Opini

Opini: Paus Fransiskus, Ketulusan, Kedekatan dan Kesederhanaan

Saya ingin membaca lawatan Paus Fransiskus ini dalam tiga kata kunci yang jadi karakteristik kuat dalam dirinya Ketulusan, Kedekatan dan Kesederhanaan

|
Editor: Dion DB Putra
UCANEWS.COM
Paus Fransiskus 

Ia juga memutuskan menggunakan mobil sederhana, Jam tangan dan sepatu yang sangat sederhana. Ia memilih gaya hidup dan perilaku yang “normal”. 

Pesannya bahwa ia ingin merasa sebagai salah satu dari kita, sesama pelancong, peziarah dan saudara dalam kemanusiaan. 

Dengan kesederhaan hidup yang dipilihnya ini tidak mengurangi perannya sebagai seorang Bapa Universal Gereja Katolik, tetapi memberikan sentuhan aksesibilitas dan keakraban, yang membuatnya dekat dengan hati banyak orang. 

Singkat kata, kesederhaan menjadi sebuah bahasa, sebuah cara untuk dekat dengan semua orang dan untuk meruntuhkan jarak yang dengan mudah diciptakan oleh ketakutan kita terhadap mereka yang memiliki tanggung jawab dan kuasa. 

Dan menemukan kembali ketenangan adalah cadangan yang berharga di masa krisis dan kesulitan ekonomi bagi banyak orang. 

Dalam sebuah kisahnya Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia senang Ketika menjadi seorang pastor paroki, bukan karena keinginan untuk menjadi orisinal, tetapi karena cinta untuk umatnya dan dalam ketaatan pada cara hidup dan tindakan Yesus, Sang Guru.

Kesederhaan hidup dari apa yang ia ajarkan dan katakan memiliki cita rasa Injil, seperti kata Sang Guru: "Berbahagialah kamu, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah" (Lukas 6:20).

Ketiga aspek mandalam kepribadian ini sebenarnya mendukung tujuan utama dari Gereja yakni keselamatan jiwa-jiwa, anima salutis suprema lex. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved