Berita Sabu Raijua
Tim Rumah Sakit Advent Bandung Layani Pengobatan Gratis Buat Warga di Sabu Raijua
Kegiatan ini bertujuan membantu pemerintah melakukan pelayanan kesehatan masyarakat Sabu Raijua.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, SEBA - Manajemen Rumah Sakit Advent Bandung kembali melayani pengobatan gratis di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT pada Senin, 7 Oktober 2024.
PR Manager Rumah Sakit Advent Bandung, Iwan Saputra mengatakan, pelayanan pengobatan gratis ini sebagai salah satu misi kemanusiaan Rumah Sakit Advent Bandung.
Rumah Sakit Advent Bandung merupakan bagian dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Awalnya pelayanan ini hanya melayani masyarakat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Distrik Sabu Raijua.
Namun, secara luas juga dibuka untuk melayani seluruh masyarakat Sabu Raijua.
Kegiatan ini bertujuan membantu pemerintah melakukan pelayanan kesehatan masyarakat Sabu Raijua.
"Karena kita melihat di sini sangat dibutuhkan. Ini adalah misi ketiga sebelumnya sudah dilaksanakan pada 2022 dan 2023 yang disambut antusias masyarakat Sabu Raijua," ungkap Iwan.
Baca juga: Kabupaten Sabu Raijua Diproyeksi Terus Defisit Air
Tidak hanya pelayanan kesehatan gratis, dua tahun berturut-turut, tim Rumah Sakit Advent Bandung juga melakukan project pengaliran air bersih untuk masyarakat di Sabu Timur.
Tahun ini juga mereka akan melakukan project yang sama di Pulau Raijua.
"Ini murni misi kemanusiaan Rumah Sakit Advent Bandung," jelas Irwan saat ditemui usai melayani pengobatan gratis di kantor Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua pada Senin, 7 Oktober 2024.
Dalam misi kemanusiaan pertama, Rumah Sakit Advent Bandung mengutus tim termasuk dokter spesialis dan sub spesialis dokter sekitar 12 orang, tahun kedua sekitar 15 orang.
Saat itu, Rumah Sakit Advent Bandung bekerja sama dengan RSUD Menia untuk melayani masyarakat Sabu Raijua.
Pada misi ketiga tahun ini, Rumah Sakit Advent Bandung mengerahkan tim sebanyak 6 orang dengan menyertakan satu dokter umum, tiga perawat, dan satu pendeta serta tim pendukung lainnya.
Tim tahun ini sedikit jumlahnya jika dibandingkan dua tahun sebelumnya karena bersamaan dengan pelaksanaan project besar kemudian agenda lain tim dokter yang melakukan simposium dan pelatihan.
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua Topang Program Pembangunan Pro Lingkungan Hidup
Meski tim pelayanan tahun ini kecil namun tidak menyurutkan semangat mereka melayani di Sabu Raijua.
Iwa juga mengungkapkan, dalam pelayanan misi kemanusiaan ini, tim Rumah Sakit Advent Bandung mengerahkan dokter-dokter spesialis dan sub spesialis untuk melakukan tindakan operatif.
Akan tetapi pada tahun sebelumnya tindakan operatif belum sempat dilakukan karena terkendala tindakan anestesi atau pembiusan.
Tahun depan tim Rumah Sakit Advent Bandung berencana akan kembali mendatangkan dokter spesialis, sub spesialis da dokter anestesi untuk melakukan tindakan operatif sehingga masyarakat Sabu Raijua yang membutuhkan tindakan pembedahan tulang, pencerahan bisa dilakukan langsung di Sabu Raijua.
"Tahun depan memang kita merencanakan sesuatu yang lebih besar lagi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua karen alami akan menghadirkan lagi dokter-dokter spesialis dan sub spesialis," lanjut Iwan.
Dokter-dokter yang dikerahkan dalam misi ini merupakan dokter-dokter misionaris yang berasal dari latar belakang berbeda-beda bersama-sama menjalankan misi kemanusiaan di pulau sejuta lontar yang jauh dari pelayanan kesehatan yang memadai.
Dalam pelayanan kesehatan kali ini, tim pelayanan kesehatan Rumah Sakit Advent Bandung melakukan
skrining kesehatan seperti asam urat, gula, kolesterol, tensi dan sebagainya.
Menurut Iwan, keluhan masalah kesehatan masyarakat Sabu Raijua yang melakukan pemeriksaan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Baca juga: Dua Pemilik Warung di Sabu Raijua NTT Jual Bakso Boraks
"Mungkin karena kebiasaan mengkonsumsi daging menyebabkan tensi tinggi atau kulit karena cuaca di Sabu cukup panas dan mereka tidak merasa matahari membakar kulit karena sudah terbiasa. Padahal itu sudah sangat panas dan kulit jadi bermasalah. Sisanya mungkin keluhan pada mata karena usia dan juga anak-anak kecil," terangnya.
Tentu saja jarak yang jauh dari Bandung ke Sabu Raijua Mejadi tantangan tersendiri bagi tim Rumah Sakit Advent Bandung dengan ketersediaan transportasi laut dari Kupang yang terbatas.
"Sisanya kami rasa sangat antusias untuk bisa selalu datang ke sini," ujarnya.
Atas keprihatinan pihaknya, Ia berharap, tahun depan tim Rumah Sakit Advent Bandung betul-betul mewujudkan kerja sama yang lebih maksimal dengan RSUD Menia sehingga bisa melakukan tindakan operatif bagi pasien-pasien di Sabu Raijua.
Apalagi kondisi dokter yang hanya secara terjadwal datang ke RSUD Menia. Selain itu juga, misi ini mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di Sabu Raijua.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.