Berita Manggarai Barat
BPOLBF: Optimalkan Pangan Lokal Dukung Pariwisata Labuan Bajo
permaculture adalah pendekatan desain untuk menciptakan sistem berkelanjutan yang meniru pola dan proses alami.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Pelaksana tugas Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh, menyebut pangan lokal menjadi elemen penting dalam mendukung pengembangan pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi pangan lokal, BPOLBF kembali menyelenggarakan Floratama Learning Center dengan tema “Regenerative Farming, Permaculture and Local Food: A Prospectus for Labuan Bajo Flores.
Frans mengatakan, keberadaan pertanian regeneratif dan permakultur berperan penting menciptakan pangan lokal dalam pariwisata yang berkelanjutan.
"Sekarang ini pangan lokal menjadi elemen yang sangat relevan dalam mendukung pengembangan pariwisata. Dalam konteks pariwisata Labuan Bajo Flores, bahkan! NTT secara keseluruhan, sektor pertanian memiliki rantai nilai yang sama dengan pariwisata terutama dalam mewujudkan nilai-nilai keberlanjutan," ujar Frans, Sabtu 7 Desember 2024.
Baca juga: Kejari Manggarai Barat Tangkap Buronan Kasus Korupsi Tanah di Labuan Bajo
Melalui kegiatan tersebut, lanjut Frans, diharapkan para peserta mendapat pemahaman lebih terkait pertanian Regenerative dan Permaculture, untuk memperkokoh basis pertanian, dan penerapan teknologi ramah lingkungan.
"Juga mendorong terciptanya pembangunan masyarakat yang lebih holistik dan berkelanjutan," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, permaculture adalah pendekatan desain untuk menciptakan sistem berkelanjutan yang meniru pola dan proses alami.
Dalam praktiknya, permaculture menggabungkan pertanian, kehutanan, dan perancangan lingkungan untuk menghasilkan makanan, energi, dan kebutuhan lain dengan cara yang ramah lingkungan dan regeneratif.
"Prinsip utamanya meliputi menjaga bumi, peduli pada manusia, dan berbagi hasil secara adil," ujarnya.
Konsep Regeneratif dan Permaculture sendiri merupakan pendekatan inovatif yang saling berkaitan dalam mendorong keberlanjutan dan pemulihan ekosistem secara holistik.
Pengelolaan lahan tidak hanya bertujuan untuk menjaga kualitas kesuburan tanah, tetapi juga memperbaiki dan memulihkan ekosistem alam melalui pendekatan desain berbasis alam untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan.
"Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip keberlanjutan, pendekatan ini memungkinkan petani lokal di Labuan Bajo Flores dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka secara berkelanjutan, sambil tetap menjaga kelestarian sumber daya alam yang menjadi daya tarik utama destinasi wisata," tandasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.