Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres

Tepis Isu Tawaran Jabatan dari Presiden Terpilih, Pramono Anung Malah Berkelakar, Begini Katanya

Pramono Anung angkat bicara soal tawaran jabatan mentereng dari Prabowo Subianto jikalau dirinya kalah dalam Pilkada Jakarta 2024. Begini katanya.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN
BERKELAKAR – Pramono Anung malah berkelakar ketika disebutkan bahwa ia ditawari jabatan mentereng apabila kalah dalam Pilkada Jakarta 2024. 

POS-KUPANG.COM – Pramono Anung angkat bicara soal tawaran jabatan dari Prabowo Subianto jikalau dirinya kalah dalam Pilkada Jakarta 2024. Jabatan yang ditawarkan itu pun sangat mentereng, yakni sebagai kepala badan di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Isu mengenai tawaran jawaban itu menyeruak seusai Prabomo Anung menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa 15 Oktober 2024. 

Atas isu tersebut, Pramono Anung pun meresponnya dengan bijaksana. Ia tak menepis maupun tak membenarkan adanya tawaran Kepala Badan dari Prabowo Subianto itu. Dia malah menjawab pertayaan itu dengan berkelakar.

"Yang nawar adalah anak saya supaya saya jangan capek-capek. Makasih," kata Pramono, Rabu 16 Oktober 2024.

Dia pun mengatakan bahwa pertemuan dengan Prabowo Subianto pada Senin 14 Oktober 2024 itu sebatas silaturahmi semata. Apalagi Ketua Umum Partai Gerindra itu akan segera dilantik menjadi Presiden RI menggantikan Joko Widodo, pada 20 Oktober 2024.

"Pokoknya silaturahmi saling mendoakan, Alhamdulillah berjalan dengan baik," ucap dia.

Pramono turut mendoakan Prabowo Subianto yang sebentar lagi akan memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Sebaliknya, Pramono juga meminta untuk didoakan karena sedang mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

"Saya datang ikut mendoakan dan karena saya juga maju sebagai calon gubenur minta doa juga begitu," ucap dia.

Pramono membantah, kedatangan Prabowo bukanlah untuk minta dukungan di Pilkada Jakarta. 

"Tetapi gini lah pertarungan di Pilgub itu bukan pertarungan partai tapi pertarungan figur. Orang yang kemudian apakah berkomitmen untuk melakukan perbaikan bagi jakarta. Itu saja. Jadi saya lebih melihat sebenarnya lebih kepada figurnya," ucap Pramono.

Dalam pertemuan tersebut, Pramono mengungkapkan maksud kedatangannya kepada Prabowo.

"Memang saya hari ini bertemu dengan Presiden Terpilih RI yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Presiden. Pelantikan tanggal 20 dan tentunya saya datang ikut mendoakan dan karena saya juga maju sebagai calon gubernur, minta doa juga begitu ya," kata Pramono kepada wartawan di Kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, Selasa 15 Oktober 2024.

Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut membahas dukungan untuk Pilkada Jakarta, Pramono menegaskan bahwa persaingan dalam pemilihan gubernur bukan sekadar pertarungan antar partai, melainkan sebuah pertarungan figur.

"Saya mendoakan dan bersilaturahmi dengan beliau. Jadi tidak ada dukung-mendukung. Urusan pencalonannya sudah terjadi dan beliau berada pada tempat yang tidak, tetapi ginilah, pertarungan di Pilgub itu bukan pertarungan partai, tapi itu pertarungan figur," jelas dia.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved