Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 4 September 2024, Menjadi Tumpuan Bagi Sesama

Manusia bisa mendengarkan cerita dengan satu topik dari sesama namun bisa topik berlanjut kemana-mana dari kisah kehidupan sukses maupun gagal.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-SANTAPAN ROHANI
Belas Kasihan. Renungan Harian Katolik 

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
4 September 2024
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom
Bacaan Injil : Lukas 4: 38 - 44

  
"Tiga cara menjadi tumpuan bagi sesama dalam mendengarkan kisah kehidupan bahagia maupun susah"

Manusia umumnya mempunyai berbagai pengalaman kehidupan dalam mendengarkan kisah kehidupan sesama yang bisa bahagia ataupun sedih dan susah.

Manusia bisa mendengarkan cerita sesama dengan sangat sabar namun bisa saja terjadi sebaliknya.

Manusia bisa mendengarkan cerita dengan satu topik dari sesama namun bisa topik berlanjut kemana-mana dari kisah kehidupan sukses maupun gagal.

Ada tiga cara untuk manusia  menjadi tumpuan bagi sesama dalam mendengarkan kisah kehidupan bahagia maupun susah dengan penuh empati.

Pertama. Manusia mau menunjukkan kepada sesama baik simpati maupun rasa empati ketika mendengarkan cerita.

Manusia ingin dapat merasakan pikiran dan hati dari sesama secara lebih mendalam sehingga  seseorang dapat bercerita dengan lebih nyaman.

Kedua. Manusia tidak langsung memberi pendapat atau saran kepada sesama ketika seseorang sedang menceritakan masalahnya.

Manusia mau menjadi teman sejati yang baik bagi sesama dengan mendengarkan keluh kesahnya dengan sikap tenang.

Ketiga. Manusia mau memberi masukan atau saran yang sesuai sebagai solusi bila diminta.

Manusia dapat memberikan jalan keluar yang sesuai dengan keadaan di lapangan sehingga pikiran sesama dapat semakin ringan.

Tuhan ingin manusia semakin percaya kepadaNya dan menjadikanNya sebagai penyembuh sejati dalam Kehidupan

Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada Tuhan Yesus orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.

Manusia umumnya mau datang kepada Tuhan Yesus yang selalu menjadi penyembuh sejati dalam berbagai kesulitan, kesusahan dan kegagalan dalam kehidupan.

Manusia mau datang kepadaNya yang akan memberikan harapan dan kekuatan yang dapat mencerahkan hati dan pikiran ketika seseorang mengalami kecemasan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved