Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 27 Oktober 2025, "Kebaikan yang Diungkapkan dengan Tulus Hati"
Tidak semua orang menerima kebaikan yang kita ungkapkan kepada sesama. Yesus mengalami hal itu ketika Ia menyembuhkan wanita yang sakit 18 tahun itu.
Renungan Harian Katolik
Senin, 27 Oktober 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
"KEBAIKAN YANG DIUNGKAPKAN DENGAN TULUS HATI MEMBAWA KEAJAIBAN"
(Rm 8:12-17; Mzm 68:2.4.6-7ab.20-21; Luk 13:10-17).
"Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." (Luk 13:12b).
Yesus Anak Allah, dalam seluruh hidup dan karya-Nya selalu terarah pada kebaikan manusia. Kebaikan ini Ia ungkapkan dengan penuh belas kasih. Yesus bertemu seorang wanita yang 18 tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak bisa berdiri tegak. Yesus menaruh belas kasih padanya, lalu memanggilnya.
Dengan tulus Yesus menolongnya. Yesus menumpangkan tangan-Nya kepadanya, seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Ia berterima kasih dan memuliakan Allah atas rahmat hidup baru yang ia terima.
Tidak semua orang menerima kebaikan yang kita ungkapkan kepada sesama. Yesus mengalami hal itu ketika Ia menyembuhkan wanita yang sakit 18 tahun itu.
Sikap penolakkan itu Yesus cap sebagai kemunafikan. Entah orang terima atau tidak, kebaikan mesti tetap diungkapkan untuk membantu sesama yang membutuhkannya. Siapa pun yang menderita, pasti membutuhkan uluran tangan kasih kita.
Keajaiban akan terjadi ketika kebaikan diungkapkan secara spontan untuk membantu dengan ketulusan hati. Yesus telah memberi contoh yang bermakna agar kita bisa mewarisinya dengan penuh kasih, iman dan harapan. Yesus siap membantu kita asal saja kita miliki kikhlasan dan ketulusan hati untuk menolong. Sebagaimana Yesus yang hidup-Nya terarah kepada kebaikan demikian juga kita.
Corak hidup kita memiliki konsekuensinya. Santo Paulus menandaskannya demikian, hidup menurut daging menuai kematian.
Hidup menurut Roh menggapai hidup sebagai anak Allah. "Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita bahwa kita ini anak Allah." (Rm 8:16). Roh ini pula yang mengajarkan kita untuk menyebut Allah sebagai "Abba, ya Bapa."
Sebagai anak Allah, melalui pengajaran Yesus dan bimbingan Roh Kudus, kita diminta agar orientasi hidup terarah pada kebaikan. Selalu berinisiatif untuk membantu sesama yang menderita ketika kita jumpai di mana saja.
Ungkapan kebaikan dengan hati yang tulus, tak pernah akan terbelenggu oleh ruang dan waktu. Penolakkan atas kebaikan jangan pernah menjadi halangan untuk menolong. Orang yang tidak menerima kebaikan, hidup nenurut daging dan konsekuensinya adalah kematian.
Terus giat melakukan kebaikan. Sebab kebaikan sekecil apa pun yang kita berikan dengan tulus hati akan kembali kepada kita.
Allah yang kita sebut sebagai "Abba, ya Bapa," adalah baik bagi semua orang, terutama mereka yang hidup susah dan terbelenggu.
Dalam spirit Allah yang baik itu, Pemazmur bermadah demikian, "Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itu Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia." (Mzm 68:6-7ab).
Allah dalam Yesus sangat tanggap pada orang-orang menderita, susah dan terpinggirkan. Ketika kita memiliki ketulusan untuk membantu, berkat Allah dengan sendiri akan mengalir masuk dalam hidup kita. Kebaikan yang kita ungkapkan dalam ketulusan hati untuk menolong akan menghadirkan keajaiban yang tak terduga. Terus giat berbuat baik tanpa pamrih, pahala Tuhan sudah siapkan untukmu.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Senin/Pekan Biasa XXX/C/I, 271025)
| Renungan Harian Katolik Minggu 26 Oktober 2025, "Biarlah Tuhan yang Mengatur" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Minggu 26 Oktober 2025, Allah Membenarkan Doa Orang yang Rendah Hati |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Minggu 26 Oktober 2025, 'Pamer atau Rendah Hati' |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Minggu 26 Oktober 2025, 'Ya Allah, Kasihanilah Aku orang Berdosa Ini' |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Oktober 2025, "Bertobat dan Berharap" |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.