Penjabat Gubernur NTT

Pesan Mendagri Usai Lantik Andriko Noto Susanto jadi Penjabat Gubernur NTT

Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan, pergantian Penjabat Gubernur di NTT dilakukan karena Ayodhia Kalake harus berpindah tugas

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Suasana pelantikan Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto oleh Menteri Dalam Negeri Muhamad Tito Karnavian. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhamad Tito Karnavian melantik Dr Andriko Noto Susanto menjadi Penjabat Gubernur NTT

Pelantikan itu berlangsung di Kantor Kemendagri, Jumat 6 September 2024. Dr Andriko dilantik berdasarkan Surat keputusan Presiden nomor 98/P/2024 tentang perpanjangan dan pemberhentian Penjabat Gubernur.

Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan, pergantian Penjabat Gubernur di NTT dilakukan karena Ayodhia Kalake harus berpindah tugas menjadi Duta Besar RI untuk Kanada.

"Yang lain di perpanjang, khusus Pak Ayodhia tidak karena jadi Dubes di Kanada. Wah, gimana sweat mental dari Kupang terus ke Ottawa. Tapi Pak Ayodhia diplomat. Sebelum di Menko Marinves juga, beliau adalah diplomat di Kementerian Luar Negeri," ujarnya.

Dia menyampaikan terima kasih ke Ayodhia. Ayodhia sudah bekerja dengan maksimal di daerahnya sendiri yaitu NTT. Menurut dia, penunjukkan Penjabat Gubernur itu telah melewati tahapan hingga keputusan yang dipimpin Presiden.

Pertimbangannya juga, kata dia, menyangkut Pilkada. Mantan Kapolri itu mengaku, Penjabat Gubernur sengaja dikirim dari pejabat di Pemerintahan pusat untuk meredam potensi konflik kepentingan yang bisa terjadi dalam suasana Pilkada ini.

"Pilkada, kalau ambil putra lokal, pro kontra tinggi. Terbawa arus psikologi suku, keluarga dan lain-lain," katanya.

Ketika pejabat dari luar daerah maka tidak ada ikatan emosional dengan masyarakat setempat. Sehingga, kerawanan di Pilkada bisa dicegah.

Baca juga: Profil Andriko Noto Susanto Penjabat Gubernur NTT, Punya Harta Kekayaan Rp 5 Miliar Lebih

Dr Andriko sebagai orang yang berada di Badan Pangan Nasional diyakini bisa membantu Provinsi NTT dalam mengurai masalah kemiskinan ekstrim.

"Gak gampang dinas di Indonesia Timur. Tantangannya, selain geografi, kultur masyarakat, yang tidak sama seperti misalnya di Jawa," kata dia.

Tapi, kata dia, Dr Andriko merupakan lulusan pertanian di Universitas Pattimura, Ambon. Meski, dia lahir di Ponorogo Jawa Timur. 

"Kita punya problem di NTT ini stunting, kemiskinan ekstrim, produksi pangan lokal. Beliau jagoannya," katanya.

Dengan waktu yang tidak lama, tugas penting adalah mendukung pelaksanaan Pilkada, terutama dari dukungan anggaran. Dia meminta Dr Andriko untuk mengecek hibah anggaran semua Pemerintah di NTT ke KPUD dan Bawaslu.

Tito Karnavian juga mengaku kapasitas fiskal di NTT tergolong rendah karena hanya mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat. Hampir seluruh daerah di NTT pendapatan asli daerah sangat rendah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved