Berita Sikka

Dosen Dua Universitas di Maumere Berkolaborasi Cegah Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Menurut Teresia, kemampuan kader dalam mendeteksi masalah tumbuh kembang anak secara dini adalah kunci dalam upaya pencegahan stunting.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Dosen Dua Universitas di Maumere Berkolaborasi Cegah Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Kreatif
POS-KUPANG.COM/HO
Tim Dosen Universitas Nusa Nipa dan Universitas Muhammadiyah Maumere menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang penuh inovasi selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Oktober 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MAUMERE – Dalam upaya mencegah peningkatan angka stunting sekaligus mengembangkan ekonomi kreatif, dosen dari dua universitas ternama di Kabupaten Sikka, yakni Universitas Nusa Nipa (UNIPA) dan Universitas Muhammadiyah Maumere (UMM), berkolaborasi dalam program pengabdian masyarakat di Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka

Program ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 15 hingga 17 Oktober 2024 dengan fokus pada pemberdayaan kader Posyandu melalui SDIDTK dan MP-ASI KAPROHE  berbasis panganan lokal sebagai upaya pencegahan stunting dan peningkatan ekonomi kreatif serta pengembangan produk lokal Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) berbahan dasar lokal, yaitu KAPROHE.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menurunkan angka stunting yang menjadi perhatian utama di wilayah ini, tetapi juga meningkatkan pendapatan keluarga melalui ekonomi kreatif. 

Tim pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Yosefina Nelista, S.Kep., Ns., M.Kep dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Nusa Nipa Maumere, dan melibatkan beberapa dosen serta mahasiswa dari dua perguruan tinggi tersebut.

Tim dosen yang terlibat antara lain adalah Muhammad Syahrun, SE., MM dari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Maumere, serta Pembronia Nona Fembi, S.Kep., Ns., M.Kep dan Yohanes Paulus Pati Rangga, SKM., MPH dari Universitas Nusa Nipa. 

Selain para dosen, tiga mahasiswa Universitas Nusa Nipa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yakni Kristoforus Ola Sanga dari Program Studi Kewirausahaan, serta Maria Yosevin Deviasti dan Elisabeth Laura Febry Aryani dari Program Studi Ilmu Keperawatan.

Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan pelatihan tentang Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). Pelatihan ini dipandu oleh Teresia Elfi, S.Kep., Ns., M.Kep. 

Kader Posyandu diberikan edukasi tentang cara mendeteksi tumbuh kembang anak secara dini dan langsung mempraktikkan metode tersebut dengan anak-anak di lapangan. 

Menurut Teresia, kemampuan kader dalam mendeteksi masalah tumbuh kembang anak secara dini adalah kunci dalam upaya pencegahan stunting.

“Pelatihan ini sangat penting agar para kader bisa segera menangkap tanda-tanda awal masalah tumbuh kembang anak. Ini langkah krusial untuk pencegahan stunting di masyarakat,” ujar Teresia Elfi.

Hari kedua difokuskan pada pelatihan pengisian Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang dipandu oleh Pembronia Nona Fembi. 

Buku KIA adalah alat penting untuk memantau kesehatan ibu dan anak, khususnya bagi anak-anak di bawah usia lima tahun. Dalam pelatihan ini, para kader diajarkan cara pengisian yang tepat untuk memberikan gambaran jelas tentang status kesehatan anak.

“Kami berharap setelah pelatihan ini, para kader bisa lebih teliti dan akurat dalam mengisi Buku KIA. Data yang dihasilkan akan menjadi panduan penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” jelas Pembronia Nona Fembi.

Selain itu, hari kedua juga diisi dengan materi pemberdayaan ekonomi kreatif oleh Muhammad Syahrun, SE., MM. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved