Liputan Khusus
Lipsus - Konflik Kampung di Adonara NTT, Satu Tewas Empat Tertembak
Perang tanding ini melibatkan warga Desa Ilepati dan Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara.
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Perang tanding menggunakan senjata tajam (sajam) dan senjata rakitan kembali terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Senin (21/10) pagi.
Perang tanding ini melibatkan warga Desa Ilepati dan Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara.
Belum diketahui pasti penyebab pecahnya perang tanding tersebut. Namun kuat dugaan menyangkut sengketa lahan hingga berbuntut perang tanding.
Berdasarkan rekaman foto dan video yang dibagikan di Facebook dan group WhatsApp, memperlihatkan sejumlah rumah milik warga Desa Bugalima terbakar.
Keterangan yang diperoleh Pos Kupang, Senin (21/10) menyebutkan, warga mendengar suara tembakan senjata rakitan. Akibat bentrokan tersebut, para pelintas jalan harus memutar haluan lantaran situasi belum kondusif.
"Sudah ada aparat keamanan di lokasi. Polisi sudah blokir jalan supaya tidak ada orang yang lewat," kata salah satu warga yang tak menyebutkan nama.
Akibat dari perang tanding tersebut mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. Selain korban jiwa dan luka, bentrok itu juga menyebabkan 51 unit rumah milik warga Desa Bugalima terbakar.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita mengatakan, empat korban luka tertembak senapan, satu meninggal dunia, termasuk 49 unit rumah terbakar.
"Empat orang terkena tembak senapan angin, satu orang meninggal dunia dalam rumahnya yang terbakar," katanya kepada wartawan via WhatsAapp, Senin (21/10).
Disebutkan, korban meninggal adalah SI, pria berusia 70 tahun yang menderita sakit stroke. Dia tewas dalam rumahnya yang ludes terbakar. Sementara empat orang luka, adalah AF (56), AP (18), MS (37), dan DO (26).
Keempatnya terluka akibat peluru senapan angin. Keempatnya kemudian dilarikan ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka guna mendapat perawatan medis.
Nyoman mengatakan, personil Polsek Adonara Barat bersama Koramil Langsung turun ke lokasi untuk menghalau masa dan melakukan penyekatan di perbatasan desa.
"Sekitar pukul 06.00 Wita dilakukan panggilan luar biasa (PLB) untuk mengumpulkan seluruh personil Polres Flotim," katanya.
Polres Flores Timur, jelasnya, menurunkan personil BKO sebanyak 45 orang dipimpin Kabag Ops, AKP Ridwan. "Kita juga lakukan olah TKP oleh Sat Reskrim terkait rumah yang dibakar dan korban," katanya.

BKO Personil Brimob
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.