ASEAN
Forum Keamanan ASEAN, Menhan AS Sayangkan Tak Bertemu Menhan China
Ini memengaruhi kawasan karena kawasan ini benar-benar ingin melihat kami, dua pemain penting di kawasan ini, berbicara satu sama lain.
Menanggapi komentar itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan, justru AS dan militer non-regional lainnya yang mencampuri urusan di Laut China Selatan itulah yang menjadi sumber utama ketidakstabilan tersebut.
”Meningkatnya pengerahan dan aktivitas militer di Laut China Selatan oleh AS dan beberapa negara nonregional lainnya, yang memicu konfrontasi dan menciptakan ketegangan, merupakan sumber ketidakstabilan terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” kata Mao.
Setelah pertemuan Austin di Australia, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan bahwa AS, Australia, dan Jepang telah sepakat untuk memperluas latihan gabungan. Mereka juga mengumumkan badan konsultasi pertahanan di antara pasukan ketiga negara untuk memperkuat kerja sama mereka.
Sejauh ini, belum jelas bagaimana pemerintahan presiden terpilih AS Donald Trump akan menangani situasi Laut China Selatan.
Ketika ditanya apakah dukungan pertahanan AS yang kuat akan terus berlanjut bagi negara tersebut di bawah Trump, Austin saat berkunjung di Filipina, Selasa (19/11/2024), mengatakan, dia tidak akan berspekulasi.
Menurut media Jepang, NHK, dalam pertemuan dengan Dong, Menhan Jepang Jenderal Nakatani Nakatani akan mengungkapkan kekhawatirannya atas kegiatan militer Beijing. Sebelumnya, Jepang telah memprotes bahwa sebuah pesawat militer China melanggar wilayah udaranya pada Agustus 2024.
Pada September 2024, Jepang kembali menyatakan kekhawatiran serius setelah sebuah kapal induk China dan dua kapal perusak berlayar di antara dua pulau Jepang.
Isu regional pelik lainnya adalah perang saudara dan krisis kemanusiaan di Myanmar yang merupakan negara anggota ASEAN. Sejauh ini, ASEAN belum mampu membuat terobosan dalam perang saudara di Myanmar pascakudeta militer tahun 2021. Saat ini pertempuran di Myanmar terus berlanjut antara gerilyawan pro-demokrasi dan pemberontak etnis.
Penguasa militer Myanmar telah dilarang menghadiri pertemuan ASEAN sejak akhir tahun 2021. Tetapi tahun ini, pejabat tingkat tinggi Myanmar telah hadir dalam pertemuan puncak ASEAN pada Oktober lalu.
Selain isu keamanan regional dan kawasan, pertemuan ADMM dan ADMM Plus itu juga kemungkinan akan menyentuh ketegangan di Semenanjung Korea, perang Rusia-Ukraina, dan perang di Timur Tengah. Mereka juga berharap untuk membahas isu-isu lain, termasuk bencana alam, keamanan siber, dan terorisme. (kompas.id/ap)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.