Perang Tanding di Adonara
Pemuda Katolik NTT Apresiasi PJ Gubernur Tangani Konflik di Adonara, Minta Penuntasan Menyeluruh
Ketua Pemuda Katolik NTT, Yuvensius Tukung, menyatakan bahwa tindakan ini memberikan dampak positif terhadap situasi di lapangan.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemuda Katolik Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan apresiasi terhadap langkah Penjabat Gubernur NTT yang turun langsung ke Desa Ilepati dan Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, di tengah konflik antar warga yang sedang terjadi.
Kehadiran Penjabat Gubernur NTT dinilai berhasil meredakan ketegangan di wilayah tersebut.
Ketua Pemuda Katolik NTT, Yuvensius Tukung, menyatakan bahwa tindakan ini memberikan dampak positif terhadap situasi di lapangan.
Namun, ia mengingatkan pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun daerah, untuk serius menuntaskan akar persoalan agar konflik serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Kehadiran PJ Gubernur mampu meredakan gejolak yang terjadi. Namun, pemerintah harus memberikan perhatian khusus dan serius dalam menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas. Upaya jangka pendek tidak cukup jika tidak ada penuntasan yang menyeluruh," ujar Yuven kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 23 Oktober 2024.
Yuven juga mengajak masyarakat untuk menahan diri dan mencegah terjadinya perang lanjutan.
Menurutnya, perang saudara membawa dampak yang sangat merugikan bagi kedua belah pihak, termasuk hilangnya nyawa, rusaknya rumah, trauma, dan terganggunya kehidupan sehari-hari.
"Menempuh jalur hukum dalam penyelesaian sengketa adalah opsi yang tepat dan jauh lebih baik daripada perang tanding," tambah Yuven.
Ia mengusulkan agar penyelesaian konflik di Adonara dapat mengadopsi pengalaman di Kabupaten Manggarai, khususnya di Kecamatan Ruteng, di mana konflik berkepanjangan berhasil diakhiri melalui kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak dengan mediasi pemerintah daerah.
Baca juga: Aparat TNI-POLRI Sterilisasi Jelang Mediasi Konflik Adonara
Selain itu, Yuven mendukung penuh upaya pencegahan yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri.
Ia menyarankan agar pos jaga dibuka di daerah-daerah yang rawan konflik untuk mendeteksi dan mengantisipasi potensi peperangan sejak dini.
"Kita mendukung penuh langkah-langkah pencegahan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Jika perlu, buka pos jaga dan tempatkan aparat di daerah-daerah rawan konflik agar peperangan bisa dicegah sejak dini," pungkasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kisah Pilu Usai Bentrok Gegara Batas Tanah di Adonara, Stefanus Sodi : Trauma Tetap Ada |
![]() |
---|
Dua Kepala Desa Diduga Provokator Konflik di Adonara Terancam Diberhentikan |
![]() |
---|
Pasca Konflik, Aktivitas Pertumbuhan Ekonomi di Bugalima Flores Timur Lumpuh |
![]() |
---|
UPDATE Perang Tanding di Adonara, Penyidik Polres Flores Timur Tetapkan 21 Tersangka |
![]() |
---|
Tim Labfor Selidik Pembakaran 51 Rumah Saat Konflik Lahan di Adonara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.