Penjabat Gubernur NTT

DPRD Ingin Kehadiran Penjabat Gubernur NTT Punya Konsep Membangun

Anggota DPRD NTT, Julius Uly menyebut masa kerja Penjabat Gubernur NTT ini hanya enam bulan. Masa itu terbilang singkat.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Suasana pelantikan Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto oleh Menteri Dalam Negeri Muhamad Tito Karnavian. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menginginkan kehadiran Penjabat Gubernur NTT yang baru mempunyai konsep membangun. 

Adapun Dr Andriko Noto Susanto dilantik Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menjadi Penjabat Gubernur NTT. Noto dilantik di Jakarta, Jumat 6 September 2024.

Anggota DPRD NTT, Julius Uly menyebut masa kerja Penjabat Gubernur NTT ini hanya enam bulan. Masa itu terbilang singkat.

Sehingga perlu membuat sesuatu yang memberikan dampak dalam pembangunan. 

“6 bulan itu sebetulnya waktu yang singkat dan tidak cukup untuk seorang penjabat Gubernur untuk berbuat sesuatu. Namun jangan hanya sekadar jargon untuk memimpin NTT, tetapi sesungguhnya kehadiran Pj Gubernur, itu paling tidak memiliki konsep yang baik dalam membangun NTT,” kata dia, Sabtu 7 September 2024.

Politisi NasDem itu mengatakan, pencapaian selama memimpin merupakan salah satu indikator sebuah keberhasilan bagi seorang Penjabat Gubernur. Selain itu, konsep, visi dan misi serta karakter dalam memimpin, juga sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan pemimpin.

“Pj. Gubernur harus memiliki sumbangsih dan pikiran-pikiran dalam membangun NTT, itu betul-betul seimbang dengan daerah-daerah lain," kata dia. 

Dia menilai Noto Susanto memiliki karier yang cemerlang sejak menjadi kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Provinsi Maluku Utara hingga Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional. Latar belakang ini menjadi sebuah dasar untuk mampu membangun NTT selama 6 bulan ke depan.

Julius meminta waktu kerja dalam hitungan bulan itu bisa dimaksimalkan. Sehingga, Penjabat Gubernur NTT benar mengabdi untuk daerah dan tidak hanya mengejar sebuah jabatan.

“Jangan sampai hanya sekadar legacy saja. Jangan bilang tidak bisa berbuat apa-apa. Pj Gubernur harus menguasai seluruh potensi-potensi yang dimiliki oleh suatu daerah. Misalnya di NTT ini, potensi-potensi yang ada, itu harus diperhatikan dengan serius," kata dia. 

Ia berharap, Noto Susanto bisa memberi sesuatu bagi provinsi ini demi mensejahterakan masyarakat NTT. Jargon, kata dia, harus diimplementasikan. Sebab itu motivasi untuk bekerja. 

Baca juga: Pesan Mendagri Usai Lantik Andriko Noto Susanto jadi Penjabat Gubernur NTT


Apalagi faktanya, lanjut dia, seseorang yang mengemban amanah Penjabat Gubernur, terpilih tanpa melalui tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada), sudah seharusnya tidak memiliki beban politik.

Beda halnya, kepala daerah definitif yang lahir dari sistem demokrasi elektoral yang dipilih oleh rakyat. Bagian itu menurut dia, perlu dipahami. Dengan berbasis daerah kepulauan, Penjabat Gubernur NTT perlu membawa pikiran kongkrit untuk NTT. 

“Pj. Gubernur harus membuat program yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah di NTT ini. Misalnya berorientasi pada sektor perikanan dan kelautan dan sektor pertanian. Ini harus menjadi perhatian selama 6 bulan ke depan," katanya. 

Dia beralasan, hal yang dikemukakan semata mendorong terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat NTT. Apalagi NTT dengan kategori daerah 3T, sehingga pemimpin perlu mengurai ragam masalah yang ada. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved