Liputan Khusus

Lipsus - Tiga Daerah di NTT Pilkada Ulang

Dia mengatakan, dalam jadwal yang disiapkan, PSU di Kota Kupang akan berlangsung pada 5 Desember 2024.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Seorang warga sedang melihat namanya dipapan pengumuman daftar pemilih tetap saat simulasi pemungutan suara yang diselenggarakan KPU NTT di Lapangan Upacara UPTD SDN Naibonat Kabupaten Kupang.  

”Kekecewaan masyarakat itu akhirnya bisa jadi cara untuk menghukum parpol karena mereka merasa pilihan yang ada tidak ideal,” kata Aditya sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.id.

Kondisi ini menjadi catatan bagi partai untuk berbenah untuk bisa lebih mempertimbangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam menentukan calon kepala daerah.

Prabowo klaim Pilkada berjalan tertib

Presiden Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, dan semua unsur penyelenggara pemilu karena telah melaksanakan Pilkada Serentak 2024 secara baik dan aman.

Prabowo mengklaim Pilkada 2024 yang diselenggarakan di ratusan daerah berlangsung dengan tertib.

"Sampaikan terima kasih saya ke KPU, KPUD, Bawaslu, semua unsur yang telah berhasil melaksanakan pilkada serentak dengan baik, dengan aman. Dalam hari yang sama, sekian ratus pemilihan, berjalan dengan aman, tertib, dan berhasil," ujar Prabowo dalam pembukaan sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

Prabowo menjelaskan, jika ada pihak yang tidak puas dengan hasil pilkada, maka itu merupakan bagian dari demokrasi. Dia menyebut tidak masalah jika ada pihak-pihak yang melakukan gugatan usai pilkada.

"Bahwa di sana-sini akan ada ketidakpuasan, akan ada yang melaksanakan gugatan dan sebagainya, itu tidak ada masalah, itu bagian dari demokrasi," tuturnya.

"Kita harus ingat, kita adalah (negara) demokrasi kalau tidak salah ketiga terbesar di dunia. Nomor satu India, nomor dua Amerika Serikat, nomor tiga kita. Dan kita berhasil melaksanakan ratusan pilkada dengan tertib," sambung Prabowo.

Sementara itu, Prabowo mengungkit ada wartawan yang nakal karena bertanya mengenai pilihannya di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024 ketika mencoblos di Bojongkoneng.

Dia mengingatkan bahwa pemilu harus berlangsung secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.

"Saya sendiri hadir di Bojongkoneng, di tempat saya. Saya lihat ceria, cerah, baik semuanya. Yang nakal wartawan nanya, 'Bapak pilih siapa?' Ya jelas lah masa saya pilih... Ya kan tapi tetap rahasia walaupun... Jadi pemilihan itu langsung, umum, bebas dan rahasia. Jadi wartawan jangan nanya-nanya, 'saya pilih siapa. Nyoblos siapa?'" imbuh Prabowo. 

Politik uang dan mobilisasi ASN

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mencatat empat temuan dugaan pelanggaran yang terjadi selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menyebutkan, pertama terkait mobilisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilakukan di beberapa daerah, khususnya yang didukung Presiden ketujuh RI, Joko Widodo. Mobilisasi Aparatur Negara, masih menjadi salah satu pelanggaran paling menonjol di Sumatera Utara dan Jawa Tengah

Dikatakan, beberapa kepala desa dan camat itu diduga mengerahkan warganya untuk mendukung kandidat tertentu, misalnya mengkoordinasikan dan membuat video. Di Jawa Tengah juga ada praktik-praktik yang sama berdasarkan hasil wawancara dari tim pemantau kami.

Temuan kedua tambahnya, yakni dugaan intimidasi yang terjadi di daerah-daerah tertentu. Kasus paling besar adalah intimidasi yang sampai pada tindakan pidana terjadi di Sampang, Jawa Timur. Kemudian beberapa pengucilan di Sumatera Utara.

Ada soal intimidasi yang walaupun tidak masif, terjadinya di komunitas kecil, misalnya pengucilan warga yang berbeda pilihan politik atau ancaman halus dari pihak tertentu yang terjadi di Sumatera Utara.

Temuan ketiga adalah politisasi bantuan sosial atau bansos. Meski tak semasif saat Pemilu 2024, Perludem mencatat beberapa pola politisasi bansos yang terjadi.

Terkait bansos ini misalnya ada pembagian bansos yang menggunakan simbol-simbol yang menjurus intensinya kepada salah satu paslon tertentu.

Terakhir adalah politik uang yang besarannya variatif di Pilkada kali ini. Namun Perludem mencatat pola baru terkait politik uang seperti adanya pasar murah dan beragam cara lainnya.

Jadi misalnya paket sembako yang ada misalnya minyak goreng, itu yang dilakukan pilkada kali ini.  (fan/rey/rob/bbr/ant/kompas.com)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved