Berita Sabu Raijua
Pemkab Sabu Raijua Topang Program Pembangunan Pro Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Sabu Raijua tahun 2024 masuk pada kategori baik
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, SEBA - Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Sabu Raijua tahun 2024 masuk pada kategori baik. Meningkat menjadi 73,83 pada 2024 dari 70,79 pada 2022.
Secara terperinci dalam dokumen IKLH Kabupaten Sabu Raijua tahun 2024, Indeks Kualitas Air (IKA) di Sabu Raijua tahun 2024 masuk dalam kategori sedang (51,82). Sedangkan pada tahun 2022 IKA masuk kategori kurang (45).
Kemudian Indeks Kualitas Udara (IKU) sejak tahun 2022 hingga 2024 dalam kategori sangat baik (100). Sementara Indeks Tutupan Lahan dalam kategori sedang dan terus mengalami peningkatan dari tahun 2022 namun tidak signifikan.
Hingga saat ini juga terdapat tiga jenis bencana tertinggi di Kabupaten Sabu Raijua. Ketiga jenis bencana tersebut yakni bencana gempa bumi, bencana kebakaran dan bencana kekeringan dari lima jenis bencana yaitu banjir, gempa bumi, kebakaran, kekeringan, longsor, dan Tsunami.
Bencana gempa bumi memiliki luasan daerah terdampak paling tinggi yaitu 46.087 Ha, bencana kebakaran dengan luas daerah terdampak 45.439 Ha dan bencana kekeringan dengan luas daerah terdampak 45.439 Ha.
Terkait pembangunan berkelanjutan untuk lima tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua melakukan Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2024 - 2025 yang dilaksanakan di gereja PNIEL Menia, Sabu Raijua pada Rabu, 2 Oktober dan Jumat, 4 Oktober 2024.
Viktor Radamuri, selaku Plt Kepala Bappeda Kabupaten Sabu Raijua mengatakan dalam tahapan penyusunan ini, seluruh stakeholder yang bersifat parsial atau terkait erat dengan masalah lingkungan hidup mengumpulkan data informasi kemudian menjadi sumber daya atau neraca ketersediaan yang ada yang selanjutnya dikomunikasikan dengan program pemerintah yang tentunya bertujuan untuk peningkatan ekonomi, pembangunan kemasyarakatan dan mensejahterakan masyarakat.
Baca juga: DPRD Sabu Raijua Umumkan Ketua Definitif 2024-2029
"Ini menjadi satu hal penting menjadi satu filosofi pembangunan tetapi yang paling utama adalah apa pun juga bahwa pertumbuhan ekonomi semakin baik, kesejahteraan masyarakat semakin meningkat namun tidak mengabaikan tujuan pembangunan berkelanjutan, tetap menjaga ekosistem lingkungan hidup dan ekonomi bertumbuh. Laut tetap biru, bumi tetap hijau," ungkap Victor.
Selanjutnya dari pengumpulan data yang telah dilakukan menuju pada konsultasi publik 1 dan 2 untuk dianalisis dan menghadirkan beberapa saran tindak terkait kondisi permasalahan dan ketersediaan yang tentu akan menopang program-program pembangunan yang pro pada lingkungan.
Potensi Industri
Victor mengungkapkan, bicara Industri bisa bersifat skala industri rumah tangga dan industri skala besar. Namun bicara industri di Sabu Raijua juga tentu erat kaitannya dengan komoditi yang ada ada di Sabu Raijua seperti garam dan rumput laut menjadi hal-hal yang bisa mengarah pada pertumbuhan industri yang ada.
Artinya, Sabu Raijua memiliki dokumen-dokumen perencanaan yang tentunya juga akan dikombinasikan dengan seluruh sumber daya yang ada untuk bisa menghasilkan satu keberpihakan terhadap pertumbuhan keberlanjutan. Lebih spesifik kata Victor, berbicara industri tidak harus skala besar tetapi tentu melihat sumber daya material atau sumber daya yang berkaitan dengan industri yang ada di Sabu Raijua.
Baca juga: Kabupaten Sabu Raijua Diproyeksi Terus Defisit Air
"Tetapi bicara tentang industri besar, kemungkin berpeluang namun industri garam pada skala rumah tangga bisa dikembangkan dan lebih dilakukan geliatnya terhadap kehadiran dan eksistensi UMKM sehingga kualitasnya lebih baik dan layak ke depannya," ungkapnya.(dhe)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.