Opini
Opini: Strategi Pengembangan Pariwisata Lokal
Sektor ini berkontribusi sebesar 4,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan mempekerjakan lebih dari 22 juta orang.
Saat ini, keinginan dan kebutuhan pelanggan dalam berwisata juga bukan sekadar menikmati suasana dan menghilangkan kepenatan.
Lebih dari itu, kini banyak traveler yang memiliki motivasi berwisata sebab ingin mendapatkan pengalaman baru.
Sehingga menjadi penting untuk pemda, pelaku wisata, dan swasta untuk bersinergi untuk menciptakan custumer experience (membuat wisatawan terhubung secara emosional dengan budaya dan alam).
Tentunya dengan selalu berinovasi dalam menawarkan beragam pelayanan jasa yang unik, berbeda, dan menarik.
Dalam hal ini, strategi diversifikasi menjadi pilihan yang cukup menggiurkan untuk mendongkrak jumlah kunjungan.
Diversifikasi maksudnya yaitu menawarkan produk/jasa memiliki ciri khas, baru, dan tidak sama engan tempat-tempat lainnya.
Tidak hanya itu, dibutuhkan riset pasar untuk lebih mengenali pangsa pasar dan kebutuhan pasar terhadap produk/jasa yang ditawarkan.
Terakhir, dalam pemda dan pemerintah pusat juga perlu bergerak serentak menggenjot industri pariwisata di Tanah Air. Jangan sampai ada kebijakan yang tumpang tindih, Orientasinya harus sama.
Begitu pun dengan kita sebagai warga, bisa berkontribusi menggerakkan industri pariwisata lokal dengan proaktif mempromosikan seluas-luasnya destinasi wisata yang ada di daerah kita melaui beragam platform media sosial.
Selain itu, juga memberikan kritik, saran, dan masukan kepada pemda setempat terkait pengelolaan destinasi wisata.
Pada akhirnya, saya menyimpulkan bahwa dalam pengembangan strategi pariwisata lokal yang dibutuhkan yaitu pembenahan destinasi wisata, peningkatan pelayanan, konektivitas moda transportasi, riset pasar, promosi di medsos, menciptakan diferensiasi produk/jasa, kebijakan dan program pemkab yang terencana dan berkelanjutan, dan partisipasi aktif warga lokal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.