Pilgub DKI Jakarta

Muhaimin Iskandar Temui Prabowo di Kantornya, Jazilul Fawaid: Bukan Transaksi Kursi Menteri

Di tengah panasnya hawa politik di Tanah Air soal wacana KIM Plus, kini mencuat kabar mengejutkan. Muhaimin Iskandar menemui Presiden Terpilih Prabowo

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
BUKAN – Muhaimin Iskandar menemui Prabowo Subianto, Kamis 8 Agustus 2024. Atas pertemuan itu, Jazilul Fawaid mengatakan pertemuan itu bukan untuk transaksi kursi menteri. 

Kemudian Dasco menyebut, kedatangan Cak Imin juga dalam rangka mengundang Prabowo hadir Agenda yang diselenggarakan oleh PKB. 

"Kemudian mengundang Pak Prabowo untuk hadir dalam acara Muspimnas sekaligus muktamar," katanya. 

Lantas saat ditanya apakah membahas spesifik soal Pilkada Jakarta, Dasco menyebut dalam waktu dekat akan mengumumkan partai yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

"Tadi banyak macam-macam, bicara juga soal DKI. Ya nanti ada waktunya kita akan umumkan," jelas dia.

Hanif Dhakiri: Tak Usah Obok-obok PKB

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hanif Dhakiri mengultimatum Effendy Choirie untuk tidak ikut mengobok-obok PKB. 

Pasalnya, Effendy merupakan pengurus Partai Nasdem. Sehingga, kata dia, langkah Effendy dapat merusak hubungan antarpartai.

"Mas Effendy Choirie kan pengurus Partai Nasdem. Mbok uruslah partai sendiri. Ngapain ikut obok-obok PKB? Gak etis itu! Bisa merusak hubungan antar partai," ucap Hanif Dhakiri kepada awak media, Kamis 8 Agustus 2024.

Menurut Hanif, prilaku Effendy yang mengobok-obok PKB bisa dilaporkan langsung kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Nanti kami laporkan ke Bang Suryo Paloh selaku Ketum Nasdem, biar dikenakan disiplin partai," imbuhnya.

Menteri Ketenagakerjaan era Kabinet Kerja Presiden Jokowi itu juga mengamini pernyataan Effendy Choirie yang mengatakan PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) tidak memiliki hubungan struktural. 

"PKB dan PBNU adalah entitas berbeda. PKB partai politik yg dipayungi UU partai politik, NU ormas yg dipayungi UU Ormas. Masing-masing memiliki kedaulatan organisasi, punya AD/ART sendiri, serta punya tugas dan tanggung jawab sendiri,” ucap dia.

“Jadi ya jangan saling ganggu, jangan ada penyerobotan, harus saling menghormati. Melawan hukum tuh kalau ada yg main serobot. Kan gitu. KH Maruf Amin, Pak Wapres kita dan salah satu pendiri PKB, juga menegaskan hal yang sama," ucap Hanif.

Hanif mengaku bingung melihat PBNU sekarang.

Baca juga: Terancam Ditinggalkan PKS, Anies Baswedan Angkat Bicara, Singgung Aspirasi Rakyat

Baca juga: Tak Dapat Mitra Usung Anies Baswedan, PKS Kini Siapkan Opsi Lain

Bahkan, boleh dikatakan PBNU sekarang aneh. Dia sama sekali tidak tahu apa salah PKB hingga diperlakukan begini oleh Gus Yahya dan Saiful.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved