Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 9 Agustus 2024,“Harus Menyangkal Dirinya”
untuk mengetahui motivasi yang benar dalam mengikutiNya. Tuntutan utama adalah mengangkal diri lalu memikul salib.
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 9 Agustus 2024,“Harus Menyangkal Dirinya”
Hari Jumat Biasa Pekan XVIII
Bacaan I:Nah. 1:15;2:2;3:1-3.6-7
Injil:Matius16:24-28
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Setiap kita pasti pernah menyangkal orang lain baik itu hanya sekedar berkelakar maupun yang dibuat secara tahu dan mau untuk satu tujuan yang diinginkan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 7 Agustus 2024, “Makan Remah-remah dari Meja Tuannya”
Menyangkal itu sendiri berarti melawan atau mengikari atau membantah atau tidak mengakui atau menentang. Maka ketika kita menyangkal berarti kita sedang melawan atau menentang baik orang lain maupun mungkin dengan diri kita sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini kita kembali lagi disegarkan oleh permenungan yang diambil dari bacaan suci nubuat Nahum dan Injil Mateus. Ada nubuat Nahum. Nahum adalah salah satu nabi Perjanjian Lama yang berkarya sebelum bangsa Israel (Yehuda) ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel.
Ia hidup pada masa yang sama dengan nabi Yeremia.Nama Nahum berarti "dihibur oleh Tuhan."Nahum melaksanakan tugasnya sebagai nabi sekitar tahun 615 SM. Pada saat ia berkarya, Israel berada dalam kekuasaan bangsa Asyur.
Asyur melakukan banyak kekacauan di seluruh wilayah kekuasaannya, termasuk di wilayah Yehuda. Raja-raja Asyur adalah raja yang suka berperang, sehingga Nahum secara sinis memberi gelar 'raja jarib' kepada mereka. Asyur (Niniwe) merupakan simbol segala kebobrokan mental dan moral kehidupan beragama, dan negara itu lama sekali menjajah Yehuda dan Israel.
Berbeda dengan warta nabi pada umumnya, pewartaan Nahum menekanakan pada kecongkakan, kesombongan, kekejian dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa Asyur. Hal tersebut merupakan dosa berat menghina kuasa Allah terhadap alam semesta ciptaannya.
Ia mewartakan bahwa penghukuman Yahwe akan segera datang bagi kota yang jahat itu. Berdasarkan wartanya itu, maka membuat umat Israel (Yehuda) menjadi sadar dan lebih yakin bahwa Yahwe ada di pihak mereka.Wartanya merupakan harapan, doa dan pujian dari umat Israel (Yehuda) kepada Allah. Kita juga adalah nabi yang disiapkan Tuhan untuk mewartakan kebenaran Allah di hadapan semua orang. Itulah tugas utama seorang murid. Namun jika hanya melaksanakan semua itu tanpa satu dasar yang benar maka itu akan menjadi salah.
Yesus memberikan standar utama dalam hal mengikutiNya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” Bagi Yesus, untuk menjadi murid tidak sekedar tertuju pada tugasnya sebagai pewarta sabda tapi seorang pengikut harus dimulai dengan dirinya sendiri untuk mengetahui motivasi yang benar dalam mengikutiNya. Tuntutan utama adalah mengangkal diri lalu memikul salib.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.