ASEAN
Forum Keamanan ASEAN, Menhan AS Sayangkan Tak Bertemu Menhan China
Ini memengaruhi kawasan karena kawasan ini benar-benar ingin melihat kami, dua pemain penting di kawasan ini, berbicara satu sama lain.
Sementara ADMM Plus merupakan pertemuan untuk membahas keamanan negara-negara ASEAN dengan negara-negara mitra utama, yaitu AS, China, Rusia, Korea Selatan, Jepang, India, Selandia Baru, dan Australia.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh akan hadir sekaligus menggelar pertemuan bilateral dengan tiga negara, yakni Malaysia, Laos, dan China, dalam rangkaian kegiatan itu. Ia juga akan menemui komunitas India di Laos.
”Saya akan berangkat ke Vientiane untuk menghadiri Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM Plus) ke-11 di Republik Demokratik Rakyat Laos. Berbagai isu keamanan regional dan internasional akan dibahas selama pertemuan tersebut. Akan ada juga pertemuan bilateral terpisah dengan rekan-rekan saya dari negara-negara peserta lainnya. Kami menantikannya,” kata Singh.
Di antara sekian banyak sesi utama acara tersebut, pertemuan antara Singh dan Dong di sela-sela pertemuan puncak tersebut merupakan acara penting.
Diperkirakan akan ada diskusi mengenai tahap selanjutnya dalam proses pembangunan perdamaian di Garis Kontrol Aktual atau garis perbatasan tanpa penanda formal antara India dan China di wilayah Pegunungan Himalaya.
Kode tata perilaku di LCS
Di forum ADMM Plus, salah satu bahasan yang pernah dibicarakan anggota ASEAN dan Beijing adalah mengenai kode tata perilaku di Laut China Selatan (LCS). Namun, sejauh ini belum ada kemajuan berarti. Padahal, rumusan kode tata berperilaku itu ditargetkan selesai pada 2026.
Pembicaraan itu terhambat oleh sejumlah persoalan yang belum disepakati. Salah satunya, belum adanya kesepakatan apakah pakta kode tata berperilaku tersebut harus mengikat.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah menyerukan urgensi untuk mendorong negosiasi kode tata berperilaku tersebut. Pada pertemuan pemimpin ASEAN, Oktober 2024, Marcos mengeluh bahwa negaranya terus menjadi sasaran intimidasi oleh tindakan China, yang menurut dia, melanggar hukum internasional.
Kapal-kapal China dan Filipina telah berulang kali bentrok sepanjang tahun ini. Sementara Vietnam menuduh bahwa pasukan China menyerang nelayannya di wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.
Empat negara ASEAN, yakni Brunei, Filipina, Malaysia, dan Vietnam, memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di Laut China Selatan.
Austin akan hadir di ADMM Plus setelah mengikuti pertemuan di Australia. Di sana, ia bertemu para pejabat Australia dan menteri pertahanan Jepang. Dalam pertemuan itu, mereka menjanjikan dukungan untuk ASEAN.
Mereka juga menyuarakan kekhawatiran serius tentang tindakan yang tidak stabil di Laut China Timur dan Laut China Selatan, termasuk tindakan Republik Rakyat China terhadap Filipina dan kapal-kapal negara pesisir lainnya.
Senada dengan itu, pada pertemuan para pemimpin ASEAN bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Washington sangat prihatin tentang aktivitas China yang semakin berbahaya dan melanggar hukum di Laut Cina Selatan.
Menurut Blinken, tindakan China itu bertentangan dengan komitmen untuk menyelesaikan sengketa secara damai. Ia berjanji bahwa AS akan terus mendukung kebebasan navigasi dan kebebasan penerbangan di Indo-Pasifik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.