Berita NTT
Aliansi Masyarakat NTT Melawan Tuntut Polda Bongkar Mafia BBM Subsidi
Puluhan masa aksi itu memulai aksinya di depan Marga Juang PMKRI Cabang Kupang sekitar pukul 12.00 WITA. Ada belasan orang ikut dalam unjuk rasa itu.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Dia berharap agar persoalan ini menjadi pintu masuk untuk membuka berbagai masalah yang kerap melibatkan oknum Kepolisian.
Dalam orasinya di depan Mapolda NTT, aliansi itu berulang kali meminta kepolisian agar tidak membiarkan masalah ini berlarut. Sebab, kerugian yang timbul akibat persoalan itu menimpa masyarakat di perkotaan hingga pelosok.
"Masalah ini kami di desa-desa juga terdampak. Kepolisian harus mengusut, dan membongkar mafia BBM subsidi yang merugikan masyarakat NTT," kata seorang orator di depan Mapolda NTT, Senin siang.
Unjuk rasa itu juga turut memotong sekor ayam jantan. Menurut Ino Naitio, itu merupakan simbol sumpah atas perjuangan yang dilakukan. Jika Polda NTT tetap berpendirian bahwa tidak ada mafia BBM subsidi, darah ayam itu akan menjadi petunjuk.
Sebelum menyembelih ayam jantan itu, masa aksi menyampaikan ucapan dengan bahasa Timor tentang persoalan mafia BBM subsidi. Penyembelihan ayam sebagai tanda dan kepercayaan dalam pengungkapan kasus.
Puluhan masa aksi itu memulai aksinya di depan Marga Juang PMKRI Cabang Kupang sekitar pukul 12.00 WITA. Ada belasan orang ikut dalam unjuk rasa itu.
Mereka membawa spanduk bertuliskan oknum Kepolisian di Polda NTT yang diduga ikut terlibat dalam mafia BBM subsidi.
Dalam unjuk rasa itu, masa aksi sempat bersitegang dengan kelompok ormas lainnya yang berada di sekitar lokasi. Saling tunjuk antar masa aksi tidak terhindar.
Aparat Kepolisian yang berjaga berupaya menengahi kedua masa yang terlibat cekcok. Aliansi tetap melakukan orasi unjuk rasa dikawal ketat anggota Polri.
"Tujuan kita sama, menuntut Polda NTT untuk membongkar mafia BBM subsidi yang ada. Kita sama-sama masyarakat, punya hak menyampaikan pendapat. Dan mari kita saling mendukung," kata Ino Naitio di mobil komando.
Ino Naitio meminta kelompok masa aksi lainnya agar bisa menggelar diskusi bersama agar tidak perlu ada tindakan lainnya yang terjadi di lapangan seperti Senin siang. Setelah dari Mapolda, aliansi kemudian menggelar unjuk rasa di DPRD NTT.
Baca juga: Internal Organisasi Polda NTT Butuh Otokritik, Anggota Komisi III Harap Ipda Rudy Soik Dikembalikan
Di tempat ini, masa aksi tidak menemui satupun anggota dewan. Mereka hanya diterima bagian Sekretariat Dewan. Informasi yang disampaikan bahwa semua anggota dan pimpinan DPRD NTT sedang melakukan reses.
"Kita akan kembali lagi setelah masa reses anggota dan pimpinan DPRD NTT berakhir untuk mendiskusikan masalah ini. Kami ingin sikap tegas dari DPRD NTT," ujarnya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.