Berita NTT

Launching Genta Belis, Penjabat Gubernur NTT Sebut Dampak Stunting Buat Anak-anak Berpikir Lelet

Andriko Susanto menyebut dampak stunting adalah membuat anak-anak berpikir lambat. Gangguan kognitif menyebabkan anak-anak berpikir lelet. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto saat melaunching Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis (Genta Belis) 

Melalui Genta Belis ini juga dapat dijadikan ruang untuk menuangkan pikiran, perasaan, dan ide secara bebas. Dengan keterampilan menulis, seseorang dapat melatih imajinasi, menyusun ide secara terstruktur dan jelas, yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT,  Ambrosius Kodo mengatakan, kegiatan ini sebagai proyek perubahan, dimana Genta Belis dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis tetapi membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan.

“Genta Belis adalah tanggung jawab kita bersama demi masa depan NTT yang lebih baik. Semoga gerakan ini menjadi iman yang kokoh dan kuat untuk mencetak generasi yang cerdas juga kreatif, kritis dan berakar pada nilai-nilai kebudayaan NTT," ujarnya. 

Harapannya, Genta Belis juga merambah sampai ke level pemerintah kabupaten/kota se-NTT. 

Yudhistira Yewangoe, pimpinan UNICEF Perwakilan NTT/NTB  juga pada kesempatan yang sama menerangkan perhatian pada literasi dan numerasi sebagai suatu dasar pembelajaran sepanjang hidup manusia. 

Literasi, kata dia, bukan sekedar kemampuan membaca dan menulis saja tetapi literasi dan numerasi ini adalah fondasi pembelajaran bagi setiap anak. 

Dengan itu, anak-anak bisa menghadapi dunia, menghadapi tantangan dan membuka peluang. Dia bilang, tidak semua anak mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi, bahkan tidak semua anak bisa lanjut ke SMA. 

Tetapi, lanjut dia, jika kemampuan literasinya sudah dipupuk dia bisa mencari dunianya sendiri, bisa mencari pengetahuannya sendiri, dimanapun kesempatan yang ada. 

"Literasi ini membawa dampak pada kualitas kehidupan manusia, mempengaruhi sebagian besar sektor kehidupan mulai dari ekonomi, sampai dengan kesehatan.  Literasi juga memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkepanjangan," katanya. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved