Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 7 Agustus 2024, “Makan Remah-remah dari Meja Tuannya”

murid Tuhan yang bukan dari kalangan bangsa atau suku yang dipilih Tuhan. Namun kita dipilihNya karena kasihNya kepada kita.

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu 7 Agustus 2024, “Makan Remah-remah dari Meja Tuannya” 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 7 Agustus 2024, “Makan Remah-remah dari Meja Tuannya”

Hari Rabu Biasa Pekan XVIII

Bacaan I:Yer. 31:1-7

Injil: Matius15:21-28                                               

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Makan remah-remah berarti secara harafiah  makan sisa dari  makanan yang sudah dimakan sebelumnya.

Remah-remah juga mengandung  arti  sisa-sisa  makanan yang  ditinggalkan atau terbuang atau yang tak dimakan lagi  oleh yang  sebelumnya  misalnya tuan atau raja makan dan remah-remahnya itu  dimakan oleh para hambanya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 Agustus 2024, Belas Kasihan Menggerakkan

Maka  makan remah-remah itu  bisa juga berarti  juga pemisahan  jarak  sosial antara satu dengan yang lainnya antara orang  yang  statusnya  lebih tinggi dengan  yang  lebih rendah.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Kembali di hari  ini, kita disuguhkan lagi dengan bacaan-bacaan dari Nabi Yeremia dan Injil Mateus. Dalam bacaan pertama, Yeremia bernubuat atas firman Tuhan kepada bangsa Israel: “Aku akun menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umatKu. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang.......’Aku mengasihi  engkau  dengan kasih  yang abadi, sebab itu Aku melanjutkan kasih  setiaKu kepadamu.”

Tuhan selalu menaruh belaskasihan yang besar  kepada  umat pilihanNya dengan kasihNya yang abadi dan Dia menjadi Allah mereka dan segenap kaum Israel adalah umat pilihanNya. Tuhan pun akan menjaga mereka dan membangun mereka sehingga mereka menjadi pulih dari  sakit  dan malapetaka yang menimpa mereka karena Allah mengasihi mereka sebagai umat pilihanNya.

Bangsa Israel menjadi   bangsa  yang  eksklusif  yang   mendapat  kasih  karunia  di hadapan Allah. Dan dalam bacaan Injil,  Yesus  membuka  satu  kebenaran  baru di hadapan bangsa Israel  itu ketika seorang  ibu Kanaan  dari  wilayah Tirus  dan  Sidon,  datang  kepada  Yesus  dan  dengan  kuat berseru kepada Yesus untuk memohon: “Kasihanilah aku, ya  Tuhan, Anak  Daud. Anakku  perempuan  kerasukan  setan dan sangat  menderita.”

Ungkapan iman seorang  yang  wilayah yang  asing  itu  kepada  Yesus, seorang  keturunan  Daud, yang  adalah bangsa  Israel.  Bagi  kebanyakan orang,  bangsa  Israel  itu bangsa pilihan  Tuhan  maka  orang  asing  tidak bisa bergaul dengan orang  Israel, karena  nanti  dianggap najis

Namun ungkapan perempuan itu tergambar  tentang  pengetahuannya  akan Yesus  yang  juga adalah keturunan  Anak Daus  dari  bangsa pilihan Allah. Maka sekurang-kurangnya dia  mengenal  Yesus  walau  itu sangat  sedikit.  Dan  dia  tidak mendapat  respon dari  Yesus  yang  adalah seorang  Israel  tetapi  dari  paramuridNya yang meminta  Yesus untuk  menyuruh dia pergi. Ini satu penolakan atau kasarnya diusir saja  karena dia tetap mengikuti Yesus sambil  berteriak.  Dan Yesus pun angkat bicara  untuk  meresponnya: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari  umat  Israel.”

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved