Opini

Opini: Bahaya Formalisme Lokakarya 

Sementara pesertanya adalah beberapa orang yang memiliki latar belakang pekerjaan atau pengalaman serupa. 

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/HO
Ilustrasi 

Oleh: Adrianus Ngongo
Guru SMK Negeri 2 Kupang-NTT

POS-KUPANG.COM - Lokakarya adalah kegiatan sekelompok orang untuk mendiskusikan suatu masalah atau persoalan demi menemukan solusi atas isu yang dihadapi (Melati, 2023). 

Demi mendapatkan solusi, maka narasumber atau pemateri dalam sebuah lokakarya biasanya adalah seseorang yang ahli pada bidang tugasnya. 

Sementara pesertanya adalah beberapa orang yang memiliki latar belakang pekerjaan atau pengalaman serupa. 

Penyelenggaraan lokakarya bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada sekelompok orang untuk membahas pertanyaan, bertukar ide atau pendapat, mengidentifikasi masalah, membuat keputusan dan mengembangkan solusi.

Lokakarya memiliki manfaat yang besar. Dengan berpartisipasi dalam lokakarya, seorang individu dapat melatih keterampilan leadership (kepemimpinan) seperti komunikasi, problem solving (pemecahan masalah) dan pengambilan keputusan. 

Lokakarya juga dapat mendorong pemberdayaan dan rasa memiliki di antara anggotanya sehingga mendukung motivasi dan produktivitas.

Hari-hari ini, sekolah-sekolah terpilih sedang menjalankan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). 

Program SMK PK adalah program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam meningkatkan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri serta dunia kerja. 

Tujuan akhirnya SMK terpilih tersebut dapat menjadi SMK rujukan yang dapat difungsikan sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja bagi SMK lain di sekitarnya.

Salah satu kegiatan utama untuk mencapai tujuan SMK PK adalah penyelenggaraan lokakarya

Untuk sebuah SMK PK, setidaknya ada 21 kali lokakarya yang mesti dilaksanakan dalam setahun dengan berbagai topik dan tema yang selaras dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan. 

Lokakarya-lokakarya tersebut dimaksudkan untuk mendukung ekosistem sekolah memperbaiki diri dan kualitas layanannya.

Hingga tahun 2023, sebanyak 1.852 SMK di Indonesia telah terpilih sebagai SMK Pusat keunggulan. 

Dengan 21 kali lokakarya per sekolah per tahun maka setidaknya ada 38.892 lokakarya yang terlaksana pada semua SMK PK se-Indonesia. 

Jumlah lokakarya yang fantastis dan tentu saja menghabiskan dana yang tidak sedikit. Jika tidak dilaksanakan dengan baik tentu saja kegiatan ini hanya menjadi aktivitas membakar dana secara sia-sia.

Bahaya Formalisme

Banyaknya lokakarya yang dilaksanakan dapat saja menjebak sekolah dan peserta dalam formalisme lokakarya

Sekadar dilaksanakan untuk memenuhi tuntutan administratif dan menghabiskan anggaran tanpa dampak bermakna bagi kualitas pendidikan dan anak didik di sekolah.

Bahaya formalism menjadi semakin mungkin terjadi karena tingkat penyelenggaraan yang nyaris setiap minggu dilaksanakan. 

Banyak guru yang mesti menghabiskan waktu untuk mengikuti lokakarya secara terus menerus sehingga dapat saja menimbulkan kebosanan dan karena itu menjadi ogah-ogahan dalam mengikuti lokakarya

Sekadar hadir, mengisi daftar hadir lalu sibuk dengan gadget sambil menunggu sajian makan siang. Substansi lokakarya menjadi terlupakan.

Dampak buruk berikutnya kena pada anak didik. Guru yang hampir setiap minggu mengikuti lokakarya membuat layanan terhadap anak didik dijalankan hanya dengan memberikan tugas baik secara langsung ataupun tak langsung/daring. 

Interaksi langsung antara guru dan siswa yang sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar tidak lagi terlihat. Guru sibuk dengan kegiatan lokakarya dansiswa lunglai karena banyaknya tugas yang diberikan guru.

Kondisi ini kemudian melahirkan kritik berupa plesetan bahwa SMK PK tidak lagi diartikan sebagai SMK Pusat Keunggulan tetapi SMK Pusat kegiatan. Setiap minggu selalu ada kegiatan di sekolah.

Setelah satu kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya. Begitu seterusnya. Dari kegiatan ke kegiatan. Hasilnya belum sungguh terlihat berupa perbaikan kondisi sekolah. Sekolah dan Pendidikan di Indonesia masih berkutat dalam keterpurukan.

Bermakna dan Berdampak

Penyelenggaraan lokakarya adalah salah satu conditio sine qua non atau syarat mutlak  yang mesti diperhatikan dalam Program SMK PK. Melalui beragam lokakarya, niat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang selaras perkembangan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja dapat tercapai. 

Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa penyelenggaraan lokakarya sungguh bermakna dan berdampak.

Lokakarya yang bermakna dan berdampak adalah kegiatan pelatihan atau diskusi yang dirancang secara strategis untuk memberikan pengalaman belajar mendalam serta menghasilkan perubahan nyata. 

Sebuah lokakarya yang efektif tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga memfasilitasi partisipasi aktif, interaksi yang dinamis, dan refleksi mendalam dari para pesertanya.

Kunci dari lokakarya yang bermakna adalah relevansi materi yang disampaikan. Peserta harus merasakan bahwa topik yang dibahas sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi, baik dalam konteks profesional maupun pribadi.

Fasilitator lokakarya berperan penting dalam menciptakan ruang belajar yang inklusif, di mana setiap individu dapat berbagi pandangan, gagasan, dan pengalaman mereka. Dengan demikian, terjadi pertukaran pengetahuan yang saling memperkaya antara peserta dan fasilitator.

Selain itu, lokakarya yang berdampak ditandai dengan adanya penerapan praktik langsung. Peserta tidak hanya diberikan teori, tetapi juga kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan baru dalam simulasi atau kasus nyata. 

Ini membantu peserta memahami bagaimana konsep yang dipelajari bisa diterapkan dalam konteks mereka masing-masing, sekaligus membangun kepercayaan diri untuk menerapkan pengetahuan tersebut di dunia nyata.

Evaluasi dan tindak lanjut juga merupakan elemen penting dari lokakarya yang berdampak. Dengan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar dan memberikan dukungan setelah lokakarya berakhir, peserta lebih mungkin menerapkan apa yang telah mereka pelajari secara berkelanjutan.

Dampak jangka panjang dari lokakarya dapat dilihat dari perubahan dalam cara peserta bekerja, berpikir, atau bahkan berinteraksi dalam lingkungan mereka.

Secara keseluruhan, lokakarya yang bermakna dan berdampak mampu mengubah wawasan peserta, meningkatkan keterampilan, serta memotivasi perubahan positif yang berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. (*)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved