan, tempat makan binatang-binatang. Palungan yang beralaskan jerami menjadi tempat tidur pertama bagi Dia yang disebut penginjil Yohanes sebagai “Firman yang telah menjadi daging dan diam di antara kita….” (1:14), dan yang akan menyatakan diri-Nya sebagai “roti yang turun dari surga” (Yoh 6:41).

Santo Agustinus, bersama Bapa-bapa Gereja lainnya, terkesan dengan simbolisme ini: “Dibaringkan di palungan, Dia menjadi makanan kita” (Sermon 189, 4). Demikianlah, Bethlehem, tempat kelahiran Bayi Yesus, telah menjadi rumah daging sekaligus rumah roti, sumber rezeki rohani yang menopang para peziarah pengharapan dalam perjalanannya melintasi padang gurun kehidupan nan gersang dan penuh tantangan menuju tanah air surgawi.

Dengan rasa syukur dan sukacita yang besar, marilah kita bergegas ke Betlehem, untuk berjumpa kembali dengan Bayi Yesus dalam Tahun Yubileum 2025, yang dimulai pada tanggal 24 Desember 2024, dan akan terus berlanjut hingga 6 Januari 2026.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved